WAMENA —Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Perdagangan (Disnakerindag) Jayawijaya memastikan jika stok atau ketersediaan Bahan Pokok Makanan (Bapok) di pasaran di Jayawijaya selama bulan Ramadan bahkan sampai dengan perayaan Idul Fitri 1443 Hijria, cukup aman.
Kepala Dinsnakerindag melalui kepala Seksi Eskpor-Impor, Sammy Rumbino menyatakan, dalam melakukan pengawasan di lapangan, ada jaminan dari pedagang pemasok di Jayawijaya untuk ketersediaan Bapok selama bulan Ramadan bahkan sampai dengan perayaan Idul Fitri nanti aman, kecuali minyak goreng dimana harganya yang tergantung dengan distributor.
“Untuk stok Bapok, pedagang pemasok di Wamena memberikan jaminan tetap terpenuhi sampai perayaan Idul Fitri nanti, mungkin kendalanya hanya minyak goreng,” ungkapnya, Selasa (5/4), kemarin.
Untuk stok bumbu basah di awal Bulan Ramadan ini juga cukup aman, sementara komoditi cabai rawit dari petani lokal Jayawijaya, berkurang karena kekeringan, sehingga sedikit mempengaruhi tingkatan harga di pasaran, sebab cabai yang ada saat ini dipasok dari Jayapura.
Ia juga memastikan telah melakukan penelusuran terkait kekurangan cabai rawit ini ke mama -mama Papua yang sering mamasok ke pasaran, mereka juga terkendala dalam panen karena kebun mereka mengalami kekeringan sehingga hasil produksi mereka turun.
Harga cabai rawit di pasaran Wamena memang ada kenaikan dari yang biasanya Rp 80 ribu per Kg, kini melonjak menjadi Rp 110 ribu per Kg, kenaikannya Rp 30.000.
Salah salah satu pedagang di Jayawijaya, H. Basri yang merupakan pemilik Toko Arya Wamena menyatakan, selama Bulan Ramadan ini, yang menjadi kebutuhan masyarakat adalah bumbu basah sehingga selama penerbangan lancar, maka pasokannya juga akan aman -aman saja.
“Memang yang menjadi masalahadalah minyak goreng, sedangkan untuk komoditas lainnya, masih aman,” tutupnya.(jo/tho)