WAROPEN – Bupati Waropen, Fransiscus Xaverius Mote, M.Si mengajak masyarakat untuk menjaga dan melestarikan bahasa Waropen sebagai identitas budaya daerah. Ajakan tersebut ia sampaikan dalam kegiatan Latihan Pengelola Program Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (LP3PKK), di mana keluarga disebut sebagai garda terdepan dalam pewarisan bahasa.
Menurut Bupati, peran keluarga sangat strategis dalam menanamkan nilai-nilai budaya kepada generasi muda. Bahasa, kata dia, merupakan bagian penting dari jati diri suatu daerah, sehingga tidak boleh hilang hanya karena tergerus perkembangan zaman.
“Bahasa Waropen harus tetap hidup dalam percakapan sehari-hari di rumah. Dari keluargalah bahasa ini akan terus diwariskan,” tegasnya.
Bupati menekankan bahwa keberhasilan melestarikan bahasa daerah tidak bisa hanya dibebankan kepada lembaga pendidikan atau pemerintah. Justru keluarga memiliki tanggung jawab utama untuk memperkenalkan bahasa Waropen sejak dini kepada anak-anak, agar tumbuh rasa cinta dan kebanggaan terhadap budaya sendiri.
Lebih lanjut, ia menilai bahwa hilangnya bahasa daerah sama artinya dengan hilangnya identitas sebuah masyarakat. Karena itu, setiap keluarga Waropen diharapkan mampu menjadi teladan dalam menggunakan bahasa daerah, baik dalam komunikasi di rumah maupun dalam lingkungan sosial. “Kalau bukan kita yang jaga, siapa lagi? Kalau bukan sekarang, kapan lagi?” ungkapnya.
Melalui gerakan kolektif ini, Bupati berharap bahasa Waropen dapat terus lestari dan menjadi bagian yang menguatkan ketahanan keluarga serta kebudayaan daerah. Dengan demikian, generasi muda tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kaya dengan akar budaya lokal yang membentuk karakter mereka. (il/wen)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos