Friday, November 22, 2024
34.7 C
Jayapura

Penas KTNA Momen Berharga untuk Promosi dan Belajar dari Daerah Lain

JAYAPURA– Pekan Nasional (Penas) Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) XVI di Kota Padang, Sumatera Barat merupakan momen berharga bagi para petani Tolikara untuk mempromosikan produk unggulan pertanian, sekaligus belajar dari daerah lain dalam upaya meningkatkan hasil produksi pertanian. Demikian dikatakan Penjabat (Pj) Bupati Tolikara, Marthen Kogoya, SH,M.AP kepada media, Minggu (11/6).

“Dalam Penas KTNA XVI, seluruh petani di Indonesia berkumpul dan membawa hasil pertanian dari daerah masing-masing. Harapan saya, semoga petani yang kita utus mengikuti Penas KTNA di Padang, bisa melihat langsung dan belajar dari petani lain di seluruh Indonesia yang membawa hasil pertanian mereka, baik hasil yang sudah diolah maupun belum diolah,”ucap Pj Bupati Marthen Kogoya.

Bupati Kogoya juga mengatakan, seluruh wilayah Kabupaten Tolikara terkenal sangat subur, didukung ketersediaan air yang sangat cukup. Kondisi ini harus dimanfaatkan secara maksimal oleh para petani untuk menanam beraneka tanaman pertanian dan perkebunan seperti kopi, buah merah, nenas, serta berbagai jenis buah dan sayur.

Baca Juga :  Polres Jayawijaya Kirim 70 Personelnya ke Yalimo

“Semoga dalam Penas KTNA XVI ini, wawasan para Petani kita semakin luas dan semangat mereka dalam bertani semakin bertambah, sehingga setelah kembali ke Tolikara, mereka terus bersemangat dalam meningkatkan hasil produksi pertanian,” ucap Bupati Kogoya sambil berharap agar kontingen Tolikara juga perlu belajar tentang perikanan, khususnya budi daya ikan air tawar.

Sekadar diketahui, event Penas KTNA XVI di Kota Padang, Sumatera Barat selama 10-15 Juni 2023, resmi dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto secara virtual mewakili Presiden RI, Sabtu (10/6).

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, Penas KTNA tahun ini menjadi bagian strategis dari upaya konsolidasi bersama dalam menjaga ketahanan pangan nasional di tengah ancaman krisis pangan. Diantaranya seperti dampak fenomena iklim El Nino saat ini yang berpotensi memberi ancaman kekeringan yang cukup parah terhadap pertanian.

Baca Juga :  Luncurkan Aplikasi Elegant untuk Satu Data Indonesia

Selain iklim yang cukup ekstrem, ketegangan politik di berbagai belahan dunia juga turut memberi tantangan yang besar terhadap pembangunan sektor pertanian dan ketahanan pangan negara.

“Untuk itu, melalui gelaran Penas KTNA ini diharapkan bisa menjawab berbagai tantangan yang tengah dihadapi oleh sektor pangan Indonesia. Momentum Penas sangat penting untuk menyatukan visi dan pandangan seluruh masyarakat dan pemangku kebijakan dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan,” ujarnya.

Senada dengan itu Ketua KTNA Nasional Yadi Sofyan Noor menyebutkan ada 31 jenis kegiatan yang dibagi ke dalam 6 bidang pada gelaran Penas KTNA XVI Tahun 2023, di bawah tema: “Memantapkan Penguatan Potensi dan Posisi Tawar Komoditi Lokal untuk Mewujudkan Kemandirian Pangan Berkelanjutan Menuju Indonesia Lumbung Pangan Dunia 2045”.

“Agenda ini sangat penting, karena seluruh peserta Penas dapat mendengar secara langsung apa yang menjadi kebijakan pemerintah dalam membangun pertanian di negeri ini,” ucapnya. (Diskominfo Tolikara)*

JAYAPURA– Pekan Nasional (Penas) Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) XVI di Kota Padang, Sumatera Barat merupakan momen berharga bagi para petani Tolikara untuk mempromosikan produk unggulan pertanian, sekaligus belajar dari daerah lain dalam upaya meningkatkan hasil produksi pertanian. Demikian dikatakan Penjabat (Pj) Bupati Tolikara, Marthen Kogoya, SH,M.AP kepada media, Minggu (11/6).

“Dalam Penas KTNA XVI, seluruh petani di Indonesia berkumpul dan membawa hasil pertanian dari daerah masing-masing. Harapan saya, semoga petani yang kita utus mengikuti Penas KTNA di Padang, bisa melihat langsung dan belajar dari petani lain di seluruh Indonesia yang membawa hasil pertanian mereka, baik hasil yang sudah diolah maupun belum diolah,”ucap Pj Bupati Marthen Kogoya.

Bupati Kogoya juga mengatakan, seluruh wilayah Kabupaten Tolikara terkenal sangat subur, didukung ketersediaan air yang sangat cukup. Kondisi ini harus dimanfaatkan secara maksimal oleh para petani untuk menanam beraneka tanaman pertanian dan perkebunan seperti kopi, buah merah, nenas, serta berbagai jenis buah dan sayur.

Baca Juga :  Polres Jayawijaya Kirim 70 Personelnya ke Yalimo

“Semoga dalam Penas KTNA XVI ini, wawasan para Petani kita semakin luas dan semangat mereka dalam bertani semakin bertambah, sehingga setelah kembali ke Tolikara, mereka terus bersemangat dalam meningkatkan hasil produksi pertanian,” ucap Bupati Kogoya sambil berharap agar kontingen Tolikara juga perlu belajar tentang perikanan, khususnya budi daya ikan air tawar.

Sekadar diketahui, event Penas KTNA XVI di Kota Padang, Sumatera Barat selama 10-15 Juni 2023, resmi dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto secara virtual mewakili Presiden RI, Sabtu (10/6).

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, Penas KTNA tahun ini menjadi bagian strategis dari upaya konsolidasi bersama dalam menjaga ketahanan pangan nasional di tengah ancaman krisis pangan. Diantaranya seperti dampak fenomena iklim El Nino saat ini yang berpotensi memberi ancaman kekeringan yang cukup parah terhadap pertanian.

Baca Juga :  1.584 Pelajar dari 36 Sekolah Ikuti Lomba Gerak Jalan

Selain iklim yang cukup ekstrem, ketegangan politik di berbagai belahan dunia juga turut memberi tantangan yang besar terhadap pembangunan sektor pertanian dan ketahanan pangan negara.

“Untuk itu, melalui gelaran Penas KTNA ini diharapkan bisa menjawab berbagai tantangan yang tengah dihadapi oleh sektor pangan Indonesia. Momentum Penas sangat penting untuk menyatukan visi dan pandangan seluruh masyarakat dan pemangku kebijakan dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan,” ujarnya.

Senada dengan itu Ketua KTNA Nasional Yadi Sofyan Noor menyebutkan ada 31 jenis kegiatan yang dibagi ke dalam 6 bidang pada gelaran Penas KTNA XVI Tahun 2023, di bawah tema: “Memantapkan Penguatan Potensi dan Posisi Tawar Komoditi Lokal untuk Mewujudkan Kemandirian Pangan Berkelanjutan Menuju Indonesia Lumbung Pangan Dunia 2045”.

“Agenda ini sangat penting, karena seluruh peserta Penas dapat mendengar secara langsung apa yang menjadi kebijakan pemerintah dalam membangun pertanian di negeri ini,” ucapnya. (Diskominfo Tolikara)*

Berita Terbaru

Artikel Lainnya