
MERAUKE-Mantan Anak Buah Kapal (ABK) penangkapan ikan asal Tanjung Balai, Riau bernama Juliadi (36) ditemukan tak bernyawa di Kompleks Pelabuhan Perikanan Merauke, Rabu (6/1), sekitar pukul 08.30 WIT, kemarin. Korban meninggal dunia karena sakit.
Kapolres Merauke AKBP Ir. Untung Sangaji, M.Hum melalui Kasubag Humas AKP Ariffin membenarkan penemuan jenazah mantan anak buah kapal tersebut. Menurut Kasubag Humas, setelah jenazah tersebut ditemukan, Kaur Bin Ops (KBO) Satpolairud Polres Merauke Ipda Iwayan Suena, S.Sos dan anggotanya serta Timsus Rajawali dengan cepat mendatangi dan menangani kasus temuan mayat tersebut.
Dijelaskan kronologis kejadiannya, yakni berawal pada Selasa tanggal 5 Januari 2021 sekitar pukul 15.30 WIT, saksi yang bernama Kanisius Tebay alias Levi melaksanakan pembersihan rumput di halaman kantor perikanan pelabuhan atau PPS Merauke. Saksi melihat korban masih ada duduk di Pos milik PPS Merauke.
Kemudian pada Rabu (6/1) sekitar pukul 08.30 WIT, saksi Levi berangkat dari rumahnya ke kompleks PPS Merauke menuju ke Kantor PPS Merauke. Di saat saksi hendak mengambil alat kerja berupa mesin babat rumput yang letaknya di gudang panel, di belakang Pos milik PPS Merauke tersebut dan melintas di pos memanggil korban yang saat itu terlihat tertidur diantara pintu pos dan kamar pos, namun setelah saksi memanggil sampai beberapa kali, korban tidak menyahut.
Saksi membuka kacamata dan melihat agak dekat, namun ada lalat di mulut korban. Saksi Levi segera melaporkan kejadian tersebut Kepala Syahbandar Pelabuhan Perikanan Samudera Merauke. Selanjutnya melaporkan ke Satuan Polairud Merauke yang kantornya tidak jauh dari TKP.
Selanjutnya, KBO Sat Polairud Ipda I Wayan Suena SSos melaporkan kejadian tersebut dan menghubungi petugas kamar jenazah RSUD, guna mendapatkan penanganan sesuai prosedur medis.
“Diketahui korban tersebut, telah lama sakit dan pernah dirawat di RSUD Merauke. Indikasi korban mengidap penyakit TBC, kemudian korban keluar dari RSUD Merauke dan menumpang tinggal di Pos Sekuriti PPS Merauke mengingat bahwa korban tidak memiliki keluarga di Merauke,” katanya. (ulo/tri)