Friday, November 22, 2024
25.7 C
Jayapura

Bangga Bisa Bantu Atasi Masalah, Berharap Dapat Bea Siswa dan Masuk Tentara

Sosok Anthon Gobay yang Sempat Viral di Medsos dari Insiden Pengibaran Bendera HUT RI

Aksi heroik panjat tiang bendera saat upacara pengibaran sanga saka merah putih 17 Agustus kembali meramaikan jagat maya. Jika sebelumnya terjadi di NTT, kini kejadian nyaris sama terjadi di Kota Jayapura, tepatnya saat upacara HUT RI di SMA YPPK Taruna Dharma, Sabtu (17/8) lalu.

Laporan: Karolus Daot_Jayapura.

Pengibaran bendera merah putih di SMA YPPK Taruna Dharma (Katada)  Kotaraja, pada 17 Agustus 2024 kemarin, sempat diwarnai insiden. Saat detik-detik pengibaran bendera merah putih oleh petugas pengibar bendera, tiba-tiba tali pengikat bendera terlepas dari ikatannya di bagian ujung tiang, sehingga bendera pun nyaris jatuh ke tanah.

  Di tengah kondisi yang cukup menegangkan ini, dan disaksikan ratusan pasang mata guru dan para siswa-siswi SMA Katada ini,  muncul sosok Anthon Gobay, yang tanpa pikir panjang langsung membantu petugas pengibar bendera untuk kembali mengikatkan tali pengikat bendera, agar bisa kembali dikibarkan di ujung tiang bendera.

  Moment ini sempat direkam dan viral di media sosial. Berkat aksi heroik dari Siswa Kelas XI SMA Katada itu, akhirnya memuluskan prosesi upaca HUT RI di sekolah yang berada dibawa naungan Yayasan Katholik tersebut.

  “Awalnya Saya lihat bendera ini naik pelan, tapi pas mau sampai di ujung,  tiba tiba talinya tersangkut, seketika bendera jatuh ke tanah,” ceritanya, kepada Cenderawasih pos, Kamis (21/8).

   Pada saat tali pengingat itu terlepas, dan bendera terjatuh ke tanah, semua peserta upacara seketika terdiam, akan tetapi pria asal Paniai ini, dengan sigapnya berlari menuju tiang bendera.

Baca Juga :  Jangan Euforia Berlebihan pada Pengumuman Kelulusan SMA/SMK

  “Saya lepas sepatu, kemudian lari menuju tiang bendera, kemudian angkat bendera dengan talinya lalu panjat,” jelasnya.

   Sempat merasa ragu, dan bimbang, namun Anthon memaksakan diri untuk memanjat tiang bendera tersebut. Meski dengan kondisi licin, namun Anthon berhasil memanjat tiang bendera dengan waktu kurang lebih 5 menit. “Karena terbiasa panjat pohon, jadi saya tidak takut,” tuturnya.

  Diakuinya setelah aksinya itu berhasil, dirinya merasa lega dan bangga karena tidak disangka dia menyelamatkan acara tersebut dengan apik. “Setelah berhasil ikat tali itu, rasanya senang sekali karena bendera bisa berkibar,” tuturnya

  Saat Anton mengikat tali bendera, sontak riuh terdengar tepuk tangan dari peserta upacara. Dia pun merasa bangga karena berhasil mengibarkan sang pusaka dengan waktu yang singkat. “Sangat senang, karena bendera sebagai kebanggaan kita tetap berkibar,” ucapnya.

  Setelah sempat viral di Medsos, keesokan harinya,  Pangdam XVII Cendrawasih mendatangi dirinya di sekolah. Kedatangan jajaran dari Pangdam IVII Cendrawasih ini mempertanyakan kronologis awal dari kejaian tersebut. Disitu mereka juga meminta identitas lengkap dari Anton Gobay. “Mereka sudah ambil saya punya data diri dan orang tua, tapi tidak tau tindak lanjutnya seperti apa,” bebernya.

