Kunjungan Wakil Bupati JayawijayaMarthin Yogobi,SH,M.Hum ke Distrik Hubikosi, Rabu (11/3). (FOTO: Denny/ Cepos )
WAMENA– Warga 10 Kampung di Distrik Hubikosi Wamena meminta kepada pemerintah Jayawijaya untuk melakukan normalisasi Kali Elagai yang ada di Distrik tersebut. Sebab, sungai tersebut sering meluap dan melanda perkebunan, sawah milik warga. Permintaan ini telah disampaikan selama 3 tahun berturut -turut dalam musrembang Kabupaten.
Kepala Distrik Hubikosi Natalis Kosi mengakui jika semua aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat sudah disampaikan kepada pemerintah daerah lewat Wakil Bupati Jayawijaya yang berkunjung ke Distrik Hubikosi, entah itu normalisasi Sungai , pemekaran Distrik dan Kampung, dengan harapan bisa terjawab dan pemerintah bisa membawa masyarakat kearah yang lebih baik.
“khususnya normalisasi sungai ini diprioritaskan karena ada 4 kampung yang sering kali menjadi korban jika air kalu banjir, mereka menjadi korban karena lahan pertaniannya terendam air,”ungkapnya Kamis (11/3)
Kata Natalis, sebagai kepala Distrik ia sudah berpesan kepada masyarakat di 4 kampung agar berhati –hati, sebab air ini berbahaya karena bisa membuat masyarakat dan ternak bisa tenggalam atau terbawa arus air. “Kami sudah sudah sampaikan itu melalui lisan, tulisan bahkan dalam musrembang selama 3 tahun agar pemerintah bisa melihat masalah ini,sehingga dalam kunjungan Wabub Jayawijaya saya angkat kembali masalah ini,”katanya
Menyikapi msalah tersebut Wakil Bupati Jayawijaya Marthin Yogobi menyatakan jika memang apa yang disampaikan masyarakat secara lisan permohonan untuk melakukan normalisasi Kali Elagai dan kali ini cukup besar pada saat banjir, sudah beberapa kali meluap masuk ke pemukiman warga, kebuh dan lahan pertanian milik warga juga terendam, sehingga masyarakat meminta pemerintah memperhatikan.
“Mereka meminta kalau bisa pemerintah melakukan normalisasi karena dampaknya itu luas bahkan sampai di Distrik Musatfak dan kampung pertengahan Elabokama terkena dampak sehingga diminta untuk dinormaliasikan sehingga air itu bisa sesuai dengan alurnya,”beber Wabub Jayawijaya. (jo/tri)
Kunjungan Wakil Bupati JayawijayaMarthin Yogobi,SH,M.Hum ke Distrik Hubikosi, Rabu (11/3). (FOTO: Denny/ Cepos )
WAMENA– Warga 10 Kampung di Distrik Hubikosi Wamena meminta kepada pemerintah Jayawijaya untuk melakukan normalisasi Kali Elagai yang ada di Distrik tersebut. Sebab, sungai tersebut sering meluap dan melanda perkebunan, sawah milik warga. Permintaan ini telah disampaikan selama 3 tahun berturut -turut dalam musrembang Kabupaten.
Kepala Distrik Hubikosi Natalis Kosi mengakui jika semua aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat sudah disampaikan kepada pemerintah daerah lewat Wakil Bupati Jayawijaya yang berkunjung ke Distrik Hubikosi, entah itu normalisasi Sungai , pemekaran Distrik dan Kampung, dengan harapan bisa terjawab dan pemerintah bisa membawa masyarakat kearah yang lebih baik.
“khususnya normalisasi sungai ini diprioritaskan karena ada 4 kampung yang sering kali menjadi korban jika air kalu banjir, mereka menjadi korban karena lahan pertaniannya terendam air,”ungkapnya Kamis (11/3)
Kata Natalis, sebagai kepala Distrik ia sudah berpesan kepada masyarakat di 4 kampung agar berhati –hati, sebab air ini berbahaya karena bisa membuat masyarakat dan ternak bisa tenggalam atau terbawa arus air. “Kami sudah sudah sampaikan itu melalui lisan, tulisan bahkan dalam musrembang selama 3 tahun agar pemerintah bisa melihat masalah ini,sehingga dalam kunjungan Wabub Jayawijaya saya angkat kembali masalah ini,”katanya
Menyikapi msalah tersebut Wakil Bupati Jayawijaya Marthin Yogobi menyatakan jika memang apa yang disampaikan masyarakat secara lisan permohonan untuk melakukan normalisasi Kali Elagai dan kali ini cukup besar pada saat banjir, sudah beberapa kali meluap masuk ke pemukiman warga, kebuh dan lahan pertanian milik warga juga terendam, sehingga masyarakat meminta pemerintah memperhatikan.
“Mereka meminta kalau bisa pemerintah melakukan normalisasi karena dampaknya itu luas bahkan sampai di Distrik Musatfak dan kampung pertengahan Elabokama terkena dampak sehingga diminta untuk dinormaliasikan sehingga air itu bisa sesuai dengan alurnya,”beber Wabub Jayawijaya. (jo/tri)