Sunday, April 28, 2024
24.7 C
Jayapura

Talud Penahan Ombak Sepanjang 400 Meter Patah

BIAK–Talud penahan ombak di pantai Kampung Imbari, Distrik Warsa, Kabupaten Biak Numfor, sepanjang 400 meter patah.

Kepala Kampung Imbari, Distrik Warsa Kabupaten, Biak Numfor, Yunus Demas Rumsarwir  kepada Cenderawasih Pos Senin (24/4) mengatakan, patahnya talud penahan ombak di kampungnya itu sudah terjadi beberapa waktu lalu.

“Mungkin sudah waktunya patah, talud ini dibangun pada 1998 setelah gempa di Biak Tahun 1996. Waktu itu, saya masih jadi wakil kepala dusun,”ucap Kades.

Menurutnya, sudah beberapa kali menyampaikan hal tersebut dalam Musrenbang Distrik Warsa dengan harapan bisa ditindaklanjuti untuk segera dibangun kembali, namun hingga  kini belum ada jawabannya.

Dia berharap, dinas terkait dapat melihat persoalan ini untuk bisa memperjuangkan perbaikannya ke tingkat provinsi atau pusat, sehingga bisa dibangun kembali.

Baca Juga :  Sanksi Selesai, Mesin Gol PSBS Kembali Merumput

Hal yang sama juga dikeluhkan oleh Kepala Kampung Koyomi, Distrik Warsa Kabupaten Biak Numfor, Stefanus Infandi.

Dia menyebutkan, sudah tiga kali mengusulkan perbaikan atau pembangunan talud penahan ombak depan kampungnya sepanjang 100 meter yang telah patah pada Musrenbang Distrik Warsa, namun hingga kini belum ada jawaban.

Dia berharap dinas terkait dapat menindaklanjuti usulannya ke tingkat kabupaten, provinsi hingga pusat sehingga bisa dibangun talud baru.(ren/tho)

BIAK–Talud penahan ombak di pantai Kampung Imbari, Distrik Warsa, Kabupaten Biak Numfor, sepanjang 400 meter patah.

Kepala Kampung Imbari, Distrik Warsa Kabupaten, Biak Numfor, Yunus Demas Rumsarwir  kepada Cenderawasih Pos Senin (24/4) mengatakan, patahnya talud penahan ombak di kampungnya itu sudah terjadi beberapa waktu lalu.

“Mungkin sudah waktunya patah, talud ini dibangun pada 1998 setelah gempa di Biak Tahun 1996. Waktu itu, saya masih jadi wakil kepala dusun,”ucap Kades.

Menurutnya, sudah beberapa kali menyampaikan hal tersebut dalam Musrenbang Distrik Warsa dengan harapan bisa ditindaklanjuti untuk segera dibangun kembali, namun hingga  kini belum ada jawabannya.

Dia berharap, dinas terkait dapat melihat persoalan ini untuk bisa memperjuangkan perbaikannya ke tingkat provinsi atau pusat, sehingga bisa dibangun kembali.

Baca Juga :  Kesulitan Bayar Honor Tenaga Guru Honorer

Hal yang sama juga dikeluhkan oleh Kepala Kampung Koyomi, Distrik Warsa Kabupaten Biak Numfor, Stefanus Infandi.

Dia menyebutkan, sudah tiga kali mengusulkan perbaikan atau pembangunan talud penahan ombak depan kampungnya sepanjang 100 meter yang telah patah pada Musrenbang Distrik Warsa, namun hingga kini belum ada jawaban.

Dia berharap dinas terkait dapat menindaklanjuti usulannya ke tingkat kabupaten, provinsi hingga pusat sehingga bisa dibangun talud baru.(ren/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya