Friday, November 22, 2024
34.7 C
Jayapura

Pertamina Pastikan Harga BBM di Tolikara Normal di APMS

Yang Jual Rp 50 Ribu Per Liter Adalah Pengecer

WAMENA–Mahalnya Harga BBM di Kabupaten Tolikara yang mencapai Rp 50 ribu, langsung disikapi oleh pihk Pertamina Papua. Pihak Pertamina langsung turun melakukan pengecekan di APMS yang ada di Kabupaten Tolikara dan mengetahui harga yang beredar di sana Rp 50 ribu per liter untuk yakni jenis Pertalite.
Sales Branch Manager I Pertamina Papua, Andi Reza Ramadhan menyatakan, kesalahan dari pertamina dan Polres Tolikara kembali melakukan pengecekan, di Karubaga, ibukota Kabupaten Tolikara selama tiga hari.
“Setelah dilakukan pengecekan di lapangan, kami memastikan tidak ditemukan adanya penjualan BBM dengan Rp 100 ribu per liter, yang ada Rp 50 ribu per liter, itu pun bensin eceran, bukan di APMS resmi pertamina atau BBM satu harga,”ungkapnya, Jumat (7 / 1) kemarin.
Ia menyatakan harga Rp 50 ribu itu di pasar sebenarnya ranah dari pihak Pemkab Tolikara untuk melakukan pengaturan. Kalau di APMS resmi di Karubaga, setiap hari melakukan penayangan tanpa adanya kendala.
“Kami selalu mengirim dari Jayapura menggunakan pesawat setiap hari, kurang lebih 3 kilo liter atau 3 ton, dan setiap hari rekan-rekan ojek dan kendaraan motor lainnya melakukan pengisian di APMS, ini sesuai ketentuan.”jelasnya.
Andi Reza menjelaskan, Pertalite dibandrol dengan harga Rp 7.850 per liter, Pertamax Rp 9.200. Adapun alokasi kuota BBM di Tolikara dalam satu bulan kurang lebih 100 kilo liter, pengiriman selama 2021 tidak ada kendala.
“Realisasi dalam satu bulan juga rata-rata di angka 100 kilo liter. Beberapa hari terakkhir juga mengacu pada adanya informasi naiknya harga BBM itu kami juga menambahkan suplai dari Jayawijaya sebesar 15 drum dengan total tambahan 3 KL,”jelasnya.
Diharapkan harga di tingkat pengecer dapat menjadi normal, pihknya berharap kepada pemerintah daerah setempat dapat mengatur kondisi di lapangan bahwa tidak memberatkan masyarakat yang ada.
Sementara itu, Pengelola SPBU CV. Citra Kasih Karubaga, Pasmin Weya menyatakan, SPBU ini 35 KL dan setiap hari masuk, kecuali pada cuaca sehingga pesawat tidak bisa masuk, bagus sesuai jadwal penerbangan pasti akan masuk dan setiap kali masuk, tetap melayani masyarakat seperti harga yang ditentukan Pertamina.
Kendala pada Desember kemarin di luar dari yang kami kelola harganya, Rp 50 ribu per liter itu betul, kalau di kami tetap harga biasa,”paparnya.
Setiap pengambilan jatah BBM tidak dibatasi, tanpa sistem kupon. Kalau habis ya habis, sejauh ini aman Saja -aman.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Tolikara, Iptu Muh. Rizka STK, S.Ik menyatakan, SETIAP kuota Yang MASUK Ke Tolikara Tetap dipantau Dan tersalurkan Ke ‘masyarakat ATAU TIDAK, KHUSUS Yang subsidi, kalau TIDAK tersalurkan, pihaknya akan lakukan tindakan tegas.
“Di tingkat pengecer, kendala kita memang kurang koordinasi dengan dinas terkait. Bahkan, awal Desember lalu, kita sempat undang dinas Perindag terkait harga pengecer ini, tetapi mereka tidak datang, yang datang pemilik APMS,”ucapnya.(jo/tho )

