MERAUKE- Kapolres Merauke AKBP. Ir. Untung Sangaji, M.Hum kembali merekrut mama-mama etnis Asmat untuk mengikuti home industri berupa pembuatan minyak kelapa dan pembuatan kancing baju dari batok kelapa, kemarin.
Kapolres Untung Sangaji mengaku bahwa mama-mama Papua etnis Asmat tersebut sebelumnya sudah pernah dibina pada home industri, namun menghilang. ‘’Setelah menikmati hasil yang mereka dapat, mereka menghilang. Tapi, kita coba lagi karena mungkin mereka sudah dengar rencana mau tinggal di pemukiman baru yang pernah kita janjikan. Mudah-mudahan konteks ini bisa merubah mereka,’’katanya.
Kapolres juga meminta kepada mama-mama Papua tersebut untuk konsisten bekerja. Tidak hilang timbul. Hari ini masuk, besok tidak datang lagi. ‘’Satu lagi saya pesankan, tidak boleh makan pinang saat membuat VCO. Peralatan yang dipakai harus dibersihkan setelah kerja,’’ pesan Kapolres.
Sementara Dev. Pitelay yang diberi kepercayaan untuk mendampingi mama-mama tersebut mengakui, selama ini banyak permasalahan yang terjadi di RT 19, Pintu Air Kelurahan Maro. Di daerah tersebut banyak orang mabuk dan anak-anak Aibon dan menjadi PR yang sudah lama.
Sebagai masyarakat, kita berterima kasih dengan hadirnya bapak Kapolres Untung Sangaji yang sudah peduli. Kami juga terima kasih kepada Pak Charles Gomar yang sudah banyak bantu masyarakat di sekitar Pintu ir. Sekarang pak Kapolres mengakomodir supaya mereka dapat bekerja dan akan dikasih lahan tinggal dan rumah layak huni,’’ katanya.
Dev juga mengaku akan melakukan pembinaan terhadap mama-mama yang agak tidak lari-lari. ‘’Tadi sudah dibentuk dan ditunjuk ketuanya dan akan diberikan fasilitas HP Android sehingga setiap kegiatan bisa langsung dilaporkan ke Kapolres,’’ jelasnya. Ditambahkan, home industri pembuatan minyak goreng dari kelapa dan kancing baju dari batok kelapa akan dilakukan di jalan Sabang, lapangan Tennes Navigasi. (ulo/tho)