Friday, April 19, 2024
25.7 C
Jayapura

Hentikan Penyebaran Hoax Covid-19 di Sosmed

Plt Kepala   Dinas Kesehatan Kabupaten  dr. Nevile R.Muskita

MERAUKE-Pelaksana Tugas  (plt) Kepala   Dinas Kesehatan Kabupaten  dr. Nevile R.Muskita  yang juga  sebagai juru  bicara  Covid-19 Kabupaten Merauke meminta masyarakat  untuk  berhenti  menyebarkan  informasi  atau berita   hoax  di  sosial  media (Sosmed) terkait dengan Covid-19.   

   “Saya  minta kepada rekan-rekan media  untuk  dapat   meneruskan kepada masyarakat agar berhenti  menyebarkan  informasi  atau berita yang  kebenarannya  belum  dapat dipertanggungjawabkan   terkait dengan masalah Covid-19   ini. Karena  berita atau informasi   yang sifatnya hoax   tentu  merugikan  orang lain,’’ kata   dr.Nevile R. Muskita. 

  Hal ini disampaikan oleh Nevile mukita  terkait dengan  adanya  warga  Merauke  yang meninggal  dunia  kemudian  dievakuasi    petugas  kesehatan dengan menggunakan  alat pelindung diri  (APD). “Saya juga belum  dapat  informasinya di medsos , tapi ada yang mengedarkan. Saya tidak tahu beritanya  seperti apa.Tapi  dari keluarganya ada yang menelpon saya. Sekali lagi saya   sampaikan kepada wartawan  agar menyampaikan  kepada masyarakat agar berhenti  dengan berita-berita hoax   yang tidak mendukung. Karena   ini  keluarganya  dirugikan,’’ kata  Nevile Muskita  saat menggelar konfrensi pers, di Posko    Covid 19, Jumat (10/4).     

Baca Juga :  Parkir Depan Warung,  Yamaha X-Ride Raib

   Nevile  menjelaskan bahwa  penanganan  jenazah yang standar  yang dilakukan oleh petugas kesehatan terhadap   pasien dalam  pengawasan maupun   orang dalam   pemantauan  yang meninggal dunia dalam rangka   proteksi   terhadap    tenaga kesehatan dan petugas  kamar mayat.

  Nevile menjelaskan, bahwa  orang dalam   PDP  atau  ODP  belum  tentu   positif  terinfeksi   virus  Corona. Hanya saja  karena  orang tersebut  memiliki gejala Covid   sehingga   dirawat menjadi PDP. Sedangkan  orang yang melakukan kontrak dengan pasien   orang positif  Corona atau  dengan pasien PDP sehingga   masuk dalam  ODP. 

   ‘’Untuk  orang  dalam  pemantauan (ODP) yang meninggal  tersebut, kita sudah menerima  l pemeriksaan swab   dan hasilnya   negatif. Jadi  dia meninggal bukan  karena  Corona.   Hanya sekali  lagi,  orang  yang meninggal dalam status PDP maupun   OPD  tetap dikuburkan menggunakan APD  karena  protokol  kesehatannya begitu  dalam rangka memproteksi  petugas kesehatan kita  secara disini,’’tandasnya. (ulo/tri)   

Baca Juga :  Lepas Pemberangkatan 44 Jamaah Umroh Gratis
Plt Kepala   Dinas Kesehatan Kabupaten  dr. Nevile R.Muskita

MERAUKE-Pelaksana Tugas  (plt) Kepala   Dinas Kesehatan Kabupaten  dr. Nevile R.Muskita  yang juga  sebagai juru  bicara  Covid-19 Kabupaten Merauke meminta masyarakat  untuk  berhenti  menyebarkan  informasi  atau berita   hoax  di  sosial  media (Sosmed) terkait dengan Covid-19.   

   “Saya  minta kepada rekan-rekan media  untuk  dapat   meneruskan kepada masyarakat agar berhenti  menyebarkan  informasi  atau berita yang  kebenarannya  belum  dapat dipertanggungjawabkan   terkait dengan masalah Covid-19   ini. Karena  berita atau informasi   yang sifatnya hoax   tentu  merugikan  orang lain,’’ kata   dr.Nevile R. Muskita. 

  Hal ini disampaikan oleh Nevile mukita  terkait dengan  adanya  warga  Merauke  yang meninggal  dunia  kemudian  dievakuasi    petugas  kesehatan dengan menggunakan  alat pelindung diri  (APD). “Saya juga belum  dapat  informasinya di medsos , tapi ada yang mengedarkan. Saya tidak tahu beritanya  seperti apa.Tapi  dari keluarganya ada yang menelpon saya. Sekali lagi saya   sampaikan kepada wartawan  agar menyampaikan  kepada masyarakat agar berhenti  dengan berita-berita hoax   yang tidak mendukung. Karena   ini  keluarganya  dirugikan,’’ kata  Nevile Muskita  saat menggelar konfrensi pers, di Posko    Covid 19, Jumat (10/4).     

Baca Juga :  Cegah Narkoba, Satnarkoba Gelar Sosialisasi di Sekolah

   Nevile  menjelaskan bahwa  penanganan  jenazah yang standar  yang dilakukan oleh petugas kesehatan terhadap   pasien dalam  pengawasan maupun   orang dalam   pemantauan  yang meninggal dunia dalam rangka   proteksi   terhadap    tenaga kesehatan dan petugas  kamar mayat.

  Nevile menjelaskan, bahwa  orang dalam   PDP  atau  ODP  belum  tentu   positif  terinfeksi   virus  Corona. Hanya saja  karena  orang tersebut  memiliki gejala Covid   sehingga   dirawat menjadi PDP. Sedangkan  orang yang melakukan kontrak dengan pasien   orang positif  Corona atau  dengan pasien PDP sehingga   masuk dalam  ODP. 

   ‘’Untuk  orang  dalam  pemantauan (ODP) yang meninggal  tersebut, kita sudah menerima  l pemeriksaan swab   dan hasilnya   negatif. Jadi  dia meninggal bukan  karena  Corona.   Hanya sekali  lagi,  orang  yang meninggal dalam status PDP maupun   OPD  tetap dikuburkan menggunakan APD  karena  protokol  kesehatannya begitu  dalam rangka memproteksi  petugas kesehatan kita  secara disini,’’tandasnya. (ulo/tri)   

Baca Juga :  Pola Hidup Bersih dan Sehat Harus Ditanamkan Sejak Dini

Berita Terbaru

Artikel Lainnya