Potret Kehidupan Toleransi Beragama di Tengah Perayaan Natal di Kota Jayapura
Toleransi beragama di tanah Papua adalah nyata, bukan sekedar slogan atau retorika belaka. Setiap hari raya keagamaan, begitu terasa. Termasuk pada perayaan Natal kali ini.
Laporan: Jimianus Karlodi-Jayapura
Perayaan Natal 2025 berlangsung penuh kedamaian dan kemeriahan di seluruh penjuru dunia tak terkecuali di tanah Papua. Bahkan di Papua, khususnya di Kota Jayapura momen Natal ini menjadi cermin harmoni antarumat beragama dan kekuatan toleransi dalam menjaga persatuan bangsa.
Berbagai elemen masyarakat menunjukkan kepedulian dan dukungannya, menciptakan suasana kondusif bagi umat Kristiani untuk menjalankan ibadah dan perayaan dengan khidmat. Dengan suasana yang terjaga ini, umat di Kota Jayapura dapat merefleksikan makna mendalam dari nilai-nilai kasih dan pengharapan yang terkandung dalam Natal.
Terciptanya suasana yang penuh damai dan tentram ini tak terlepas dari peran penting dari saudara – saudari dari umat muslim, dalam hal ini Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Papua di Kota Jayapura, yang turut menjaga keamanan dan ketertiban lalu lintas.
Hal ini mengingatkan kita bahwa wajah toleransi di tanah Papua adalah nyata, bukan sekedar slogan atau retorika belaka. Sekali-kali datanglah dan menikmati suasana natal di kota ini.
Seperti di tahun-tahun sebelumnya, semarak suasana natal di Kota Jayapura bisa dirasakan mulai akhir November, dimana lagu-lagu natal mulai dikumandangkan dan hiasan natal seperti pondok natal dan pohon natal menghiasi wajah kota.
Tidak ada yang merasa terganggu dengan aksesoris natal tersebut, bahkan hiasan natal yang dipasang di ruas jalan protokol dan sejumlah titik menambah keindahan kota. Kerlap-kerlip lampu di malam hari mempercantik wajah kota dan menghadirkan nuansa natal yang semakin terasa.
Pondok-pondok natal, baik yang berukuran besar maupun berukuran mini, dengan berbagai aksesorisnya pun, terlihat di sejumlah sudut kota. Ada yang membuat pondok natal dari bambu, kayu dan gaba-gaba.