Sunday, November 24, 2024
28.7 C
Jayapura

Tidak Mau Lagi Jadi Pemulung, Warga Pintu Air Bakar Karung

MERAUKE- Mama-mama Papua yang tinggal di sekitar Pintu Air, Kelurahan Maro Merauke yang merupakan komunitas masyarakat Suku Asmat melakukan aksi bakar karung di depan Wakil Bupati Asmat, Thomas Eppe Safanpo, ST, MT, Anggota DPR RI Komaruddin Watubun dan Anggota DPR Papua, Edoardus Kaize, Selasa (10/5).

Aksi bakar karung tersebut sebagai tanda mama-mama Papua yang tinggal di sekitar Pintu  Air tersebut berhenti menjadi pemulung. Selama ini, mereka membawa karung saat memulung barang bekas. “Pembakaran karung ini sebagai simbol menghapus pekerjaan yang kami jalani selama ini sebagai pemulung,” kata Ibu Robertha, salah satu yang dipercaya memberikan pernyataan.

Sebagai pemulung, kata Robertha, pihaknya terkadang mendapat  image negatif dari masyarakat sebagai maling dan hal itu cukup menyakitkan.”Itu yang kadang menyakitkan kami sehingga kami meninggalkan pekerjaan ini dan akan mencari ikan dan udang di sungai untuk meningkatkan kesejahteraan kami,” katanya.

Baca Juga :  Inspektorat Investigasi Bantuan Alsintan

Pada kesempatan tersebut, Edoardus Kaize menyerahkan 9 jaring dan 4 perahu untuk digunakan masyarakat dalam mencari ikan, ditambah 30  jaring bantuan dari Anggota DPR RI Komaruddin Watubun.

Edoardus Kaize menjelaskan, bantuan yang diberikan kepada masyarakat ini ketika dirinya melakukan kunjungan kerja beberapa bulan lalu ke Merauke dan bertemu dengan sejumlah pemuda dan masyarakat tersebut, kemudian mereka menyampaikan keluhan untuk dibantu.

“Mereka menyampaikan kalau kami ada masalah. Lalu saya tanya, masalah apa. Dan mereka sampaikan bahwa ada sedang viral di media sosial bahwa pemulung itu adalah maling,” jelasnya.

Kemudian lanjut Edo, dirinya menawarkan apa yang bisa ia bantu, kemudian mereka sampaikan agar dibantu jaring dan perahu tersebut. Permintaannya, pertama direkrut jdi petugas sapu jalan, bantuan jaring dan perahu.”Kalau mereka sudah mendapatkan ini, maka akan berhenti jadi pemulung dengan membakar karung seperti yang mereka lakukan tadi,” jelasnya.(ulo/tho)

Baca Juga :  Pencarian ABK  KM Jacque Line 01 Hilang Tenggelam, Nihil

MERAUKE- Mama-mama Papua yang tinggal di sekitar Pintu Air, Kelurahan Maro Merauke yang merupakan komunitas masyarakat Suku Asmat melakukan aksi bakar karung di depan Wakil Bupati Asmat, Thomas Eppe Safanpo, ST, MT, Anggota DPR RI Komaruddin Watubun dan Anggota DPR Papua, Edoardus Kaize, Selasa (10/5).

Aksi bakar karung tersebut sebagai tanda mama-mama Papua yang tinggal di sekitar Pintu  Air tersebut berhenti menjadi pemulung. Selama ini, mereka membawa karung saat memulung barang bekas. “Pembakaran karung ini sebagai simbol menghapus pekerjaan yang kami jalani selama ini sebagai pemulung,” kata Ibu Robertha, salah satu yang dipercaya memberikan pernyataan.

Sebagai pemulung, kata Robertha, pihaknya terkadang mendapat  image negatif dari masyarakat sebagai maling dan hal itu cukup menyakitkan.”Itu yang kadang menyakitkan kami sehingga kami meninggalkan pekerjaan ini dan akan mencari ikan dan udang di sungai untuk meningkatkan kesejahteraan kami,” katanya.

Baca Juga :  Pencarian ABK  KM Jacque Line 01 Hilang Tenggelam, Nihil

Pada kesempatan tersebut, Edoardus Kaize menyerahkan 9 jaring dan 4 perahu untuk digunakan masyarakat dalam mencari ikan, ditambah 30  jaring bantuan dari Anggota DPR RI Komaruddin Watubun.

Edoardus Kaize menjelaskan, bantuan yang diberikan kepada masyarakat ini ketika dirinya melakukan kunjungan kerja beberapa bulan lalu ke Merauke dan bertemu dengan sejumlah pemuda dan masyarakat tersebut, kemudian mereka menyampaikan keluhan untuk dibantu.

“Mereka menyampaikan kalau kami ada masalah. Lalu saya tanya, masalah apa. Dan mereka sampaikan bahwa ada sedang viral di media sosial bahwa pemulung itu adalah maling,” jelasnya.

Kemudian lanjut Edo, dirinya menawarkan apa yang bisa ia bantu, kemudian mereka sampaikan agar dibantu jaring dan perahu tersebut. Permintaannya, pertama direkrut jdi petugas sapu jalan, bantuan jaring dan perahu.”Kalau mereka sudah mendapatkan ini, maka akan berhenti jadi pemulung dengan membakar karung seperti yang mereka lakukan tadi,” jelasnya.(ulo/tho)

Baca Juga :  Kasus Pengrusakan Rumah di Wasur Tetap Diproses

Berita Terbaru

Artikel Lainnya