MERAUKE-Penutupan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua yang akan dilaksanakan pada 14 Oktober besok di Jayapura akan melibatkan seluruh provinsi yang ada di Indonesia. Panitia Inti Wakil Ketua Sekretaris VI Bidang Penghubung PB PON Antar KONI se-Indonesia Jus Jefri Kaunang kepada wartawan di Merauke mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengundanng 34 provinsi untuk hadir pada penutupan PON XX Papua tersebut.
“Kita telah mengundang 34 provinsi untui hadir langsung pada penutupan besok,” kata Jefri Kaunang.
Jefri Kaunang menjelaskan bahwa pihaknya memberikan batas waktu untuk mengkonfirmasi kehadiran mereka pada saat penutupan sampai tanggal 9 Oktober 2021 kemarin. Ternyata, yang telah terkonfirmasi sekitar 60 persen. Tapi, sesuai data yang ada baru kurang lebih 40 persen.
Diantaranya yang sudah terdata tersebut, Banten, Sulawesi Utara dan beberapa provinsi lainnya. Kendati demikian, Jefri Kaunang masih optimis dan yakin jumlah yang hadir saat penutupan akan sama dengan saat pembukaan.
“Kami yakin akan seperti pada pembukaan. Jauh-jauh hari kami mengundang mereka tapi kurang respon. Tapi pada H-1 baru mengabarkan kepada kami dengan ini dan itu. Beberapa gubernur hadir sehingga kami juga untuk penjemputan, transportasi dan akomodasi sangat kelabakan. Tidak menutup kemungkinan akan terjadi seperti pembukaan kemarin,” terangnya.
Untuk penutupan tersebut jelas Jus Jefri Kaunang akan dilakukan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia. Meski begitu, menurut Jefri Kaunang tergantung kepentingan dari daerah masing-masing dengan Wapres. “Hitung-hitung dari pada ke Jakarta untuk ketemu Wapres, lebih baik ketemunya di Papua saja sambil menonton,” tandasnya.
Ditambahkan, meski masih dalam pandemi namun antusiasme dari seluruh Indonesia untuk mengikuti PON XX Papua tersebut sangat tinggi. Itu dari jumlah penumpang yang masuk Papua. Dimana para atlet kesulitan mendapat tiket karena seat full. Bahkan ada sejumlah kontingen yang terpaksa mencarter pesawat seperti Jatim karena tidak mendapatkan seat.
“Karena PON XX Papua tidak hanya berskala nasional tapi internasional karena ini dilaksanakan di tapal batas paling Timur Indonesia yakni Merauke yang diketahui berbatasan langsung dengan PNG di darat dan Australia di laut,’’ pungkasnya. (ulo/tri)