Misalnya, menjaga pola makan atau mengonsumsi makanan berbahan tradisional. Menurut Meltho, SBY lebih menjaga kondisi saja agar fit saat manggung. Dan di atas panggung, seperti disaksikan Jawa Pos, SBY tampil natural dan bisa menguasai audiens. Dia menyapa penonton dan berinteraksi. Misalnya, tentang lagu-lagu ciptaannya yang turut dia bawakan.
”Tahun 2008 saya menciptakan lagu yang artinya kita semua sebagai anak muda punya mimpi dan cita-cita. Do your best, semua itu bisa diwujudkan kalau berikhtiar dan tentunya berdoa,” ucap SBY sebelum membawakan lagu Ku Yakin Sampai di Sana bersama Rio Febrian. Sedangkan Untuk Bumi Kita ditulisnya ketika pulang setelah bertugas di luar negeri.
”Dulu saya diundang ke Norwegia untuk sama-sama memerangi perubahan iklim dan pemanasan global. Lagu ini membawa pesan demikian. Bumi makin panas dan itu membahayakan anak cucu nanti,” ujar SBY. Ucup menyebut tak ada riders atau permintaan khusus dari SBY. Fasilitas ruangan yang diberikan juga tidak berbeda dari penampil lain.
SBY dipilih melalui pertimbangan yang kurang lebih sama dengan para penampil lain. Dua faktor yang jadi pertimbangan: selain memiliki karya musik, juga daya tarik yang luar biasa. ”Mungkin Pak SBY ada di poin kedua. Karena itu, kami coba ah biar Pak SBY tampil di Pestapora,” katanya. Pestapora juga memercayai SBY sepenuhnya untuk menghibur penonton sesuai dengan caranya. Persis para artis lain. Perbedaannya, lanjut Ucup, hanya dari segi protokol keamanan. ”Ya, itu kan standardisasi mantan presiden. Protokolernya ketat,” katanya. (*/c6/ttg)