Kemudian upaya lain yang dilakukan pihaknya terkait pengembangan ruas jalan tersebut, pihaknya mengusulkan lewat penanganan Jalan Inpres, yang ditangani oleh Balai Jalan Papua, namun lagi-lagi tidak lolos.
“Kami sudah konsen itu dari tahun 2021, sudah kami tangani spot-spot tertentu yang sudah lubang. Di tahun 2024 kami menangani lagi spot-spot yang berlubang,” ujarnya.
Namun demikian, kalaupun jalan tersebut akan ditangani melalui pembiayaan APBD Kota Jayapura, maka akan membutuhkan waktu anggaran 2 tahun. Itu juga kalau konsisten tentang penyediaan anggarannya.
“Selama ini kami masih fokus menangani, penghubung Koya Barat dan Koya Timur itu. Sementara ini sedang di-rigit. Tuntas itu dulu, baru kami akan berlanjut beralih ke jalan mana yang prioritas, salah satu ruas jalan di Koya Barat,” bebernya.
Pihaknya juga memiliki opsi pembiayaan melalui dana Otsus. Namun jika melihat prsentase jumlah penduduk Papua di kawasan itu, kecil kemungkinan bisa dikerjakan melalui dana Otsus tersebut.
“Kalau berharap gunakan dana otonomi khusus, itu dalam kerangka makna, itu tidak dapat karena jalan itu kan orientasinya ke jumlah penduduk yang bukan orang asli Papua. Sedangkan sumber dana khusus itu harus berparadigma OAP,”tambahnya. (*/wen)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos