BIAK– Dalam kurun waktu tiga hari terakhir, cuaca di Biak terpantau kurang baik dengan hujan yang disertai angin kencang dan kilat. Kondisi ini terutama terjadi di wilayah Distrik Samofa dan Biak Kota, yang kemudian menyebar ke Distrik Yendidori. Seperti yang terjadi pada Senin dan Selasa (25/3) sejak pagi hujan disertai dengan angin mengganggu aktivitas warga, untungnya tidak terlalu signifikan mengingat Sebagian besar aktivitas sekolah sudah diliburkan.
Kepala Stasiun BMKG Biak, Djoko Sumardiono, mengatakan bahwa dalam beberapa hari ke depan, masih akan terjadi puncak musim penghujan yang bertransisi menuju musim kemarau. “Tingginya intensitas hujan dan gelombang laut di perairan utara Papua cukup tinggi,” ungkap Djoko Sumardiono.
Meskipun cuaca di Biak umumnya sulit diprediksi antara musim hujan dan kemarau, ia menambahkan bahwa curah hujan yang tinggi diperkirakan akan terus berlangsung, terutama di wilayah Kota Karang Panas, Biak. “Kondisi basah ini akan terus berlanjut,” tambahnya.
Lebih lanjut, Djoko Sumardiono mengingatkan masyarakat, khususnya nelayan, untuk tetap waspada dengan kondisi cuaca yang dapat mempengaruhi kegiatan di laut. “Angin yang cukup kencang di utara Pulau Papua atau di selatan Biak hingga utara diperkirakan akan mempengaruhi tinggi gelombang laut yang dapat mencapai 2,5 meter,” katanya. Ia mengimbau nelayan lokal untuk berhati-hati saat melaut mengingat potensi bahaya dari gelombang tinggi.(il/wen)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos