Friday, November 22, 2024
24.7 C
Jayapura

Penerapan Aplikasi ASIK di Keerom  Terus Digenjot

KEEROM – Dinas Kesehatan Kabupaten Keerom bersama dengan Yayasan Pembangunan Pendidikan dan Kesehatan Papua (YP2KP) bermitra dengan Unicef kembali melakukan workshop dan evaluasi,  guna melihat peningkatan cakupan imunisasi yang dilakukan di Kabupaten Keerom.

Dalam workshop dan evaluasi yang berlangsung selama dua hari, 10-11 Januari di Dinas Kesehatan Kabupaten Keerom lebih menekankan penerapan Aplikasi Sehat Indonesiaku (ASIK) dilanjutkan dengan penginputan data imunisasi di aplikasi ASIK.

Diungkapkan,  sesuai surat edaran Kementerian Kesehatan, mulai tahun 2023, serentak petugas imunisasi di seluruh Puskesmas di Indonesia diwajibkan menggunakan aplikasi ASIK untuk melakukan pencatatan dan pelaporan kegiatan imunisasi rutin secara online.

Di Kabupaten Keerom sendiri, penerapan aplikasi ASIK sudah dimulai sejak Maret 2023 silam dan berlanjut hingga saat ini.“Kegiatan yang kita lakukan ini melihat sejauh mana capaian program imunisasi di 12 Puskesmas di Kabupaten Keerom,” ungkap Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Keerom, Lervianna Sitanggang kepada Cenderawasih Pos, Kamis (11/1).

Baca Juga :  Tim Kesehatan Polri Edukasi Pencegahan Sakit Myalgia

Kata Lervianna, laporan data imunisasi secara manual di 12 Puskesmas di Kabupaten Keerom sudah cukup baik. Hanya saja, tidak sepenuhnya laporan manual tersebut sudah dimasukan ke dalam aplikasi ASIK.

“Kalau kita lihat laporan secara manual sudah cukup bagus, namun terhitung bulan Maret 2023, untuk laporan imunasi itu menggunakan aplikasi ASIK.  Tinggal yang manual diinput ke aplikasi ASIK sehingga laporan manual dan ASIK harus sinkron,” ujarnya.

Dia menuturkan bahwa data yang ada di aplikasi ASIK akan terbaca mulai tingkat Kabupaten, Provinsi hinggga Kementerian Kesehatan. Sebab ini menyangkut dengan indikator pelayanan kesehatan khususnya imunisasi.

Hari pertama atau Rabu (10/1), data yang telah terinput secara aplikasi mencapai 35 persen dari 12 Puskesmas dan akan terus meningkat.

Baca Juga :  Kembali Didapuk Penghargaan Nasional “Pendorong Ekonomi Kerakyatan”

Tapi menurut Lervianna, penggunaan aplikasi ASIK di Kabupaten Keerom tak semudah di daerah lain. Pasalnya ada beberapa Puskesmas yang masih terbatas dengan jaringan internet. Sehingga hal itu dinilai cukup menghambat penginputan data. (eri/ary)

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

KEEROM – Dinas Kesehatan Kabupaten Keerom bersama dengan Yayasan Pembangunan Pendidikan dan Kesehatan Papua (YP2KP) bermitra dengan Unicef kembali melakukan workshop dan evaluasi,  guna melihat peningkatan cakupan imunisasi yang dilakukan di Kabupaten Keerom.

Dalam workshop dan evaluasi yang berlangsung selama dua hari, 10-11 Januari di Dinas Kesehatan Kabupaten Keerom lebih menekankan penerapan Aplikasi Sehat Indonesiaku (ASIK) dilanjutkan dengan penginputan data imunisasi di aplikasi ASIK.

Diungkapkan,  sesuai surat edaran Kementerian Kesehatan, mulai tahun 2023, serentak petugas imunisasi di seluruh Puskesmas di Indonesia diwajibkan menggunakan aplikasi ASIK untuk melakukan pencatatan dan pelaporan kegiatan imunisasi rutin secara online.

Di Kabupaten Keerom sendiri, penerapan aplikasi ASIK sudah dimulai sejak Maret 2023 silam dan berlanjut hingga saat ini.“Kegiatan yang kita lakukan ini melihat sejauh mana capaian program imunisasi di 12 Puskesmas di Kabupaten Keerom,” ungkap Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Keerom, Lervianna Sitanggang kepada Cenderawasih Pos, Kamis (11/1).

Baca Juga :  Kembali Didapuk Penghargaan Nasional “Pendorong Ekonomi Kerakyatan”

Kata Lervianna, laporan data imunisasi secara manual di 12 Puskesmas di Kabupaten Keerom sudah cukup baik. Hanya saja, tidak sepenuhnya laporan manual tersebut sudah dimasukan ke dalam aplikasi ASIK.

“Kalau kita lihat laporan secara manual sudah cukup bagus, namun terhitung bulan Maret 2023, untuk laporan imunasi itu menggunakan aplikasi ASIK.  Tinggal yang manual diinput ke aplikasi ASIK sehingga laporan manual dan ASIK harus sinkron,” ujarnya.

Dia menuturkan bahwa data yang ada di aplikasi ASIK akan terbaca mulai tingkat Kabupaten, Provinsi hinggga Kementerian Kesehatan. Sebab ini menyangkut dengan indikator pelayanan kesehatan khususnya imunisasi.

Hari pertama atau Rabu (10/1), data yang telah terinput secara aplikasi mencapai 35 persen dari 12 Puskesmas dan akan terus meningkat.

Baca Juga :  Momen HKN, Dinkes Ajak Masyarakat Jaga Kesehatan dan Kebersihan 

Tapi menurut Lervianna, penggunaan aplikasi ASIK di Kabupaten Keerom tak semudah di daerah lain. Pasalnya ada beberapa Puskesmas yang masih terbatas dengan jaringan internet. Sehingga hal itu dinilai cukup menghambat penginputan data. (eri/ary)

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya