WAMENA – Usai resmi di kukuhkan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Papua pegunungan bakali mulai melakukan rakoor bersama dengan KPA ditingkat Kabupaten guna menghimpun data HIV/ AIDS 8 Kabupaten serta menghidupkan kembali organisasi tersebut di beberapa Kabupaten yang sampai saat ini kepengurusannya tak berjalan.
Ketua KPA Provinsi Papua pegunungan Yomi Kogoya, S.IP mengakui jika hari ini adalah pengukuhan dari KPA Provinsi papua pegunungan yang mana SK itu telah ditetapkan September tahun 2023 namun belum kukuhkan sehingga hari ini baru bisa dilaksanakan agar teman -teman pengurus mulai bergerak melakukan penekanan terhadap HIV/ AIDS di 8 Kabupaten.
“kita akan melakukan rakor dengan KPA 8 Kabupaten, untuk melihat KPA mana saja yang sudah berjalan, disisi lain kami juga akan melibatkan LSM, Akademisi, tokoh agama, LMA dan OPD terkait untuk mencari solusi penangan HIV/AIDS,”ungkapnya Senin (3/6) kemarin
Yomi mengingatkan kepada seluruh pengurus KPA Provinsi Papua pegunungan bahwa ini adalah pekerja kemanusiaan, dan wilayah kerja yang luas di 8 kabupaten, sehingga diharapkan kepada pengurus KPA bisa bekerja maksimal karena angka HIV/ AIDS di Papua pegunungan masih tinggi hingga mencapai 1104 kasus
“ada 700 lebih ODHA yang telah meninggal dunia, tentu ini masalah serius, kalau kita hanya fokus kepada pembangunan namun tidak kepada manusia pertanyaannya siapa yang akan menikmati pembangunan ini,”katanya.
Yomi mengaku HIV/AIDS tidak memandang apakah itu pejabat, atau masyarakat, OAP atau non OAP semua bisa terkena virus ini apabila prilakuknya beresiko, sehingga target KPA Provinsi Papua pegunungan 2030 harus mengeliminasi HIV/AIDS dari Provinsi Papua pegunungan.
“untuk mewujudkan itu, kepercayaan yang diberikan kepada kami bakal diemban dengan baik dan terus melakukan kerjasama dengan lembaga -lembaga lain untuk bekerja menurunkan angka HIV/AIDS bersama -sama,” beber Ketua Fraksi Demokrat DPRD Jayawijaya.
Yomi juga menambahkan jika untuk menekan penyebaran HIV/AIDS perlu penanganan bersama dan bukan hanya Provinsi atau Kabupaten saja sehingga apa yang ingin di capai dalam beberapa tahun kedepan melakukan penekanan terhadap penyebaran HIV/ AIDS di wilayah Papua pegunungan bisa dilakukan dengan baik dan merata.
“kami ingin penekanan HIV/AIDS ini tak hanya di lakukan di satu wilayah saja, namun di seluruh wilayah Provinsi Papua pegunungan dimana ada 8 kabupaten wilayah cakupan yang menjadi atensi kami kedepan,” tutupnya (jo)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos