Friday, November 22, 2024
31.7 C
Jayapura

Juara Video Dokumenter Hasil Pengeloaan Kopi, Ajak Pemuda Fokus Emas Hijau

Kisah Sukses Petani Kopi dan Barista Moses Yigibalom

Kisah petani sekaligus barista yang Menjuarai Lomba Film Dokumenter Pada Ajang Papua Coffee Expo 2023 Di Papua Youth Creative Hub (PYCH) Kota Jayapura, dia adalah Moses Yigibalom. Lantas sejauh mana usaha yang ditekuninya selama ini?

Laporan Noel Wenda_Jayapura

Sebagai seorang petani kopi yang memiliki lahan kopi yang diwariskan dari orang tuanya,  Moses Yigibalom dari Kabupaten Lanny Jaya manjadi salah satu pemuda yang berusaha keluar dari zona nyaman. Jika kebiasaan mayoritas pemuda Papua berharap menjadi  Pegawai Negeri Sipil (PNS), tapi Moses mengaku justrut tertarik menjadi Petani Kopi hingga barista dan menjuarai Film Dokmenter berikut kisahnya.

Selain mengembangkan pertanian kopi yang diwariskan oleh petani kopi yang merupakan orang tuanya sendiri sejak tahun 90-an, Moses tidak hanya bertani tetapi mampu melakukan tahapan proses pemeliharaan panen hingga penyaringan pengeringan  berbiji hingga bubuk dan mampu menjadikanya juga sebagai seorang  kopi.

Merasa bahwa perkembangan zaman saat ini kopi tidak hanya bisa dijual seperti biasanya melalui beberapa pengepul atau tangan kedua dan ketiga tetapi ia berpikir untuk Bagaimana brand kopi miliknya yaitu Kopi Lany Mendek  dikenal dari kebun hingga sampai penyajian di cangkir kopi.

Pihaknya yang menyadari bahwa dalam pengembangan bisnis kopi tidak hanya berbicara soal bagaimana mengelola kopi yang baik dan original dari kebun hingga berbentuk kemasan. Tentu hal ini  membutuhkan publikasi yang baik lewat saran media Visual.

Di tengah kemajuan teknologi informasi yang pesat saat ini, untuk di media sosial dalam memperkenalkan ciri khas kopi dari pengelolaan kopi jenis arabika di kebun hingga penyajian dalam sebuahnya secara profesional hingga memberikan hasil baik yang dapat dinikmati oleh penikmat, maka pihaknya berupaya untuk mempublikasikan apa yang ia miliki dengan membuat Video Dokumenter proses pengelolaan hingga menjadi bubuk kopi yang kualitas.

Baca Juga :  Coba “Main” Persuasif dan Minta Polisi Berinovasi

Berawal dari niatnya sendiri  membuat video di kebun miliknya  untuk gambarkan aktifitas petani pihaknya berupaya mengambil sejumlah footage atau video mentah dari setiap tahapan perawatan di kebun, pemipihan biji kopi ungula, pengiringan hingga pengelolaan menjadi bubuk kopi, Moses Yigibalom sengaja  mendokumentasikan untuk di publish guna memotivasi anak muda  khususnya Lani Jaya untuk melihat potensi emas hijau yang ada di Papua khususnya Jayawijaya seperti kopi.

“Ini (Video) sebagai motifasi kepada anak anak muda, agar kita juga bisa (jadi Pengusaha Kopi)  dan ini menjadi inisiatif saya sendiri, Jadi video saya kumpul satu satu dengan berbagai kegiatan dari 2011 sampai 2020, Hanya niat untuk memperkenalkan kebun Kopi, dan kita angkat cerita soal kopi di Lanny  Jaya,” katanya.

Niat awal membuat tujuan memotivasi generasi muda agar menjadi petani kopi, ia tka menyangka sejak 2011 hasil potongan video yang telah dirangkum tersebut memotivasi dirinya untuk melihat peluang lain selain petani. Dengan mengikuti lomba pembuatan video hasil perkebunan rakyat di Provinsi Papua  pada acara yang di gelar Papua Youth Creative Hub (PYCH) bersama Pemerintah Daerah Provinsi Papua, BUMN dan sejumlah stakeholder yang  sukses menggelar pameran Papua Coffee Expo 2023 sepanjang 24-27 Mei 2023 lalu.