Baca Juga :  Pengembangan Pariwisata dan Ekomomi Kreatif Di Sejumlah Kabupaten Tak Berjalan

Yang Jual Rp 50 Ribu Per Liter Adalah Pengecer

WAMENA–Mahalnya Harga BBM di Kabupaten Tolikara yang mencapai Rp 50 ribu, langsung disikapi oleh pihk Pertamina Papua. Pihak Pertamina langsung turun melakukan pengecekan di APMS yang ada di Kabupaten Tolikara dan mengetahui harga yang beredar di sana Rp 50 ribu per liter untuk yakni jenis Pertalite.
Sales Branch Manager I Pertamina Papua, Andi Reza Ramadhan menyatakan, kesalahan dari pertamina dan Polres Tolikara kembali melakukan pengecekan, di Karubaga, ibukota Kabupaten Tolikara selama tiga hari.
“Setelah dilakukan pengecekan di lapangan, kami memastikan tidak ditemukan adanya penjualan BBM dengan Rp 100 ribu per liter, yang ada Rp 50 ribu per liter, itu pun bensin eceran, bukan di APMS resmi pertamina atau BBM satu harga,”ungkapnya, Jumat (7 / 1) kemarin.
Ia menyatakan harga Rp 50 ribu itu di pasar sebenarnya ranah dari pihak Pemkab Tolikara untuk melakukan pengaturan. Kalau di APMS resmi di Karubaga, setiap hari melakukan penayangan tanpa adanya kendala.
“Kami selalu mengirim dari Jayapura menggunakan pesawat setiap hari, kurang lebih 3 kilo liter atau 3 ton, dan setiap hari rekan-rekan ojek dan kendaraan motor lainnya melakukan pengisian di APMS, ini sesuai ketentuan.”jelasnya.
Andi Reza menjelaskan, Pertalite dibandrol dengan harga Rp 7.850 per liter, Pertamax Rp 9.200. Adapun alokasi kuota BBM di Tolikara dalam satu bulan kurang lebih 100 kilo liter, pengiriman selama 2021 tidak ada kendala.
“Realisasi dalam satu bulan juga rata-rata di angka 100 kilo liter. Beberapa hari terakkhir juga mengacu pada adanya informasi naiknya harga BBM itu kami juga menambahkan suplai dari Jayawijaya sebesar 15 drum dengan total tambahan 3 KL,”jelasnya.
Diharapkan harga di tingkat pengecer dapat menjadi normal, pihknya berharap kepada pemerintah daerah setempat dapat mengatur kondisi di lapangan bahwa tidak memberatkan masyarakat yang ada.
Sementara itu, Pengelola SPBU CV. Citra Kasih Karubaga, Pasmin Weya menyatakan, SPBU ini 35 KL dan setiap hari masuk, kecuali pada cuaca sehingga pesawat tidak bisa masuk, bagus sesuai jadwal penerbangan pasti akan masuk dan setiap kali masuk, tetap melayani masyarakat seperti harga yang ditentukan Pertamina.
Kendala pada Desember kemarin di luar dari yang kami kelola harganya, Rp 50 ribu per liter itu betul, kalau di kami tetap harga biasa,”paparnya.
Setiap pengambilan jatah BBM tidak dibatasi, tanpa sistem kupon. Kalau habis ya habis, sejauh ini aman Saja -aman.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Tolikara, Iptu Muh. Rizka STK, S.Ik menyatakan, SETIAP kuota Yang MASUK Ke Tolikara Tetap dipantau Dan tersalurkan Ke ‘masyarakat ATAU TIDAK, KHUSUS Yang subsidi, kalau TIDAK tersalurkan, pihaknya akan lakukan tindakan tegas.
“Di tingkat pengecer, kendala kita memang kurang koordinasi dengan dinas terkait. Bahkan, awal Desember lalu, kita sempat undang dinas Perindag terkait harga pengecer ini, tetapi mereka tidak datang, yang datang pemilik APMS,”ucapnya.(jo/tho )

Baca Juga :  4.079 Warga Terima BLT BBM Sembako dan PKH

Berita Terbaru

Artikel Lainnya