
MERAUKE- Meski Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Merauke belum menetapkan Parpol dan Caleg yang memperoleh kursi di DPRD Kabupaten Merauke periode 2019-2024, namun pengurus Parpol maupun para Caleg telah mengetahui perolehan kursi masing-masing parpol termasuk caleg yang berhasil duduk di jalan Brawijaya Merauke berdasarkan penetapan perolehan suara yang dilakukan oleh KPU Merauke beberapa waktu lalu.
“Tidak ada satupun Parpol yang bisa mengusung calonnya untuk maju dalam perhelatan pemilihan kepala daerah 2020. Tapi, Parpol harus berkoalisasi. Karena sesuai UU Pemilu, Parpol yang bisa mengusung calonnya sendiri apabila memperoleh 20 kursi di legeslatif,’’ kata Ketua DPC PDI Perjuangan Heribertus Silubun, SH yang juga Anggota DPRD Kabupaten Merauke itu, kepada media ini, Rabu (17/7) malam.
PDIP Kabupaten Merauke sendiri pada Pileg 17 April lalu berhasil meraih 4 kursi untuk periode 2019-2024, sehingga untuk bisa mengusung calonnya maka harus berkoalisasi dengan parpol yang memperoleh minimal 2 kursi. Karena untuk mengusung calon bupati jika menggunakan perahu Parpol, maka minimal parpol atau gabungan parpol minimal mempunyai 6 kursi DPRD Kabupaten Merauke. Karena jumlah kursi DPRD Merauke adalah 30 kursi.
Heribertus Silibun mengaku bahwa sesuai dengan Rapat Parpol, pihaknya akan mengusung kader sendiri yakni dirinya sendiri sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Merauke menjadi calon bupati . Karena itu, jelas dia, saat ini lobi-lobi telah dilakukan dengan seluruh Parpol yang memperoleh kursi di DPRD Kabupaten Merauke periode 2019-2024.
Diakui Heribertus Silibun, untuk Pilkada mendatang saat ini mulai banyak nama-nama yang akan maju sebagai calon bupati , namun dari parpol yang memperoleh kursi di DPRD Kabupaten Merauke normalnya hanya 4 pasang calon. ‘’Tapi, kalau misalnya terjadi koalisi besar, maka kemungkinan bisa hanya 3 atau 2 pasang. Itu bisa terbuka kemungkinan,’’ tandasnya.
Sementara Ketua DPC PKB Kabupaten Merauke Al-Moratus Solikha, S.HI mengungkapkan bahwa untuk Pilkada mendatang pihaknya saat ini masih melihat situasi dan kondisi yang ada. PKB sendiri pada Pileg lalu memperoleh 5 kursi atau pemenang kedua setelah Nasdem yang memperoleh 5 kursi dan suara terbanyak. Namun Almoratus Solikha menegaskan dirinya tidak ada niat maju sebagai calon 01.
‘’Kita kearifan lokal dan memberikan kesempatan kepada putra daerah asli Papua. Itu imbauan pusat,’’ katanya.
Namun untuk calon 02, Almoratus mengaku masih berhitung-hitung secara politik. ‘’Itu semua setelah penetapan,’’ katanya. Diakui Al-moratus, sudah 10 orang lebih yang rencana akan maju sebagai calon bupati tersebut merapat kepada dirinya menawarkan untuk menjadi calon 02 sekaligus dapat menggunakan perahu PKB. ‘’Tapi, kami berhitung juga. Dan sejogyanya partai itu bisa mengusung kadernya sendiri dan berani mengambil langkah-langkah itu. Tapi semua calon bupati ini merapat dan kami menjadi bigung,’’ tandas Almoratus Solikha yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua I DPRD Merauke ini. (ulo/tri)