Saturday, March 15, 2025
24.7 C
Jayapura

Empat  Bakal Calon Mulai Cari Simpati  Rakyat

Empat bakal calon bupati Merauke yang menghadiri acara peletakan batu pertama  pembangunan  Tongkonan  warga Ikatan  Keluarga Toraja Merauke, Sabtu   (15/8). ( FOTO:Sulo/Cepos)

MERAUKE-Meski belum resmi mendaftar di KPU Merauke, namun para bakal calon bupati Merauke mulai mencari simpati  dengan mendekatkan diri dengan masyarakat. Hal ini terlihat saat acara peletakan batu pertama  pembangunan  Tongkonan  warga Ikatan  Keluarga Toraja Merauke, Sabtu   (15/8). Ya, empat  bakal   calon  bupati   Merauke   2021-2026  tampak  duduk   bersama di satu deretan kursi  depan di acara  tersebut. 

   Keempat  orang tersebut  adalah  Frederikus  Gebze, SE, M.Si yang juga Bupati Merauke,   Drs. Romanus Mbaraka, MT,  Heribertus Silubun, SH dan   Hendrikus   Mahuse,  S.Sos, M.Si. Diketahui, 3 dari  4 bakal   calon bupati  tersebut  secara administrasi   sudah memenuhi  syarat  minimal   untuk   mendaftar di  KPU Merauke  pada  4 September  2020. 

Baca Juga :  Bantuan Pengungsi Banjir Rob Mengalir dari Berbagai Pihak 

   Sebab, mereka diusung  oleh  Parpol  atau gabungan   partai politik yang  memiliki minimal  6 kursi di  DPRD Merauke.  Dari pantauan  media ini,  tampak perbincangan   di antara keempat   bakal calon bupati  tersebut.  Begitu juga saat  foto  bersama, keempatnya  maju ke depan  untuk foto bersama dengan  tamu undangan lainnya.  

  Dimintai tanggapannya  terkait dengan  hal tersebut, Bupati Merauke  Frederikus Gebze mengungkapkan bahwa  pada prinsipnya apapun   pelaksanannya  pesta demokrasi   Indonesia mengharapkan  situasi  dan suasana  harus kondusif  dan tetap menjaga keharmonisan. 

  “Kami   berharap   tidak  boleh  ada sesuatu yang memunculkan kebencian   atau ujaran-ujaran   yang menyebabkan  lunturnya semangat  pesta demokrasi. Apapun, mulai dari presiden,  gubernur,    bupati, walikota sampai ke kepala kampung  dan RT suasana itu  harus  rukun damai,’’ katanya. 

Baca Juga :  Ingin Setiap KK OAP Anaknya Minimal Lulusan SLTA 

   Ditambahkan, pesta demokrasi    tidak boleh   ada permusuhan tapi  persaudaraan tetap  di pupuk. (ulo/tri)

Empat bakal calon bupati Merauke yang menghadiri acara peletakan batu pertama  pembangunan  Tongkonan  warga Ikatan  Keluarga Toraja Merauke, Sabtu   (15/8). ( FOTO:Sulo/Cepos)

MERAUKE-Meski belum resmi mendaftar di KPU Merauke, namun para bakal calon bupati Merauke mulai mencari simpati  dengan mendekatkan diri dengan masyarakat. Hal ini terlihat saat acara peletakan batu pertama  pembangunan  Tongkonan  warga Ikatan  Keluarga Toraja Merauke, Sabtu   (15/8). Ya, empat  bakal   calon  bupati   Merauke   2021-2026  tampak  duduk   bersama di satu deretan kursi  depan di acara  tersebut. 

   Keempat  orang tersebut  adalah  Frederikus  Gebze, SE, M.Si yang juga Bupati Merauke,   Drs. Romanus Mbaraka, MT,  Heribertus Silubun, SH dan   Hendrikus   Mahuse,  S.Sos, M.Si. Diketahui, 3 dari  4 bakal   calon bupati  tersebut  secara administrasi   sudah memenuhi  syarat  minimal   untuk   mendaftar di  KPU Merauke  pada  4 September  2020. 

Baca Juga :  Bupati Romanus Dorong Berbagai Kegiatan Olahraga

   Sebab, mereka diusung  oleh  Parpol  atau gabungan   partai politik yang  memiliki minimal  6 kursi di  DPRD Merauke.  Dari pantauan  media ini,  tampak perbincangan   di antara keempat   bakal calon bupati  tersebut.  Begitu juga saat  foto  bersama, keempatnya  maju ke depan  untuk foto bersama dengan  tamu undangan lainnya.  

  Dimintai tanggapannya  terkait dengan  hal tersebut, Bupati Merauke  Frederikus Gebze mengungkapkan bahwa  pada prinsipnya apapun   pelaksanannya  pesta demokrasi   Indonesia mengharapkan  situasi  dan suasana  harus kondusif  dan tetap menjaga keharmonisan. 

  “Kami   berharap   tidak  boleh  ada sesuatu yang memunculkan kebencian   atau ujaran-ujaran   yang menyebabkan  lunturnya semangat  pesta demokrasi. Apapun, mulai dari presiden,  gubernur,    bupati, walikota sampai ke kepala kampung  dan RT suasana itu  harus  rukun damai,’’ katanya. 

Baca Juga :  Kerahkan 600 Personel Untuk Pembangunan Jembatan di Nduga

   Ditambahkan, pesta demokrasi    tidak boleh   ada permusuhan tapi  persaudaraan tetap  di pupuk. (ulo/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya