
MERAUKE – Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Merauke akan mengeluarkan pernyataan sikap bersama terkait dengan tertangkapnya sejumlah terduga teroris yang akan melakukan peledakan bom di sejumlah gereja di Merauke.
“Dalam pertemuan ini kita akan mengeluarkan suatu pernyataan sikap bersama yang nantinya akan dibacakan di setiap rumah ibadah masing-masing. Sementara ini sedang digodok secara bersama,’’ kata Ketua FKUB Kabupaten Merauke Pastor John Kandam, Pr, dalam pertemuan FKUB Kabupaten Merauke yang difasilitasi oleh Kesbangpol Kabupaten Merauke di Kantor Agama Kabupaten Merauke, Rabu (2/6).
Pastor John Kandam menjelaskan bahwa secara tegas pihaknya sampaikan bahwa tidak suka kejahatan. “Kita mengutuk terorisme itu. Karena akan menimbulkan kekacauan dan kejahatan dalam kehidupan kita bersama.Tapi, melalui pertemuan ini, kami akan sampaikan tentang sikap dari FKUB Kabupaten Merauke,” jelasnya.
Menurut John Kandam, bahwa kedamaian yang sudah dibangun selama ini lewat motto izakod bekai izakod kai, wajib terus dipelihara dengan baik dari hari kehari.
Kepala Kesbangpol Kabupaten Merauke Drs Rama Dayanto, M.Si, mengungkapkan bahwa seperti yang disampaikan ketua FKUB bahwa kita wajib menyampiakan kesejukan. ’’Begitu juga yang disampaikan kepala kantor agama, bahwa kita menjaga kesejukan dengan beberapa hal pertama menyampaikan kesejukan melalui ibadah-ibadah,kotbah dan dakwah dengan bahasa-bahasa menyejukan,’’ katanya.
Selain itu, jelas Rama Dayanto, menyampaikan juga kepada umat bahwa teroris itu tidak identik dengan umat Islam. ’’Teroris adalah orang atau manusia yang gagal dalam kehidupan. Karena itu, kami pemerintah melalui organisasi -organisasi keagaman untuk merapatkan barisan dan menyejukan umat. Bahwa agama satu dengan agama lain bersahabat .Mari kita ciptakan izakod bekai izakod kai dalam aplikasi kehidupan kita. Mari kita juga menjaga keluarga kita,’’ terangnya.
Rama Dayanto juga mengimbau kepada kepala distrik, lurah,kepala kampung untuk mulai sekarang mulai melihat lingkungannya. Seperti diluar Papua, jika ada tamu,maka minimal 1x 24 jam sudah melaporkan diri kepentingannya apa.’’Maka disini juga sudah harus demikian. Maka kami akan berkoordinasi dengan aparat keamanan dan aparat pemerintah sebagai ujung tombak, lurah kampung untuk meminta ke RT-Rtnya melihat warganya, untuk memperhatikan jika ada warga baru yang datang,’’ terangnya.
Ketua MUI Distrik Merauke Muchlis yang hadir dalam rapat FKUB tersebut mengungkapkan bahwa menyikapi dengan adanya peristiwa-peristiwa yang baru saja terjadi dirinya mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada. ‘’Karena saya juga pernah di datangi orang minta izin untuk tinggal di tempat ibadah. Saya juga ketua RT dan Ketua PKM. Waktu itu saya tidak mengizinkan untuk tinggal di masjid. Sekarang orang tersebut ternyata ditangkap sebagai terduga teroris. Maka kita harus waspada,’’ terangnya. (ulo/tri)