Saturday, October 25, 2025
25 C
Jayapura

Sempat Dikirim ke Roma, Bertahan Tiga Generasi Karena Menjaga Tradisi

Menyambangi Pembuatan Roti Mayor, Roti Legendaris yang Dijual Sejak 1962 di APO Bengkel, Jayapura

Banyak produk kuliner yang dibuat oleh tangan-tangan terampil di Jayapura. Satu yang sedergana adalah Roti Mayor. Roti yang sudah puluhan tahun dipasarkan. Menariknya, semua dilakukan dengan cara sederhana

Laporan: Priyadi -Jayapura

Di sebuah dapur sederhana di kawasan APO Bengkel, Kelurahan Bhayangkara, Distrik Jayapura Utara, aroma manis dan gurih menyeruak memenuhi udara. Di ruangan kecil yang temaram, seorang nenek berusia 69 tahun bernama Yosefina Aduari Mayor tampak sibuk mengaduk adonan tepung dengan kedua tangannya yang mulai keriput, namun masih cekatan.

Dua anaknya, Maikel Mayor (37) dan Rosmelinda Mayor (41), ikut membantu menakar gula, mengoles mentega, dan menyiapkan loyang panggangan dari seng tua peninggalan sang kakek. Pria pencetusnya adalah Adrianus Mayor, sosok yang mewariskan keuletan ini sejak tahun 1962 lalu. Ia ketika itu belajar dari orang Belanda dan dilanjutkan hingga kini.

Baca Juga :  Hak Pilih Masyarakat  Jadi  Korban Kepentingan Money Politik

Di atas meja kayu yang usianya mungkin hampir sama tua dengan pembuatnya, berjejer bahan-bahan sederhana: tepung terigu, gula pasir, mentega, dan fermipan. Dari bahan itulah, lahir roti legendaris yang dikenal luas oleh masyarakat Papua dengan nama “Roti Mayor.”

Menyambangi Pembuatan Roti Mayor, Roti Legendaris yang Dijual Sejak 1962 di APO Bengkel, Jayapura

Banyak produk kuliner yang dibuat oleh tangan-tangan terampil di Jayapura. Satu yang sedergana adalah Roti Mayor. Roti yang sudah puluhan tahun dipasarkan. Menariknya, semua dilakukan dengan cara sederhana

Laporan: Priyadi -Jayapura

Di sebuah dapur sederhana di kawasan APO Bengkel, Kelurahan Bhayangkara, Distrik Jayapura Utara, aroma manis dan gurih menyeruak memenuhi udara. Di ruangan kecil yang temaram, seorang nenek berusia 69 tahun bernama Yosefina Aduari Mayor tampak sibuk mengaduk adonan tepung dengan kedua tangannya yang mulai keriput, namun masih cekatan.

Dua anaknya, Maikel Mayor (37) dan Rosmelinda Mayor (41), ikut membantu menakar gula, mengoles mentega, dan menyiapkan loyang panggangan dari seng tua peninggalan sang kakek. Pria pencetusnya adalah Adrianus Mayor, sosok yang mewariskan keuletan ini sejak tahun 1962 lalu. Ia ketika itu belajar dari orang Belanda dan dilanjutkan hingga kini.

Baca Juga :  Banyak Hal Didapat, Wali Kota Pastikan Turkam Lagi

Di atas meja kayu yang usianya mungkin hampir sama tua dengan pembuatnya, berjejer bahan-bahan sederhana: tepung terigu, gula pasir, mentega, dan fermipan. Dari bahan itulah, lahir roti legendaris yang dikenal luas oleh masyarakat Papua dengan nama “Roti Mayor.”

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/