Baca Juga :  Enam Tahun Menjabat Kasat Intel, Banyak Aksi Demonstrasi Batal Digelar

Acara yang melibatkan sebanyak 38 UMKM dan kuliner, dari berbagai pelaku usaha di Bumi Cenderawasih hadir memeriahkan pameran yang mengusung tema “Kopi Papua untuk Indonesia dan Dunia” di halaman gedung PYCH di Distrik Abepura, Kota Jayapura.

Sebagai petani dan juga barista yang belajar tentang pengelolaan kopi secara autodidak  tersebut proses  pembuatan video tersebut hanya berniat untuk mengedukasi kepada pemuda Papua serta menyampaikan kepada masyarakat banyak dan juga pecinta kopi bahwa dirinya sebagai petani yang mampu menghasilkan kopi  dengan story telling yang kuat, bermulah dari kebun dan mengelolanya hingga disajikan di meja sebagai berista untuk diminum oleh masyarakat pecinta kopi

“Saya ikut lomba ini saya niat edukasi soal kopi dari Hulu sampai Hilir dan ini saya bertujuan bahwa kami benar benar kerja bukan jadi penyuplai atau  tangan kedua dan ketiga,” katanya.

Dari video ini para petani di Lanny Jaya diharapkan bisa belajar apa yang dilakukan agar mampu menghasilkan kopi yang baik juga bisa memotivasi generasi lain di seluruh Papua.

“Pembuatan video saya mandiri dan peralatan kamera semua mandiri. Dan ini kami lakukan karena kami terbentuk untuk mengispirasi bagaimana warga luar dapat mengenal dirinya punya kebun dan ketikan video juara dan di putar naik menjadi contoh dan ini untuk mengenalkan petani dan kopi juga tenpat di kampung dan bisa menjadi wisata kopi. Dan harapan kami bisa di kenang selamanya selama video ini masih ada di Media sosial,” katanya. (*/tri)

Kisah Sukses Petani Kopi dan Barista Moses Yigibalom

Kisah petani sekaligus barista yang Menjuarai Lomba Film Dokumenter Pada Ajang Papua Coffee Expo 2023 Di Papua Youth Creative Hub (PYCH) Kota Jayapura, dia adalah Moses Yigibalom. Lantas sejauh mana usaha yang ditekuninya selama ini?

Laporan Noel Wenda_Jayapura

Sebagai seorang petani kopi yang memiliki lahan kopi yang diwariskan dari orang tuanya,  Moses Yigibalom dari Kabupaten Lanny Jaya manjadi salah satu pemuda yang berusaha keluar dari zona nyaman. Jika kebiasaan mayoritas pemuda Papua berharap menjadi  Pegawai Negeri Sipil (PNS), tapi Moses mengaku justrut tertarik menjadi Petani Kopi hingga barista dan menjuarai Film Dokmenter berikut kisahnya.

Selain mengembangkan pertanian kopi yang diwariskan oleh petani kopi yang merupakan orang tuanya sendiri sejak tahun 90-an, Moses tidak hanya bertani tetapi mampu melakukan tahapan proses pemeliharaan panen hingga penyaringan pengeringan  berbiji hingga bubuk dan mampu menjadikanya juga sebagai seorang  kopi.

Merasa bahwa perkembangan zaman saat ini kopi tidak hanya bisa dijual seperti biasanya melalui beberapa pengepul atau tangan kedua dan ketiga tetapi ia berpikir untuk Bagaimana brand kopi miliknya yaitu Kopi Lany Mendek  dikenal dari kebun hingga sampai penyajian di cangkir kopi.

Pihaknya yang menyadari bahwa dalam pengembangan bisnis kopi tidak hanya berbicara soal bagaimana mengelola kopi yang baik dan original dari kebun hingga berbentuk kemasan. Tentu hal ini  membutuhkan publikasi yang baik lewat saran media Visual.

Di tengah kemajuan teknologi informasi yang pesat saat ini, untuk di media sosial dalam memperkenalkan ciri khas kopi dari pengelolaan kopi jenis arabika di kebun hingga penyajian dalam sebuahnya secara profesional hingga memberikan hasil baik yang dapat dinikmati oleh penikmat, maka pihaknya berupaya untuk mempublikasikan apa yang ia miliki dengan membuat Video Dokumenter proses pengelolaan hingga menjadi bubuk kopi yang kualitas.

Baca Juga :  Tidak Ada Lagi DistrikTerisolir di Lanny Jaya

Berawal dari niatnya sendiri  membuat video di kebun miliknya  untuk gambarkan aktifitas petani pihaknya berupaya mengambil sejumlah footage atau video mentah dari setiap tahapan perawatan di kebun, pemipihan biji kopi ungula, pengiringan hingga pengelolaan menjadi bubuk kopi, Moses Yigibalom sengaja  mendokumentasikan untuk di publish guna memotivasi anak muda  khususnya Lani Jaya untuk melihat potensi emas hijau yang ada di Papua khususnya Jayawijaya seperti kopi.

“Ini (Video) sebagai motifasi kepada anak anak muda, agar kita juga bisa (jadi Pengusaha Kopi)  dan ini menjadi inisiatif saya sendiri, Jadi video saya kumpul satu satu dengan berbagai kegiatan dari 2011 sampai 2020, Hanya niat untuk memperkenalkan kebun Kopi, dan kita angkat cerita soal kopi di Lanny  Jaya,” katanya.

Niat awal membuat tujuan memotivasi generasi muda agar menjadi petani kopi, ia tka menyangka sejak 2011 hasil potongan video yang telah dirangkum tersebut memotivasi dirinya untuk melihat peluang lain selain petani. Dengan mengikuti lomba pembuatan video hasil perkebunan rakyat di Provinsi Papua  pada acara yang di gelar Papua Youth Creative Hub (PYCH) bersama Pemerintah Daerah Provinsi Papua, BUMN dan sejumlah stakeholder yang  sukses menggelar pameran Papua Coffee Expo 2023 sepanjang 24-27 Mei 2023 lalu.

Baca Juga :  Warga Distrik Muliama Siapkan Lahan Seluas 3 Hektar Untuk Menanam Kopi

Acara yang melibatkan sebanyak 38 UMKM dan kuliner, dari berbagai pelaku usaha di Bumi Cenderawasih hadir memeriahkan pameran yang mengusung tema “Kopi Papua untuk Indonesia dan Dunia” di halaman gedung PYCH di Distrik Abepura, Kota Jayapura.

Sebagai petani dan juga barista yang belajar tentang pengelolaan kopi secara autodidak  tersebut proses  pembuatan video tersebut hanya berniat untuk mengedukasi kepada pemuda Papua serta menyampaikan kepada masyarakat banyak dan juga pecinta kopi bahwa dirinya sebagai petani yang mampu menghasilkan kopi  dengan story telling yang kuat, bermulah dari kebun dan mengelolanya hingga disajikan di meja sebagai berista untuk diminum oleh masyarakat pecinta kopi

“Saya ikut lomba ini saya niat edukasi soal kopi dari Hulu sampai Hilir dan ini saya bertujuan bahwa kami benar benar kerja bukan jadi penyuplai atau  tangan kedua dan ketiga,” katanya.

Dari video ini para petani di Lanny Jaya diharapkan bisa belajar apa yang dilakukan agar mampu menghasilkan kopi yang baik juga bisa memotivasi generasi lain di seluruh Papua.

“Pembuatan video saya mandiri dan peralatan kamera semua mandiri. Dan ini kami lakukan karena kami terbentuk untuk mengispirasi bagaimana warga luar dapat mengenal dirinya punya kebun dan ketikan video juara dan di putar naik menjadi contoh dan ini untuk mengenalkan petani dan kopi juga tenpat di kampung dan bisa menjadi wisata kopi. Dan harapan kami bisa di kenang selamanya selama video ini masih ada di Media sosial,” katanya. (*/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya