Tuesday, April 8, 2025
24.7 C
Jayapura

Dialog Interaktif, Wujudkan Kamtibmas yang Aman dan Damai di Keerom

KEEROM โ€“ Dalam rangka mewujudkan Kamtibmas yang aman dan damai di Kabupaten Keerom, telah dilaksanakan dialog interaktif LPP-RRI Jayapura โ€˜Live by Phoneโ€™ dengan tema โ€œWujudkan Kamtibmas yang aman dan kondusifโ€ yang bertempat di Aula Mapolres Keerom, Kamis (4/8).

Hadir sebagai narasumber Kapolres Keerom AKBP Christian Aer, SH, SIK dan Wakil Bupati Keerom Drs. Wahfir Kosasih, SH, MH, M.Si. Kapolres Keerom menyampaikan, di Kabupaten Keerom, masalah yang kerap terjadi yakni kasus pencurian. Dimana sumber masalah ini dari Miras. โ€œJangan sampai Miras ini menjadi budaya, ini harus ditinggalkan,โ€ tegas Kapolres Keerom.

Selain kasus pencurian, kata Kapolres, banyaknya kasus kecelakaan lalu lintas juga akibat Miras. โ€œKita akan menggandeng para tokoh karena di setiap distrik semua ada, dan setiap satu bulan sekali Bhabinkamtibmas berkolaborasi dengan para tokoh,โ€ ujar Kapolres.

Baca Juga :  Amankan Dua Terduga Pelaku Pengedar Ganja

Sementara itu, Wakil Bupati Drs. Wahfir Kosasih mengatakan, Pemerintah Kabupaten Keerom juga menyadari jika persoalan di Keerom dapat diatasi dengan bergandeng tangan. โ€œPemerintah Daerah Keerom menyadari bahwa dalam aspek persoalan yang terjadi di Kabupaten Keerom ini harus diselesaikan dengan tuntas,โ€ ucap Wakil Bupati.

Terkait Miras, Wakil Bupati melihat jika banyak warga Keerom yang mengkonsumsi miras dan berlindung dalam pos adat. Sehingga menurut Wakil Bupati, pos adat ini merupakan pekerjaan rumah bersama. โ€œKarena pos adat itu fungsinya untuk memberikan keamanan, tapi faktanya pos adat dipakai untuk orang-orang yang berlindung di Pos Adat,โ€ ujarnya.

Jika ladang jagung sudah ada, maka kami memastikan pos adat ini sudah tidak ada, jangan sampai Miras ini jadi pembenaran karena budaya ini budaya yang salah.

Baca Juga :  Pastikan Kebijakan Tepat Sasaran, Pemkab Keerom Kembali  Mendata OAP

Wakil Bupati juga mengajak masyarakat di Kabupaten Keerom untuk tinggalkan budaya Miras tersebut. Sebab Miras menyebabkan terjadinya beberapa masalah di Kabupaten Keerom. (eri/tho)

KEEROM โ€“ Dalam rangka mewujudkan Kamtibmas yang aman dan damai di Kabupaten Keerom, telah dilaksanakan dialog interaktif LPP-RRI Jayapura โ€˜Live by Phoneโ€™ dengan tema โ€œWujudkan Kamtibmas yang aman dan kondusifโ€ yang bertempat di Aula Mapolres Keerom, Kamis (4/8).

Hadir sebagai narasumber Kapolres Keerom AKBP Christian Aer, SH, SIK dan Wakil Bupati Keerom Drs. Wahfir Kosasih, SH, MH, M.Si. Kapolres Keerom menyampaikan, di Kabupaten Keerom, masalah yang kerap terjadi yakni kasus pencurian. Dimana sumber masalah ini dari Miras. โ€œJangan sampai Miras ini menjadi budaya, ini harus ditinggalkan,โ€ tegas Kapolres Keerom.

Selain kasus pencurian, kata Kapolres, banyaknya kasus kecelakaan lalu lintas juga akibat Miras. โ€œKita akan menggandeng para tokoh karena di setiap distrik semua ada, dan setiap satu bulan sekali Bhabinkamtibmas berkolaborasi dengan para tokoh,โ€ ujar Kapolres.

Baca Juga :  Rakyat Menunggu, Bupati Gusbager Ingatkan  Kadistrik Buat Gebrakan

Sementara itu, Wakil Bupati Drs. Wahfir Kosasih mengatakan, Pemerintah Kabupaten Keerom juga menyadari jika persoalan di Keerom dapat diatasi dengan bergandeng tangan. โ€œPemerintah Daerah Keerom menyadari bahwa dalam aspek persoalan yang terjadi di Kabupaten Keerom ini harus diselesaikan dengan tuntas,โ€ ucap Wakil Bupati.

Terkait Miras, Wakil Bupati melihat jika banyak warga Keerom yang mengkonsumsi miras dan berlindung dalam pos adat. Sehingga menurut Wakil Bupati, pos adat ini merupakan pekerjaan rumah bersama. โ€œKarena pos adat itu fungsinya untuk memberikan keamanan, tapi faktanya pos adat dipakai untuk orang-orang yang berlindung di Pos Adat,โ€ ujarnya.

Jika ladang jagung sudah ada, maka kami memastikan pos adat ini sudah tidak ada, jangan sampai Miras ini jadi pembenaran karena budaya ini budaya yang salah.

Baca Juga :  Hari Krida Pertanian Nasional, Pemda Keerom Mantap Menuju Pangan Nasional

Wakil Bupati juga mengajak masyarakat di Kabupaten Keerom untuk tinggalkan budaya Miras tersebut. Sebab Miras menyebabkan terjadinya beberapa masalah di Kabupaten Keerom. (eri/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya