MERAUKE-Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Merauke secara resmi membuka pasar hewan kurban di Rumah Potong Hewan (RPH), jalan Cikombong Mopah Lama Merauke, Senin (20/7).

Di hari pertama dibuka tersebut, tercatat 12 ekor sapi kurban yang telah terdaftar ke Dinas Peternakan Kabupaten Merauke untuk dijual di pasar hewan tersebut. Namun yang sudah tiba di RPH tersebut baru 5 ekor sapi.
“Sampai sekarang sudah 12 ekor yang terdaftar di kami untuk dipasarkan di Pasar Hewan Kurban ini,’’ kata Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Merauke drh. Richardo C.A. Rumlus, S.Pt, ditemui media ini di Pasar Hewan tersebut, Senin (20/7).
Richardo menjelaskan bahwa pasar hewan yang disediakan oleh dinas ini untuk memberi kemudahan kepada masyarakat yang akan mencari hewan kurban untuk datang memilih sesuai dengan harga dan hewan kurban yang diinginkan. ‘’Kami hanya menyediakan tempat. Sedangkan soal harga kami serahkan kepada pemilik ternak dan calon pembeli berapa harga yang disepakati,’’ jelasnya.
Dikatakan, pasar hewan ini sudah dibuka setiap tahun, 10 hari sebelum pelaksanaan Idul Adha. ‘’Sekali lagi, ini untuk memberikan kemudahan bagi yang ingin berkurban,’’ katanya. Dari pantauan media ini, di hari pertama tersebut, belum ada warga atau calon pembeli.
Karena pihak dinas juga baru memasang spanduk serta mengisi kandang dengan sapi kurban yang dijual tersebut. Namun sebelum dimasukkan ke dalam kandang, terlebih dahulu ditimbang berat dari sapi kurban tersebut. Richardo Rumlus menjelaskan bahwa pengalaman selama ini, pembeli akan mulai banyak menjelang perayaan Idul Adha.
“Disini ada petugas kami yang menjaga hewan ternak yang dijual tersebut selama 1 x 24 jam. Kalau hari ini belum laku, dia akan tetap berada dalam kandang. Untuk pakan, kami sudah siap rumput seluas 2 hektar di Muramsari, Distrik Semangga,’’ jelasnya.
Ditanya soal hewan kurban untuk 3 kabupaten yang ada di Selatan Papua, Richardo menjelaskan bahwa setiap pengeluaran sapi dari Merauke harus dilaporkan terlebih dahulu kepada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Merauke.
“Untuk Asmat dan Mappi, masing-masing dilaporkan 21 ekor sapi kurban akan dikapalkan. Sementara untuk Boven Digoel belum ada laporan. Mungkin karena lewat darat, sehingga mereka belum laporkan kepada kami,’’ tandasnya. (ulo/tri)