Saturday, February 1, 2025
26.7 C
Jayapura

Pesona Pagoda, Ikon Baru Umat Buddha di Biak yang Memukau

Melihat Pesona Pagoda Yang Mampu Menjadi Landmark Baru Yang Mempesona di Biak

Pagoda indah menjulang tinggi, Tempat ibadah penuh harmoni. Datang berdoa dengan hati suci, Semoga damai selalu abadi. Pesona Pagoda Biak yang nanti akan menjadi daya tarik baru.

Laporan Ismail-Biak Numfor

Sebuah Pagoda megah kini berdiri kokoh di Biak, menambah keindahan dan kekayaan budaya dan nilai toleransi agama di wilayah ini. Bangunan yang telah rampung hingga 90% ini menjadi daya tarik tersendiri, baik bagi umat Buddha maupun masyarakat umum. Walaupun belum dipastikan tanggal peresmiannya, pagoda ini telah menarik perhatian banyak orang yang ingin mengetahui lebih jauh tentang nilai spiritual dan filosofis yang terkandung di dalamnya.

Baca Juga :  Banyak Gebrakan dan Dapat Apresiasi dari kementerian Kesehatan RI

Pagoda ini akan difungsikan sebagai tempat ibadah utama di Biak. Menurut Bante Prawira, ditemui pengelola Vihara Buddha Dharma Biak, di Ridge Tanjakan Brunco Biak, Rabu (29/1), bangunan ini dirancang dengan lima lantai, masing-masing memiliki fungsi berbeda yang sarat akan nilai-nilai keagamaan dan spiritualitas.

Dimana pada Lantai 1 nanti diperuntukkan sebagai ruang pertemuan dan tempat berkumpul umat; pada Lantai 2 akan difungsikan sebagai ruang meditasi bagi mereka yang ingin mencari ketenangan batin.

Pada Lantai 3 menjadi balai leluhur, tempat penghormatan bagi para leluhur yang telah berpulang; sementara Lantai 4 akan menjadi ruang penyimpanan kitab suci yang menjadi pedoman hidup bagi umat Buddha.

Pada pucuk Pagoda di Lantai 5, yang teratas, akan menjadi tempat khusus dengan relief kristal hasil kremasi orang-orang suci, termasuk Buddha.

Baca Juga :  Pemkab Dorong Peningkatan Infrastruktur Dasar

Bante Prawira juga menegaskan bahwa pagoda ini akan dibuka untuk umum dengan batasan-batasan tertentu yang perlu dijaga bersama. Meski berfungsi utama sebagai tempat ibadah, pengelola tidak keberatan jika pagoda ini juga menjadi destinasi wisata rohani, asalkan tetap menghormati aturan dan kesakralan tempat.

Berdiri menjulang tinggi dengan arsitektur khas Tionghoa, pagoda ini memancarkan pesona yang memikat. Dengan dominasi warna merah dan emas, bangunan ini terlihat megah di bawah langit biru Biak. Ornamen-ornamen tradisional dengan detail yang rumit menghiasi tiap sudutnya, mencerminkan keindahan seni budaya yang mendalam.

Melihat Pesona Pagoda Yang Mampu Menjadi Landmark Baru Yang Mempesona di Biak

Pagoda indah menjulang tinggi, Tempat ibadah penuh harmoni. Datang berdoa dengan hati suci, Semoga damai selalu abadi. Pesona Pagoda Biak yang nanti akan menjadi daya tarik baru.

Laporan Ismail-Biak Numfor

Sebuah Pagoda megah kini berdiri kokoh di Biak, menambah keindahan dan kekayaan budaya dan nilai toleransi agama di wilayah ini. Bangunan yang telah rampung hingga 90% ini menjadi daya tarik tersendiri, baik bagi umat Buddha maupun masyarakat umum. Walaupun belum dipastikan tanggal peresmiannya, pagoda ini telah menarik perhatian banyak orang yang ingin mengetahui lebih jauh tentang nilai spiritual dan filosofis yang terkandung di dalamnya.

Baca Juga :  Tak Harus Baca Satu Buku Satu Hari, yang Tak Punya Buku Bisa Pinjam Gratis

Pagoda ini akan difungsikan sebagai tempat ibadah utama di Biak. Menurut Bante Prawira, ditemui pengelola Vihara Buddha Dharma Biak, di Ridge Tanjakan Brunco Biak, Rabu (29/1), bangunan ini dirancang dengan lima lantai, masing-masing memiliki fungsi berbeda yang sarat akan nilai-nilai keagamaan dan spiritualitas.

Dimana pada Lantai 1 nanti diperuntukkan sebagai ruang pertemuan dan tempat berkumpul umat; pada Lantai 2 akan difungsikan sebagai ruang meditasi bagi mereka yang ingin mencari ketenangan batin.

Pada Lantai 3 menjadi balai leluhur, tempat penghormatan bagi para leluhur yang telah berpulang; sementara Lantai 4 akan menjadi ruang penyimpanan kitab suci yang menjadi pedoman hidup bagi umat Buddha.

Pada pucuk Pagoda di Lantai 5, yang teratas, akan menjadi tempat khusus dengan relief kristal hasil kremasi orang-orang suci, termasuk Buddha.

Baca Juga :  Pemprov Papua Sesalkan Pernyataan Bupati Biak

Bante Prawira juga menegaskan bahwa pagoda ini akan dibuka untuk umum dengan batasan-batasan tertentu yang perlu dijaga bersama. Meski berfungsi utama sebagai tempat ibadah, pengelola tidak keberatan jika pagoda ini juga menjadi destinasi wisata rohani, asalkan tetap menghormati aturan dan kesakralan tempat.

Berdiri menjulang tinggi dengan arsitektur khas Tionghoa, pagoda ini memancarkan pesona yang memikat. Dengan dominasi warna merah dan emas, bangunan ini terlihat megah di bawah langit biru Biak. Ornamen-ornamen tradisional dengan detail yang rumit menghiasi tiap sudutnya, mencerminkan keindahan seni budaya yang mendalam.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/