  Sementara itu sebagai bentuk apresiasi, pihak YPPK Fransiskus Asisi Kota/Kabupaten Jayapura memberikan dia hadiah berupa satu unit televisi. Televisi ini diberikan saat kegiatan jalan santai yang digelar di Lapangan Katada Kamis (22/8)  kemarin.

Baca Juga :  Peran Jurnalis Papua Diharap Bisa jadi Perekat dan Pemersatu Bangsa.

  Anton mengatakan untuk pemerintah, baik Pemerintah Kota Jayapura maupun Provinsi sampai saat ini belum memberikan apapun untuk dirinya. “Dari pemerintah belum ada yang datang, tapi saya tidak mengharapkan itu sebenarnya,” katanya.

   Namun apabila adanya respon dari pemerintah, Anthon hanya mengharapkan dukungan berupa beasiswa. Sebagaimana saat ini, Anton tinggal dengan keluarganya di Abepura, akan tetapi untuk biaya sekolah masih ditanggung oleh orang tuanya yang berada di Paniai.

  Kedua orang tuanya bekerja sebagai petani, dengan kondisi ekonomi yang pas-pasan, kadang kala biaya sekolahnya tersendat. Diapun mengharapkan adanya perhatian pemerintah. “Saat ini orang tua memang masih ada, tapi karena mereka petani, jadi kadang kala uang sekolah saya tersendat,” tuturnya.

  Ditanya terkait cita cita, Anthon sendiri bercita cita ingin menjadi seorang polisi. Alasannya karena ingin mengabdi untuk negara. Dengan postur tubuhnya yang gagah dan cukup tinggi, membuat dirinya optimis sangat cocok jadi seorang anggota.

  “Saya sejak kecil cita cita jadi tentara, tapi jika memang tidak ada kesempatan disitu, ya paling tidak jadi polisi saja,” harapnya.

   Dia pun mengharapkan dengan kedatangan pihak Pangdam, memuluskan langkahnya menjadi anggota tentara atau polisi. “Semoga dengan data yang kemarin diambil oleh pihak Pangdam memudahkan langkah saya menjadi polisi ataupun tentara,” pungkasnya. (rel/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Sosok Anthon Gobay yang Sempat Viral di Medsos dari Insiden Pengibaran Bendera HUT RI

Aksi heroik panjat tiang bendera saat upacara pengibaran sanga saka merah putih 17 Agustus kembali meramaikan jagat maya. Jika sebelumnya terjadi di NTT, kini kejadian nyaris sama terjadi di Kota Jayapura, tepatnya saat upacara HUT RI di SMA YPPK Taruna Dharma, Sabtu (17/8) lalu.

Laporan: Karolus Daot_Jayapura.

Pengibaran bendera merah putih di SMA YPPK Taruna Dharma (Katada)  Kotaraja, pada 17 Agustus 2024 kemarin, sempat diwarnai insiden. Saat detik-detik pengibaran bendera merah putih oleh petugas pengibar bendera, tiba-tiba tali pengikat bendera terlepas dari ikatannya di bagian ujung tiang, sehingga bendera pun nyaris jatuh ke tanah.

  Di tengah kondisi yang cukup menegangkan ini, dan disaksikan ratusan pasang mata guru dan para siswa-siswi SMA Katada ini,  muncul sosok Anthon Gobay, yang tanpa pikir panjang langsung membantu petugas pengibar bendera untuk kembali mengikatkan tali pengikat bendera, agar bisa kembali dikibarkan di ujung tiang bendera.

  Moment ini sempat direkam dan viral di media sosial. Berkat aksi heroik dari Siswa Kelas XI SMA Katada itu, akhirnya memuluskan prosesi upaca HUT RI di sekolah yang berada dibawa naungan Yayasan Katholik tersebut.

  “Awalnya Saya lihat bendera ini naik pelan, tapi pas mau sampai di ujung,  tiba tiba talinya tersangkut, seketika bendera jatuh ke tanah,” ceritanya, kepada Cenderawasih pos, Kamis (21/8).

