Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Semester Pertama, Kasus Perceraian yang Masuk di PA 17  Perkara

WAMENA–Pada semester pertama dan memasuki semester kedua, jumlah warga yang terdaftar untuk mengajukan gugatan perceraian 17 orang di Pengadilan Agama (PA) Wamena.

Jumlah ini menurun jika dibandingkan pada semester pertama tahun lalu yang mengajukan perceraian 30 orang.

Humas yang juga Hakim Pengadilan Agama Wamena, Siswanto, SH ,MH  menyatakan, penanganan perkara di Pengadilan Agama Wamena meliputi perkawinan, perceraian, waris, infak, sedeqoh, pengangkatan anak dan dispensasi menikah. Sementara terkait penangan perkara  perceraian, sampai di awal Juli ini ada 17 perkara.

“Statistik perceraian di Pengadilan Agama tahun ini relatif menurun bila dibandingkan dengan tahun lalu, pada Juli itu 30 perkara cerai, untuk 2023 ini yang terdaftar 17 perkara , 13 dari Jayawijaya dan 4 dari Tolikara,”ungkapnya, Selasa (11/7) kemarin.

Baca Juga :  Tujuh Anak Wamena Ikut Iven Putri Anak Indonesia dan Putri Batik

Ia mengakui, biasanya Pengadilan Agama itu turun langsung ke daerah –daerah untuk mengadakan sidang di luar gedung, kalau daerah yang biasa dilakukan sidang itu seperti Yahukimo dan Nduga, kalau Tolikara aksesnya masih bisa lewat jalan darat.(jo/tho)

WAMENA–Pada semester pertama dan memasuki semester kedua, jumlah warga yang terdaftar untuk mengajukan gugatan perceraian 17 orang di Pengadilan Agama (PA) Wamena.

Jumlah ini menurun jika dibandingkan pada semester pertama tahun lalu yang mengajukan perceraian 30 orang.

Humas yang juga Hakim Pengadilan Agama Wamena, Siswanto, SH ,MH  menyatakan, penanganan perkara di Pengadilan Agama Wamena meliputi perkawinan, perceraian, waris, infak, sedeqoh, pengangkatan anak dan dispensasi menikah. Sementara terkait penangan perkara  perceraian, sampai di awal Juli ini ada 17 perkara.

“Statistik perceraian di Pengadilan Agama tahun ini relatif menurun bila dibandingkan dengan tahun lalu, pada Juli itu 30 perkara cerai, untuk 2023 ini yang terdaftar 17 perkara , 13 dari Jayawijaya dan 4 dari Tolikara,”ungkapnya, Selasa (11/7) kemarin.

Baca Juga :  Program Merdeka Belajar Sangat Tepat Majukan Pendidikan di Lapago

Ia mengakui, biasanya Pengadilan Agama itu turun langsung ke daerah –daerah untuk mengadakan sidang di luar gedung, kalau daerah yang biasa dilakukan sidang itu seperti Yahukimo dan Nduga, kalau Tolikara aksesnya masih bisa lewat jalan darat.(jo/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya