Bupati Merauke Frederikus Gebze, SE, M.Si, saat meresmikan kantor Kas Pemerintah Daerah Kabupaten Merauke di lantai dasar Gedung Kantor Bupati Merauke, Senin (8/7). ( FOTO : Sulo/Cepos )
MERAUKE- Dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih optimal kepada pemerintah Kabupaten Merauke termasuk para ASN dan masyarakat yang ada di sekitar kantor bupati, Bupati Merauke meresmikan Kantor Kas Pemerintah Kabupaten Merauke yang berada di lantai dasar Kantor Bupati Merauke, Senin (8/7). Peresmian ditandai dengan pengguntingan pita dan pemukulan kandara.
Direktur Keuangan Bank Papua Rudi Darma mengungkapkan bahwa pada tahun 2019 ini, pihaknya menargetkan laba bersih perusahaan sebesar Rp 240 miliar. ‘’Tahun 2019 ini, kita target laba sebesar Rp 240 miliar,’’ kata Rudi.
Rudi menjelaskan bahwa saat ini bank Papua dalam tahap tinggal landas. ‘’Sebagaimana kita ketahui pada tahun 2016 kita pernah mengalami kredit macet dan itu sangat luar biasa sehingga kami harus melakukan langkah-langkah tegas dalam organisasi,’’ tandasnya. Langkah-langkah tegas itu, jelas dia antara lain memberhentikan para pegawi yang terlibat dalam kredit fiktif dan kredit macet yang tidak sesuai prosedur.
‘’Kami mohon maaf. Tidak sedikit pun maksud untuk melakukan PHK terhadap para pegawai. Tapi ini demi keberlangsungan bank Papua. Karena Bank Papua itu adalah bank yang dipercaya oleh masyarakat Papua yang modalnya hanya kepercayaan. Kalau kepercayaan itu tidak bisa kami dipercaya lagi maka lambat laun bank Papua ini akan ditinggalkan baik orang Papua sendiri maupun oleh para nasabah lainnya,’’ terangnya.
Sehingga pada tahun 2016, jelas dia pihaknya melakukan resitmen bank Papua menderita kerugian sebesar Rp 236 miliar. ‘’Tapi puji syukur pada April Tahun 2017 bank Papua masuk pengawasan intensif OJK dan kami diberi waktu selama 12 bulan memberesi bank Papua menjadi bank yang cukup sehat menjadi sehat. Dan 2017 puji syukur dan 2018 tidak sampai 1 tahun bisa menyelesaikan kredit-kredit macetnya dan sampai tahun 2019 ini meski masih ada yang perlu kami benahi tetapi bank Papua keluar dari pengawasan OJK,’’ terangnya.
Dikatakan, diakhir 2018 bank Papua menjadi bank yang sudah sehat dan bisa menghasilkan laba sebesar Rp 113 miliar dan laba itu sudah dibagikan kepada Pemda sebagai pemegang saham dalam bentuk deviden. ‘’Tahun 2018 laba meningkat mnejadi Rp 218 miliar dan kembali deviden sudah dibagikan kepada pemerintah daerah sebagai pemegang saham,’’ tandasnya. (ulo/tri)
Bupati Merauke Frederikus Gebze, SE, M.Si, saat meresmikan kantor Kas Pemerintah Daerah Kabupaten Merauke di lantai dasar Gedung Kantor Bupati Merauke, Senin (8/7). ( FOTO : Sulo/Cepos )
MERAUKE- Dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih optimal kepada pemerintah Kabupaten Merauke termasuk para ASN dan masyarakat yang ada di sekitar kantor bupati, Bupati Merauke meresmikan Kantor Kas Pemerintah Kabupaten Merauke yang berada di lantai dasar Kantor Bupati Merauke, Senin (8/7). Peresmian ditandai dengan pengguntingan pita dan pemukulan kandara.
Direktur Keuangan Bank Papua Rudi Darma mengungkapkan bahwa pada tahun 2019 ini, pihaknya menargetkan laba bersih perusahaan sebesar Rp 240 miliar. ‘’Tahun 2019 ini, kita target laba sebesar Rp 240 miliar,’’ kata Rudi.
Rudi menjelaskan bahwa saat ini bank Papua dalam tahap tinggal landas. ‘’Sebagaimana kita ketahui pada tahun 2016 kita pernah mengalami kredit macet dan itu sangat luar biasa sehingga kami harus melakukan langkah-langkah tegas dalam organisasi,’’ tandasnya. Langkah-langkah tegas itu, jelas dia antara lain memberhentikan para pegawi yang terlibat dalam kredit fiktif dan kredit macet yang tidak sesuai prosedur.
‘’Kami mohon maaf. Tidak sedikit pun maksud untuk melakukan PHK terhadap para pegawai. Tapi ini demi keberlangsungan bank Papua. Karena Bank Papua itu adalah bank yang dipercaya oleh masyarakat Papua yang modalnya hanya kepercayaan. Kalau kepercayaan itu tidak bisa kami dipercaya lagi maka lambat laun bank Papua ini akan ditinggalkan baik orang Papua sendiri maupun oleh para nasabah lainnya,’’ terangnya.
Sehingga pada tahun 2016, jelas dia pihaknya melakukan resitmen bank Papua menderita kerugian sebesar Rp 236 miliar. ‘’Tapi puji syukur pada April Tahun 2017 bank Papua masuk pengawasan intensif OJK dan kami diberi waktu selama 12 bulan memberesi bank Papua menjadi bank yang cukup sehat menjadi sehat. Dan 2017 puji syukur dan 2018 tidak sampai 1 tahun bisa menyelesaikan kredit-kredit macetnya dan sampai tahun 2019 ini meski masih ada yang perlu kami benahi tetapi bank Papua keluar dari pengawasan OJK,’’ terangnya.
Dikatakan, diakhir 2018 bank Papua menjadi bank yang sudah sehat dan bisa menghasilkan laba sebesar Rp 113 miliar dan laba itu sudah dibagikan kepada Pemda sebagai pemegang saham dalam bentuk deviden. ‘’Tahun 2018 laba meningkat mnejadi Rp 218 miliar dan kembali deviden sudah dibagikan kepada pemerintah daerah sebagai pemegang saham,’’ tandasnya. (ulo/tri)