   Pada saat tali pengingat itu terlepas, dan bendera terjatuh ke tanah, semua peserta upacara seketika terdiam, akan tetapi pria asal Paniai ini, dengan sigapnya berlari menuju tiang bendera.

Baca Juga :  22 Kasus Tahun 2022, Meningkat Jadi 70 Kasus pada 2023

  “Saya lepas sepatu, kemudian lari menuju tiang bendera, kemudian angkat bendera dengan talinya lalu panjat,” jelasnya.

   Sempat merasa ragu, dan bimbang, namun Anthon memaksakan diri untuk memanjat tiang bendera tersebut. Meski dengan kondisi licin, namun Anthon berhasil memanjat tiang bendera dengan waktu kurang lebih 5 menit. “Karena terbiasa panjat pohon, jadi saya tidak takut,” tuturnya.

  Diakuinya setelah aksinya itu berhasil, dirinya merasa lega dan bangga karena tidak disangka dia menyelamatkan acara tersebut dengan apik. “Setelah berhasil ikat tali itu, rasanya senang sekali karena bendera bisa berkibar,” tuturnya

  Saat Anton mengikat tali bendera, sontak riuh terdengar tepuk tangan dari peserta upacara. Dia pun merasa bangga karena berhasil mengibarkan sang pusaka dengan waktu yang singkat. “Sangat senang, karena bendera sebagai kebanggaan kita tetap berkibar,” ucapnya.

  Setelah sempat viral di Medsos, keesokan harinya,  Pangdam XVII Cendrawasih mendatangi dirinya di sekolah. Kedatangan jajaran dari Pangdam IVII Cendrawasih ini mempertanyakan kronologis awal dari kejaian tersebut. Disitu mereka juga meminta identitas lengkap dari Anton Gobay. “Mereka sudah ambil saya punya data diri dan orang tua, tapi tidak tau tindak lanjutnya seperti apa,” bebernya.

  Sementara itu sebagai bentuk apresiasi, pihak YPPK Fransiskus Asisi Kota/Kabupaten Jayapura memberikan dia hadiah berupa satu unit televisi. Televisi ini diberikan saat kegiatan jalan santai yang digelar di Lapangan Katada Kamis (22/8)  kemarin.

Baca Juga :  Bupati Nahor Ajak Semua Meriahkan HUT ke-78 RI

  Anton mengatakan untuk pemerintah, baik Pemerintah Kota Jayapura maupun Provinsi sampai saat ini belum memberikan apapun untuk dirinya. “Dari pemerintah belum ada yang datang, tapi saya tidak mengharapkan itu sebenarnya,” katanya.

   Namun apabila adanya respon dari pemerintah, Anthon hanya mengharapkan dukungan berupa beasiswa. Sebagaimana saat ini, Anton tinggal dengan keluarganya di Abepura, akan tetapi untuk biaya sekolah masih ditanggung oleh orang tuanya yang berada di Paniai.

  Kedua orang tuanya bekerja sebagai petani, dengan kondisi ekonomi yang pas-pasan, kadang kala biaya sekolahnya tersendat. Diapun mengharapkan adanya perhatian pemerintah. “Saat ini orang tua memang masih ada, tapi karena mereka petani, jadi kadang kala uang sekolah saya tersendat,” tuturnya.

  Ditanya terkait cita cita, Anthon sendiri bercita cita ingin menjadi seorang polisi. Alasannya karena ingin mengabdi untuk negara. Dengan postur tubuhnya yang gagah dan cukup tinggi, membuat dirinya optimis sangat cocok jadi seorang anggota.

  “Saya sejak kecil cita cita jadi tentara, tapi jika memang tidak ada kesempatan disitu, ya paling tidak jadi polisi saja,” harapnya.

   Dia pun mengharapkan dengan kedatangan pihak Pangdam, memuluskan langkahnya menjadi anggota tentara atau polisi. “Semoga dengan data yang kemarin diambil oleh pihak Pangdam memudahkan langkah saya menjadi polisi ataupun tentara,” pungkasnya. (rel/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya