Monday, April 29, 2024
25.7 C
Jayapura

Ratusan Warga Terjaring Razia, 38 Reaktif Rapid Test

Pelaksanaan Razia yang mengumpulkan 272 Masyarakat harus mengikuti Rapid tes di halaman Kantor Basarnas Jayawijaya, Kamis (4/6) malam. ( FOTO: Denny/ Cepos )

WAMENA-Ratusan warga, tepatnya 272 orang terjaring dalam razia pada hari terakhir pembatasan waktu aktifitas masyarakat hingga pukul 14.00 WIT,  Kamis (4/6) kemarin. Mereka yang terjaring razia di jalan Potikelek Wamena diharuskan mengikuti Rapid test yang dilakukan Tim Gugus tugas Covid-19 Jayawijaya di Kantor Basarnas Jayawijaya.  Dari rapid test tersebut, ditemukan ada 38 orang yang reaktif.

  Ketua Tim Gugus tugas Covid -19 Jayawijaya Jhon Richard Banua mengungkapkan bahwa   rapid test ini dilakukan untuk screening awal. “Kita berupaya melakukan screening awal agar yang kedapatan reaktif   bisa ditindak lanjuti dengan pemeriksaan swab. Artinya jangan sampai ada penyebaran virus kepada orang lain, sehingga ini harus dicegah dengan pendeteksian dini lewat rapid tes,”ungkap Jhon Banua kepada Cenderawasih pos semalam.

Baca Juga :  Penjabat Gubernur Papua Pegunungan akan Disambut 8 Bupati Se-Lapago

  Pihaknya memilih jalan Potikelek ini karena sejak awal melakukan razia di beberapa tempat, dan beberapa jalan yang ditutup, maka jalan potikelek ini menjadi alternatif untuk mereka lewati ke berbagai tempat karena jalan ini tak ditutup, sehingga pihaknya segaja melakukan razia di jalan tersebut, sehingga apabila ada pelanggar langsung dilakukan rapid tes.

  “Hasilnya ada 272 orang yang diambil sampel darahnya dalam pemeriksaan rapid test, kita juga sengaja mencari akses yang kosong penjagaan aparat dan sering dilewati oleh masyarakat bisa dilakukan pemeriksaan darahnya,” bebernya.

  Kata Jhon Banua, banyaknya masyarakat yang terjaring razia dan dilakukan rapid test  di jalan Potikelek, membuat petugas medis kehabisan jarum suntik, sehingga mereka harus bolak balik ke gudang farmasi mengambil jarum suntik yang digunakan untuk mengambil sampel darah dari masyarakat yang terjaring dalam Razia.

Baca Juga :  Stok Bapok di Jayawijaya Masih Cukup Sebulan

  “Ini cukup efektif, karena di hari terakhir ini kita mendapatkan banyak orang yang terjaring razia, sehingga semua kita arahkan untuk melakukan rapid test,”ujarnya.

  Sementara itu untuk hasil rapid , dari 272 orangg yang yang mengikuti pengambilan sampel darah semalam  terdapat 38 orang yang dinyatakan reaktif, sehingga mereka langsung dihubungi untuk langsung dilakukan karantina di tempat yang disiapkan oleh pemerintah guna ditindak lanjuti dalam pemeriksaan Swab.

  “Jadi tempat karantina yang disiapkan pemerintah daerah semuanya ada 5 di Wamena, untuk menampung yang hasil rapidnya reaktif,”tutupnya.  (jo/tri)

Pelaksanaan Razia yang mengumpulkan 272 Masyarakat harus mengikuti Rapid tes di halaman Kantor Basarnas Jayawijaya, Kamis (4/6) malam. ( FOTO: Denny/ Cepos )

WAMENA-Ratusan warga, tepatnya 272 orang terjaring dalam razia pada hari terakhir pembatasan waktu aktifitas masyarakat hingga pukul 14.00 WIT,  Kamis (4/6) kemarin. Mereka yang terjaring razia di jalan Potikelek Wamena diharuskan mengikuti Rapid test yang dilakukan Tim Gugus tugas Covid-19 Jayawijaya di Kantor Basarnas Jayawijaya.  Dari rapid test tersebut, ditemukan ada 38 orang yang reaktif.

  Ketua Tim Gugus tugas Covid -19 Jayawijaya Jhon Richard Banua mengungkapkan bahwa   rapid test ini dilakukan untuk screening awal. “Kita berupaya melakukan screening awal agar yang kedapatan reaktif   bisa ditindak lanjuti dengan pemeriksaan swab. Artinya jangan sampai ada penyebaran virus kepada orang lain, sehingga ini harus dicegah dengan pendeteksian dini lewat rapid tes,”ungkap Jhon Banua kepada Cenderawasih pos semalam.

Baca Juga :  20 BTS yang Tersebar di Distrik dan Kampung Sudah Diaktifkan

  Pihaknya memilih jalan Potikelek ini karena sejak awal melakukan razia di beberapa tempat, dan beberapa jalan yang ditutup, maka jalan potikelek ini menjadi alternatif untuk mereka lewati ke berbagai tempat karena jalan ini tak ditutup, sehingga pihaknya segaja melakukan razia di jalan tersebut, sehingga apabila ada pelanggar langsung dilakukan rapid tes.

  “Hasilnya ada 272 orang yang diambil sampel darahnya dalam pemeriksaan rapid test, kita juga sengaja mencari akses yang kosong penjagaan aparat dan sering dilewati oleh masyarakat bisa dilakukan pemeriksaan darahnya,” bebernya.

  Kata Jhon Banua, banyaknya masyarakat yang terjaring razia dan dilakukan rapid test  di jalan Potikelek, membuat petugas medis kehabisan jarum suntik, sehingga mereka harus bolak balik ke gudang farmasi mengambil jarum suntik yang digunakan untuk mengambil sampel darah dari masyarakat yang terjaring dalam Razia.

Baca Juga :  Rencanakan Program Kerja TA 2025, Pemprov Papua Pegunungan Membuka Musrembang

  “Ini cukup efektif, karena di hari terakhir ini kita mendapatkan banyak orang yang terjaring razia, sehingga semua kita arahkan untuk melakukan rapid test,”ujarnya.

  Sementara itu untuk hasil rapid , dari 272 orangg yang yang mengikuti pengambilan sampel darah semalam  terdapat 38 orang yang dinyatakan reaktif, sehingga mereka langsung dihubungi untuk langsung dilakukan karantina di tempat yang disiapkan oleh pemerintah guna ditindak lanjuti dalam pemeriksaan Swab.

  “Jadi tempat karantina yang disiapkan pemerintah daerah semuanya ada 5 di Wamena, untuk menampung yang hasil rapidnya reaktif,”tutupnya.  (jo/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya