Seorang warga saat cuci tangan di profil tank dan cuci tangan bantuan dari budi luhiur di pasar Wamanggu Merauke ( FOTO: Sulo/Cepos)
MERAUKE – Setelah melakukan penyemprotan disinfentan selama 1 minggu di tempat-tempat umum, kemarin Tim Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 melakukan evaluasi. Evaluasi yang dilakukan ini membuat penyemprotan disinfektan ditiadakan.
“Hari ini, untuk kegiatan penyemprotan disinfektan kita tidak laksanakan karena kita akan melakukan evaluasi atas kegiatan yang sudah kita laksanakan selama 1 minggu ini. Silakan kepada teman-teman relawan semua untuk hari ini istirahat dan besok baru kita datang lagi apakah penyemprotan disinfektan kita lanjutkan atau seperti apa. Tergantung dari hasil evaluasi kita hari ini,’’ jelas Ketua Tim Gugus Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Merauke Drs Daniel Pauta, kemarin.
Pauta menjelaskan, bahwa selama 1 minggu tersebut telah dilakukan penyemprotan disinfektan di lebih 100 tempat umum, baik pelabuhan, bandara, pasar, sekolah, fasilitas kesehatan, rumah ibadah, jalan protokol dan tempat-tempat umum lainnya. Selain penyemprotan yang dilakukan di Kota tersebut, Sekda Pauta mengungkapkan bahwa penyemprotan yang sama dilakukan di kampung-kampung dan distrik. “Lebih baik kita melakukan pencegahan dari pada pengobatan,” terangnya.
Sekda mengungkapkan bahwa masyarakat di minta untuk tinggal di dalam rumah. Namun jika ada yang sifatnya penting maka tidak dilarang keluar rumah. Namun jika urusan penting tersebut sudah dilakukan maka diharapkan segera kembali ker rumah. Sementara untuk kegiatan toko atau swalayan, jelas Sekda Pauta bahwa mereka diberikan kesempatan untuk buka dari pukul 06.00 WIT sampai pukul 18.00 WIT. Setelah itu, maka toko atau swalayan ditutup. ‘’ Kalau pengunjung ramai, maka diharapkan ada antrean untuk masuk. Jangan sekaligus masuk sehingga terjadi antrean. Perlu diatur sedemikian rumah,’’ tandasnya.
Sekda Pauta menyampaian syukur bahwa dari 3 pasien yang dinyatakan positif sebelumnya sekarang tinggal 2 orang. “Ini pertanda kabar baik. Mudah-mudahan mereka yang sudah dinyatakan positif segera sembuh dan yang dalam status PDP hasilnya negatif,’’ pungkasnya. (ulo/tri)
Seorang warga saat cuci tangan di profil tank dan cuci tangan bantuan dari budi luhiur di pasar Wamanggu Merauke ( FOTO: Sulo/Cepos)
MERAUKE – Setelah melakukan penyemprotan disinfentan selama 1 minggu di tempat-tempat umum, kemarin Tim Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 melakukan evaluasi. Evaluasi yang dilakukan ini membuat penyemprotan disinfektan ditiadakan.
“Hari ini, untuk kegiatan penyemprotan disinfektan kita tidak laksanakan karena kita akan melakukan evaluasi atas kegiatan yang sudah kita laksanakan selama 1 minggu ini. Silakan kepada teman-teman relawan semua untuk hari ini istirahat dan besok baru kita datang lagi apakah penyemprotan disinfektan kita lanjutkan atau seperti apa. Tergantung dari hasil evaluasi kita hari ini,’’ jelas Ketua Tim Gugus Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Merauke Drs Daniel Pauta, kemarin.
Pauta menjelaskan, bahwa selama 1 minggu tersebut telah dilakukan penyemprotan disinfektan di lebih 100 tempat umum, baik pelabuhan, bandara, pasar, sekolah, fasilitas kesehatan, rumah ibadah, jalan protokol dan tempat-tempat umum lainnya. Selain penyemprotan yang dilakukan di Kota tersebut, Sekda Pauta mengungkapkan bahwa penyemprotan yang sama dilakukan di kampung-kampung dan distrik. “Lebih baik kita melakukan pencegahan dari pada pengobatan,” terangnya.
Sekda mengungkapkan bahwa masyarakat di minta untuk tinggal di dalam rumah. Namun jika ada yang sifatnya penting maka tidak dilarang keluar rumah. Namun jika urusan penting tersebut sudah dilakukan maka diharapkan segera kembali ker rumah. Sementara untuk kegiatan toko atau swalayan, jelas Sekda Pauta bahwa mereka diberikan kesempatan untuk buka dari pukul 06.00 WIT sampai pukul 18.00 WIT. Setelah itu, maka toko atau swalayan ditutup. ‘’ Kalau pengunjung ramai, maka diharapkan ada antrean untuk masuk. Jangan sekaligus masuk sehingga terjadi antrean. Perlu diatur sedemikian rumah,’’ tandasnya.
Sekda Pauta menyampaian syukur bahwa dari 3 pasien yang dinyatakan positif sebelumnya sekarang tinggal 2 orang. “Ini pertanda kabar baik. Mudah-mudahan mereka yang sudah dinyatakan positif segera sembuh dan yang dalam status PDP hasilnya negatif,’’ pungkasnya. (ulo/tri)