Salah satu warga yang kuburan anggota keluarganya dicuri saat memasang kembali atap seng di kuburan Buti, kelurahan Samkai Merauke kemarin. ( FOTO: Sulo/Cepos)
MERAUKE-Masa pandemi Corona yang terjadi saat ini ternyata dimanfaatkan oleh pelaku pencuri untuk beraksi. Selain menggasak sepeda motor juga membobol rumah sejumlah warga Merauke. Terbaru dan cukup meresahkan pihak keluarga adalah aksi pencurian seng di kuburan.
Puluhan seng kuburan yang ada di kuburan Keluarga Almarhum Betaubun yang ada di Buti, Kelurahan Samkai dicuri orang yang tak dikenal. Antonio Liberto Ohoitimur, S.Pd, salah satu warga Merauke yang atap kuburan orang tuanya dicuri tersebut saat dihubungi Cenderawasih Pos, Kamis (4/60 kemarin, membenarkan adanya aksi pencurian seng ini.
Antonio yang menjabat sebagai Sekretaris KONI Kabupaten Merauke ini mengaku jika atap kubur yang dicuri tersebut antara 30-40an seng. ‘’Atap seng yang dicabut itu adalah seng-seng yang merek Asoka yang bergelombang. Tapi kalau kubur yang menggunakan atap seng kotak itu tidak dicabut. Jadi khusus seng bergelombang,’’ katanya.
Antonio Liberto Ohoitimur yang juga Kepsek SMA YPPK Yos Sudarso ini mengaku belum mengetahui secara pasti motif dari aksi pencurian seng kuburan tersebut. ‘’Kami belum tahu pasti motifnya apa. Tapi, selama ini belum pernah terjadi di kuburan Buti. Baru kali ini saja,” jelasnya.
Antonio Ohoitimur mengaku, ada beberapa keluarga yang sudah melaporkan kasus pencurian seng kuburan tersebut ke polisi dan berharap pelakunya bisa segera ditangkap. “Karena ini cukup meresahkan terutama dari pihak kami yang memiliki keluarga yang disemayamkan di kuburan Buti khususnya kuburan tanah milik bapak Almarhum Jorgen Betaubun,’’ jelasnya.
Antonio mengaku bahwa pihaknya sudah sempat tanya warga yang ada sekitar kuburan dan menyatakan bukan mereka. “Tapi kami yakin dan percaya bahwa bukan mereka. Karena selama ini yang sudah bertahun-tahun aman saja. Tapi kami kaget karena kemarin kejadiannya yang begitu luar biasa. Dugaan sementara kami, kemungkinan atap seng yang dicabut itu dijual. Kalau pakai sendiri untuk rumahnya, kemungkinan tidak berani,” tandasnya. (ulo/tri)
Salah satu warga yang kuburan anggota keluarganya dicuri saat memasang kembali atap seng di kuburan Buti, kelurahan Samkai Merauke kemarin. ( FOTO: Sulo/Cepos)
MERAUKE-Masa pandemi Corona yang terjadi saat ini ternyata dimanfaatkan oleh pelaku pencuri untuk beraksi. Selain menggasak sepeda motor juga membobol rumah sejumlah warga Merauke. Terbaru dan cukup meresahkan pihak keluarga adalah aksi pencurian seng di kuburan.
Puluhan seng kuburan yang ada di kuburan Keluarga Almarhum Betaubun yang ada di Buti, Kelurahan Samkai dicuri orang yang tak dikenal. Antonio Liberto Ohoitimur, S.Pd, salah satu warga Merauke yang atap kuburan orang tuanya dicuri tersebut saat dihubungi Cenderawasih Pos, Kamis (4/60 kemarin, membenarkan adanya aksi pencurian seng ini.
Antonio yang menjabat sebagai Sekretaris KONI Kabupaten Merauke ini mengaku jika atap kubur yang dicuri tersebut antara 30-40an seng. ‘’Atap seng yang dicabut itu adalah seng-seng yang merek Asoka yang bergelombang. Tapi kalau kubur yang menggunakan atap seng kotak itu tidak dicabut. Jadi khusus seng bergelombang,’’ katanya.
Antonio Liberto Ohoitimur yang juga Kepsek SMA YPPK Yos Sudarso ini mengaku belum mengetahui secara pasti motif dari aksi pencurian seng kuburan tersebut. ‘’Kami belum tahu pasti motifnya apa. Tapi, selama ini belum pernah terjadi di kuburan Buti. Baru kali ini saja,” jelasnya.
Antonio Ohoitimur mengaku, ada beberapa keluarga yang sudah melaporkan kasus pencurian seng kuburan tersebut ke polisi dan berharap pelakunya bisa segera ditangkap. “Karena ini cukup meresahkan terutama dari pihak kami yang memiliki keluarga yang disemayamkan di kuburan Buti khususnya kuburan tanah milik bapak Almarhum Jorgen Betaubun,’’ jelasnya.
Antonio mengaku bahwa pihaknya sudah sempat tanya warga yang ada sekitar kuburan dan menyatakan bukan mereka. “Tapi kami yakin dan percaya bahwa bukan mereka. Karena selama ini yang sudah bertahun-tahun aman saja. Tapi kami kaget karena kemarin kejadiannya yang begitu luar biasa. Dugaan sementara kami, kemungkinan atap seng yang dicabut itu dijual. Kalau pakai sendiri untuk rumahnya, kemungkinan tidak berani,” tandasnya. (ulo/tri)