Dari Pelaksanaan Simulasi Penanganan Bencana Banjir di Koya Barat Distrik Muara Tami
Kota Jayapura memang memiliki potensi bencana yang sewaktu-waktu bisa terjadi. Tidak hanya potensi bencana banjir, tanah longsor dan kebakaran, Kota Jayapura yang berada di daerah pesisir tentu juga berpotensi terjadi bencana tsunami. Terkait antisipasi bencana ini, BPBD Kota Jayapura melakukan simulai penanganan bencana di Koya.
Laporan: Robert Mboik_Jayapura
Seiring dengan terbatasnya lokasi pemukiman di Kota Jayapura, arah pengembangan kawasan pemukiman beralih ke wilayah Distrik Muara Tami. Dimana wilayah ini, terutama di Distrik Koya Barat, Tengah maupun Timur ini diprediksi menjadi kota barunya Kota Jayapura ke depan.
Namun seiring dengan padatnya pemukiman penduduk dan berkurangnya daerah resapan air hujan, tentu lama-kelamaan berpotensi terjadinya banjir di pemukiman warga, apabila system drainase tidak ditata dengan baik.
Belum lagi dengan daerah Koya yang relatif merupakan daerah dataran yang berdekatan atau berhadapan langsung dengan samudra pacific, tentu ancaman tsunami perlu diantisipasi. Apalagi, Kota Jayapura ini dalam beberapa waktu terakhir sering dilanda gempa. Bahkan, sebagian warga sudah merasa Kota Jayapura sebagai “kota gempa”, karena banyaknya atau tingginya intensitas gempa yang terjadi.
Meski gempa yang terjadi tersebut tidak berpotensi terjadi tsunami atau gelombang pasang tinggi dari air laut, namun kesiapsiagaan menghadapi setiap kemunkingan terjadinya bencana ini harus tetap dilakukan. Tujuannya, adalah untuk meminimalisir terjadinya korban akibat bencana alam tersebut.
Melihat pentingnya kesiapsiagan bencana tersebut, BPBD Kota Jayapura juga terus mendorong kesiapsiagaan bencana di setiap kampung. Termasuk melatih kesiapsiagaan petugas BPBD maupun relawan bencana untuk menghadapi atau menangani bencana yagn bisa terjadi sewaktu-waktu. Seperti halnya yang dilakukan di salah satu Kolam Pemancingan di Koya Barat Distrik Muara Tami.
Dimana sekitar 30 peserta yang tergabung di dalam tim reaksi cepat, penanggulangan bencana kota Jayapura melakukan aksinya, menolong sejumlah warga yang menjadi korban bencana banjir di wilayah Koya, Jumat (22/9), pagi.
Sesuai namanya, tim reaksi cepat ini berhasil mengevakuasi sejumlah warga yang terjebak banjir.
Demikian upaya yang dilakukan tim gerak cepat BPBD Kota Jayapura dalam kegiatan simulasi penanganan bencana banjir di Koya, Jumat (22/9).
Kepala BPBD Kota Jayapura, Asep Khalid mengatakan, sebagai tim reaksi cepat dalam upaya penanggulangan bencana di Kota Jayapura, maka tim yang dibentuk ini harus bergerak cepat untuk menangani bencana yang sewaktu-waktu terjadi. Tentunya untuk meningkatkan kesiapsiagaan para peserta ini juga diberikan pelatihan melalui peningkatan kapasitas tim reaksi cepat penanggulangan bencana Kota Jayapura.
“Kegiatan itu dilakukan berupa pembekalan dan pelatihan kepada para peserta tim reaksi cepat penanggulangan bencana BPBD Kota Jayapura,”ujarnya.
Dikatakan, kegiatan peningkatan kapasitas itu berupa pemberian materi pelatihan terkait dengan tugas dan fungsi tim reaksi cepat pada saat terjadinya bencana, baik bencana banjir longsor gempa bumi maupun tsunami.
Karena itu, pihaknya berharap dengan adanya kegiatan tersebut, para peserta yang ikut terutama tim yang tergabung dalam tim reaksi cepat ini bisa lebih cepat paham dan terlatih, Bagaimana menghadapi bencana pada saat tanggap darurat di tempat kejadian bencana.
Meskipun sejauh ini yang tergabung dalam tim reaksi cepat BPBD Kota Jayapura itu terdiri dari beberapa unsur dari sejumlah organisasi perangkat daerah terkait yang selalu terlibat di dalam penanggulangan bencana. Mulai dari unsur TNI Polri, ada relawan ada dari OPD OPD terkait dari Pemerintah Kota Jayapura.
“Sejauh ini jumlah anggota tim reaksi cepat di Kota Jayapura itu baru 30 peserta. Tetapi Diharapkan dengan 30 orang ini dimaksimalkan, bagaimana mereka ketika menyikapi terjadinya bencana alam sehingga untuk proses saat ini perlu dilakukan pelatihan, termasuk mengikutsertakan mereka dalam kegiatan simulasi tanggap darurat dan yang pertama yang dilakukan itu simulasi tanggap darurat bencana banjir di Koya,” pungkasnya. (*)