Monday, February 3, 2025
28.7 C
Jayapura

Faktor Usia, Benda Budaya Berbahan Kayu  Rentan  Rusak

JAYAPURA-Sejumlah benda hasil kebudayaan asli masyarakat   asli Papua diketahui sangat rentan rusak atau lapuk, terutama yang terbuat dari bahan kayu. Hal ini disebabkan karena faktor usia. Demikian disampaikan salah satu penjaga museum Uncen, Soleman Soindemi selaku sub koordinator Museum Uncen, saat ditemui, Jumat (31/1).

   “Disini ada banyak yang sudah rusak, sehingga tidak tersedia lagi. Itu karena lapuk dimakan rayap dan lainnya. Yang rusak ini rata rata benda budaya yang terbuat dari kayu, beda kalau bahan batu,”katanya.

  Dia menjelaskan, sejak awal museum itu ada, sekitar 2500 koleksi benda budaya tersimpan rapih disana terutama yang menjadi benda budaya koleksi pertama yang dikumpulkan sejak tahun 1960-an. Namun seiring berjalannya waktu ada yang rusak.

Baca Juga :  Kantor Dinas Pendidikan Jadi Alternatif

   Saat ini kata dia, pihak pengelola sudah melakukan penataan kembali terkait dengan pengamanan benda benda itu. Diantaranya disimpan dalam lemari kaca dan dikunci, sehingga tidak disentuh oleh tangan para pengunjung.

   Kemudian ada juga benda budaya yang belum dipajang. Terkait dengan penataanya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, mulai dari  perawatanya, dimana benda budaya yang rusak atau kotor perlu dibersihkan di laboratorium konservasi. Kemudian perlu ada dokumentasi benda budaya yang mengalami kerusakan atau penyakit perlu didokumentasikan dengan foto.     

   Selanjutnya riwayat benda budaya, karena  kondisi benda budaya dipengaruhi oleh riwayat benda budaya sebelum diterima oleh museum.  “Kemudian penelitian koleksi benda budaya yang disimpan di museum perlu diteliti. Termasuk penempatannya  benda budaya yang disimpan di museum perlu ditempatkan di ruang pameran atau gudang koleksi,”bebernya.

Baca Juga :  Sejumlah Kampung Diberi Deadline Sampai 13 Mei

    Dia menambahkan, saat ini museum Uncen masih sangat ramai dikunjungi, mulai dari siswa, masyarakat, tidak saja lokal tetapi juga manca negara.(roy/tri).

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA-Sejumlah benda hasil kebudayaan asli masyarakat   asli Papua diketahui sangat rentan rusak atau lapuk, terutama yang terbuat dari bahan kayu. Hal ini disebabkan karena faktor usia. Demikian disampaikan salah satu penjaga museum Uncen, Soleman Soindemi selaku sub koordinator Museum Uncen, saat ditemui, Jumat (31/1).

   “Disini ada banyak yang sudah rusak, sehingga tidak tersedia lagi. Itu karena lapuk dimakan rayap dan lainnya. Yang rusak ini rata rata benda budaya yang terbuat dari kayu, beda kalau bahan batu,”katanya.

  Dia menjelaskan, sejak awal museum itu ada, sekitar 2500 koleksi benda budaya tersimpan rapih disana terutama yang menjadi benda budaya koleksi pertama yang dikumpulkan sejak tahun 1960-an. Namun seiring berjalannya waktu ada yang rusak.

Baca Juga :  Amankan Salat Idul Adha, Polres Merauke Turunkan 145 Personel 

   Saat ini kata dia, pihak pengelola sudah melakukan penataan kembali terkait dengan pengamanan benda benda itu. Diantaranya disimpan dalam lemari kaca dan dikunci, sehingga tidak disentuh oleh tangan para pengunjung.

   Kemudian ada juga benda budaya yang belum dipajang. Terkait dengan penataanya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, mulai dari  perawatanya, dimana benda budaya yang rusak atau kotor perlu dibersihkan di laboratorium konservasi. Kemudian perlu ada dokumentasi benda budaya yang mengalami kerusakan atau penyakit perlu didokumentasikan dengan foto.     

   Selanjutnya riwayat benda budaya, karena  kondisi benda budaya dipengaruhi oleh riwayat benda budaya sebelum diterima oleh museum.  “Kemudian penelitian koleksi benda budaya yang disimpan di museum perlu diteliti. Termasuk penempatannya  benda budaya yang disimpan di museum perlu ditempatkan di ruang pameran atau gudang koleksi,”bebernya.

Baca Juga :  Ditebas Parang, Tangan  Kiri Seorang Warga Putus 

    Dia menambahkan, saat ini museum Uncen masih sangat ramai dikunjungi, mulai dari siswa, masyarakat, tidak saja lokal tetapi juga manca negara.(roy/tri).

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya