Sunday, April 28, 2024
29.7 C
Jayapura

Larangan Mudik Sulit Diterapkan 

Wakil Bupati Merauke H. Riduwan, S.Sos, M.Pd

MERAUKE-Kendati Pemerintah Pusat mengeluarkan larangan mudik, namun untuk Merauke larangan tersebut dianggap sulit untuk diterapkan. Sebab,  kebiasaan di Merauke saat  lebaran akan berkunjung  ke keluarganya yang ada di sejumlah lokasi eks transmigrasi yang ada di Merauke.

   “Saya pikir  untuk larangan mudik tersebut sulit diterapkan untuk kita di Merauke. Karena  di Merauke  itu bukan mudik tapi mereka balik ke rumahnya  yang ada di lokasi-lokasi (eks transmigrasi,red),” kata Wakil Bupati Merauke H. Riduwan, S.Sos, M.Pd, ketika dihubungi Cenderawasih Pos,  Kamis (8/4).

   Menurutnya, mudik di Merauke tidak seperti mudik yang ada di Jakarta dan Surabaya dan kota-kota lainnya yang ada di Pulau Jawa, dimana jumlah  yang mudik dalam jumlah yang banyak.  Karena itu, lanjut  Wabup Riduwan,  yang harus diperketat nanti  adalah protokol  kesehatan.   Dimana di setiap rumah harus menyediakan  tempat cuci tangan dan sabun, pemakaian masker dan menjaga jarak, jangan sampai rumah menjadi kluster baru penyebaran Covid-19 di Merauke.

Baca Juga :  Tingkatkan Spritual Umat Dimulai dari Kota Rusa Merauke

   Sementara  untuk penerbangan  sendiri, kata dia,  selama ini masih sangat  terbatas   yakni hanya  3 kali  penebangan dalam sehari, sama dengan hari-hari biasa. “Bukan seperti di Jakarta  yang jumlah penerbangannya ratusan dalam  satu hari,” katanya. (ulo/tri) 

Wakil Bupati Merauke H. Riduwan, S.Sos, M.Pd

MERAUKE-Kendati Pemerintah Pusat mengeluarkan larangan mudik, namun untuk Merauke larangan tersebut dianggap sulit untuk diterapkan. Sebab,  kebiasaan di Merauke saat  lebaran akan berkunjung  ke keluarganya yang ada di sejumlah lokasi eks transmigrasi yang ada di Merauke.

   “Saya pikir  untuk larangan mudik tersebut sulit diterapkan untuk kita di Merauke. Karena  di Merauke  itu bukan mudik tapi mereka balik ke rumahnya  yang ada di lokasi-lokasi (eks transmigrasi,red),” kata Wakil Bupati Merauke H. Riduwan, S.Sos, M.Pd, ketika dihubungi Cenderawasih Pos,  Kamis (8/4).

   Menurutnya, mudik di Merauke tidak seperti mudik yang ada di Jakarta dan Surabaya dan kota-kota lainnya yang ada di Pulau Jawa, dimana jumlah  yang mudik dalam jumlah yang banyak.  Karena itu, lanjut  Wabup Riduwan,  yang harus diperketat nanti  adalah protokol  kesehatan.   Dimana di setiap rumah harus menyediakan  tempat cuci tangan dan sabun, pemakaian masker dan menjaga jarak, jangan sampai rumah menjadi kluster baru penyebaran Covid-19 di Merauke.

Baca Juga :  Tingkatkan Spritual Umat Dimulai dari Kota Rusa Merauke

   Sementara  untuk penerbangan  sendiri, kata dia,  selama ini masih sangat  terbatas   yakni hanya  3 kali  penebangan dalam sehari, sama dengan hari-hari biasa. “Bukan seperti di Jakarta  yang jumlah penerbangannya ratusan dalam  satu hari,” katanya. (ulo/tri) 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya