Sunday, April 28, 2024
24.7 C
Jayapura

Siswa dan Guru SMA PGRI Palang Sekolah

*Minta Kepala Sekolah Diganti

WAMENA–Puluhan siswa dan guru SMA PGRI Wamena melakukan aksi demo dan memalang sekolah tersebut, Senin, (8/5), kemarin.

Dari pantauan Cenderawasih Pos, tampak para siswa membantu para guru memalang sekolah tersebut dengan menutup gerbang sekolah dan memasang spanduk yang bertulisan tuntutan mereka sebanyak 7 poin. Siswa dan guru tak mau dipimpin oleh kepala sekolah tersebut lantaran dinilai ada beberapa kecurangan yang dilakukan.

Tuntutan para siswa dan guru SMA PGRI Wamena tersebut antara lain, menggunakan tenaga siswa kelas XI SMA PGRI untuk asesment dengan janji uang pulsa, padahal dinilai bohong, kedua, menggunakan dana BOS tidak sesuai Juknis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, ketiga, membayar dana PIP kelas XII baru 15 persen, sedangkan untuk kelas XI belum, padahal dana tersebut sudah dicairkan sejak Februari 2023 oleh kepala sekolah.

Baca Juga :  Minta Asrama Permanen, Tolak Pembangunan Kodim di Tambrauw

Tuntutan keempat, kepala sekolah dinilai tidak mengerti kurikulum dan managemen sekolah, kelima, kepala sekolah tak berkarakter sehingga berdampak buruk terhadap siswa, keenam, kepala sekolah dinilai tak krediber dan akuntabel terhadap guru dan siswanya, sementara tuntutan terakhir pengangkatan kepala sekolah melanggar anggaran dasar rumah tangga YPLP PGRI.

Siswa dan guru juga menuntut agar kepala sekolah SMA PGRI diganti atau mundur dari jabatannya, karena mereka tidak mau dipimpin oleh kepala sekolah yang saat ini menjabat.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jayawijaya, Natalis Mumpu, Amd, Sos, mengatakan, terkait dengan aksi demo dan pemalangan yang dilakukan oleh siswa dan guru dari SMA PGRI Wamena, laporannya telah sampai ke dinas, dan kepala sekolah dari sekolah tersebut sudah datang juga melaporkan masalah itu.

Baca Juga :  APBD 2023 Masih Fokus untuk Program Prioritas

“Kami dari dinas sudah mendengar terkait aksi demo dan pemalangan SMA PGRI untuk tidak melakukan aktivitas sementara waktu, kami juga sudah menanyakan hal tersebut kepada kepala sekolah yang datang melaporkan hal tersebut,”ungkapnya kepada Cenderawasih Pos Senin (8/5) kemarin via telepon selulernya.

Natalis Mumpu menegaskan, Dinas Pendidikan sudah merencanakan untuk menyelesaikan masalah ini pada Jumat nanti, dengan mempertemukan siswa, guru dan kepala sekolah guna melihat permasalahan yang terjadi dan mencari jalan keluarnya yang bisa diterima oleh semua pihak, sehingga aktivitas di sekolah itu kembali seperti biasa.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMA PGRI Wamena, Sri Agusty Sundari ketika dikonfirmasi Cenderawasih Pos melalui telepon selulernya belum bisa memberikan keterangan melalui pesan singkat whatsap.(jo/tho)

*Minta Kepala Sekolah Diganti

WAMENA–Puluhan siswa dan guru SMA PGRI Wamena melakukan aksi demo dan memalang sekolah tersebut, Senin, (8/5), kemarin.

Dari pantauan Cenderawasih Pos, tampak para siswa membantu para guru memalang sekolah tersebut dengan menutup gerbang sekolah dan memasang spanduk yang bertulisan tuntutan mereka sebanyak 7 poin. Siswa dan guru tak mau dipimpin oleh kepala sekolah tersebut lantaran dinilai ada beberapa kecurangan yang dilakukan.

Tuntutan para siswa dan guru SMA PGRI Wamena tersebut antara lain, menggunakan tenaga siswa kelas XI SMA PGRI untuk asesment dengan janji uang pulsa, padahal dinilai bohong, kedua, menggunakan dana BOS tidak sesuai Juknis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, ketiga, membayar dana PIP kelas XII baru 15 persen, sedangkan untuk kelas XI belum, padahal dana tersebut sudah dicairkan sejak Februari 2023 oleh kepala sekolah.

Baca Juga :  Minta Asrama Permanen, Tolak Pembangunan Kodim di Tambrauw

Tuntutan keempat, kepala sekolah dinilai tidak mengerti kurikulum dan managemen sekolah, kelima, kepala sekolah tak berkarakter sehingga berdampak buruk terhadap siswa, keenam, kepala sekolah dinilai tak krediber dan akuntabel terhadap guru dan siswanya, sementara tuntutan terakhir pengangkatan kepala sekolah melanggar anggaran dasar rumah tangga YPLP PGRI.

Siswa dan guru juga menuntut agar kepala sekolah SMA PGRI diganti atau mundur dari jabatannya, karena mereka tidak mau dipimpin oleh kepala sekolah yang saat ini menjabat.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jayawijaya, Natalis Mumpu, Amd, Sos, mengatakan, terkait dengan aksi demo dan pemalangan yang dilakukan oleh siswa dan guru dari SMA PGRI Wamena, laporannya telah sampai ke dinas, dan kepala sekolah dari sekolah tersebut sudah datang juga melaporkan masalah itu.

Baca Juga :  Polres Jayawijaya Persiapkan Personel Gabungan

“Kami dari dinas sudah mendengar terkait aksi demo dan pemalangan SMA PGRI untuk tidak melakukan aktivitas sementara waktu, kami juga sudah menanyakan hal tersebut kepada kepala sekolah yang datang melaporkan hal tersebut,”ungkapnya kepada Cenderawasih Pos Senin (8/5) kemarin via telepon selulernya.

Natalis Mumpu menegaskan, Dinas Pendidikan sudah merencanakan untuk menyelesaikan masalah ini pada Jumat nanti, dengan mempertemukan siswa, guru dan kepala sekolah guna melihat permasalahan yang terjadi dan mencari jalan keluarnya yang bisa diterima oleh semua pihak, sehingga aktivitas di sekolah itu kembali seperti biasa.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMA PGRI Wamena, Sri Agusty Sundari ketika dikonfirmasi Cenderawasih Pos melalui telepon selulernya belum bisa memberikan keterangan melalui pesan singkat whatsap.(jo/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya