
MERAUKE-Seorang siswi di Kampung Kaiburse, Distrik Malind-Merauke bernama Aisyah Amanatulla tewas dengan memar dan luka-luka di kepala dan sejumlah bagian tubuh korban. Karena menimbulkan kecurigaan, Kapolres Merauke AKBP Ir. Untung Sangaji, M.Hum langsung menurunkan Tim Serse Polres Merauke bersama dokter Kesehatan Polres Merauke ke Kampung Kaiburse melakukan penyelidikan terkait tewasnya gadis 15 tahun tersebut.
Kapolres Merauke AKBP Ir. Untung Sangaji, M.Hum melalui Kasubag Humas AKP Ariffin, S.Sos mengungkapkan bahwa sesuai dengan laporan awal dari Polsek Kurik, kasus kebakaran tersebut terjadi Senin (28/12) sekitar pukul 12.00 WIT.
Adapun kronologisnya, bahwa sekitar pukul 12.00 WIT, saksi saksi Yulianus Samkakai keluar dari arah Kampung Kaiburse dengan tujuan mau ke sawah, dan sesampainya di dekat pertigaan Kampung Kaiburse saksi Yulianus Samkakai melihat asap tebal dari dalam rumah pelapor Doni.
Setelah itu, saksi Yulianus pergi mengecek rumah korban tersebut akan tetapi pintu rumah korban bagian depan dalam keadaan terkunci dari luar. Karena takut kemudian saksi Yulianus Samkakai kembali ke jalan raya dengan tujuan meminta bantuan dan tidak lama kemudian ada salah satu mobil truk milik Den Zipur yang melintas dan kemudian saksi Yulianus Samkakai menghentikan mobil truk tersebut dan meminta tolong agar segera pergi ke Kantor Distrik Malind untuk memberitahukan kejadian tersebut ke orang tua korban.
Setelah itu, mobil truk milik Den Zipur tersebut langsung pergi ke arah kantor distrik, dan sekitar pukul 12.30 WIT, ada dua mobil truk melintas dari arah Kampung Kumbe ke arah Kampung Kaiburse, dan setelah itu saksi Yulianus Samkakai menghentikan dua mobil truk tersebut dan langsung meminta tolong agar mengecek rumah pelapor.
Kemudian Sopir bernama Saharudin yang merupakan saksi kedua langsung turun dari mobil dan pergi ke rumah yang terbakar tersebut. Selanjutnya saksi 2 melihat ke dalam kamar dari arah jendela kamar dan melihat api mulai membesar, saksi 2 berteriak memanggil saksi 3 bernama Yusuf yang masih berada di mobil truk miliknya guna membantu untuk memadamkan api dengan peralatan seadanya.
Saksi 2 dan 3 mengambil sebuah ember dengan tujuan untuk mengambil air di kolam dan menyiram api yang menyala di dalam kamar lewat jendela kamar tersebut. Pada saat membuka jendela kamar tersebut sambil menyiram api, tiba-tiba saksi 2 mendengar ada suara rintihan dari dalam ruang rumah.
Kemudian saksi 2 langsung pergi ke arah pintu depan dan langsung mendobrak pintu tersebut. Setelah pintu depan terbuka, kemudian saksi 2 masuk ke dalam rumah dan melihat korban sudah dalam keadaan tergeletak dan berlumuran darah.
Akhirnya saksi 2 dan saksi 4 Wawan Pratama bersama-sama mengangkat korban keluar dari dalam rumah dan membawa ke teras rumah. Tidak lama kemudian sekitar pukul 13.00 WIT orang tua korban datang melihat keadaan korban luka parah. Kebetulan ada mobil melintas di depan rumahnya, selanjutnya korban dibawa ke Puskesmas Kumbe untuk penanganan. Namun sesampai di Puskesmas Kumbe, korban meninggal. “Kematian korban sementara dalam penyelidikan,” tandas Kasubag Humas. (ulo/tri)