‘’Dari Januari- 14 Juni 2025, angka kekerasan terhadap perempuan dan anak yang terekam kepada kami sebanyak 11.835 kasus. Kemudian dari 14 Juni sampai hari ini 22 Agustus 2025 angkanya sudah mencapai 19.229 kasus. Artinya dalam waktu 2 bulan dari Juni sampai Agustus kasus yang dilaporkan kepada kami sebanyak 7.394 kasus dengan jumlah korban 22.595 orang. Karena ada 1 kasus yang korbannya lebih dari 1 orang,’’ tandasnya.
Ia menjelaskan, dari 22.595 orang tersebut, paling banyak yang menjadi korban adalah perempuan sebanyak 16. 567 orang. ‘’Paling banyak kekerasan di rumah tangga dengan kekerasan fisik dan seksual,’’ jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, data dari BPS menunjukan bahwa anak usia dini yang sudah mengunakan HP 33,44 persen. Sedangkan anak usia-6 tahun yang menggunakan HP sebesar 57,76 persen.
‘’Kita bisa menarik kesimpulan, kekerasan terhadap perempuan dan anak semakin tinggi angklanya karena Analisa internal dari kementrian kami ada beberapa factor diantaranya masalah ekonomi, kemudian pola asuh dalam keluarga. Mungkin ibu-ibu merasakan bagaimana beratnya mengasuh anak jaman sekarang. Tapi, ibunya tidak mau ribet. Kalau ada anak tidak mau makan dikasih HP. Kalau anaknya tidak mau mandi dikasih HP,’’ teragnya. (ulo/wen)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSÂ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos