Monday, February 24, 2025
26.7 C
Jayapura

Usai Dilantik Langsung Gunakan Jas Kabur ke Kuburan

“Setelah kerja bangunan saya sempat nganggur juga satu tahun, dan akhirnya memutuskan untuk kuliah di USTJ. Tapi saya hanya sampai semester lima saja. Saya kembali ke kampung bantu bapa di perusahaan, setelah itu saya juga cari gaharu sejak 2013 -2017, selama itu banyak sekali kerja serabutan yang saya jalankan,” ungkapnya.

Ditengah jalani berbagai kerja serabutan ini ia pun merasa berada pada titik jenuh dan merasa kurang berhasil untuk menjadi seorang kakak dari 6 bersaudaranya.

“Saat itu saya merasa gagal, tidak bisa membanggakan orang tua, karena disatu sisi juga banyak teman-teman saya sudah menjadi orang sukses atau berkecukupan,” jelasnya.

Pada suatu hari tepatnya pkl 16:00 WIT, Mat memikul sagu dari hutan dan jual dipingir jalan, saat menunggu pembeli secara kebetulan mamanya lewat. Sang ibu lantas mengambil sagu jualannya dan menyuruh pulang ke rumah.

“Ayo pulang ke rumah,” tuturnya mengingat kalimat sang mama.

“Saat tiba di rumah, saya bilang ke mama, coba kemarin tes tentara, paling sudah tembus dan bekerja. Disitu saya sudah jadi tentara, pasti tidak seperti ini. Mendengar itu, mama langsung peluk saya dan menangis sambil bilang nak suatu saat kau akan jadi pemimpin di saya punya tanah lahir,” kata Mat dengan mata berkaca-kaca.

Baca Juga :  UMKM Pemkab. Sarmi Siap Hadirkan Produk Unggulan Kain Terfo Sobei

Dan titik baliknitupun terjadi. Dua tahun berlalu, tepatnya 2017 yang kebetulan saat itu ada kampanye kepala daerah di Kampung kelahiran Mat, sontak mamanya menyarankan agar ia ikut tes DPR.

Iapun mengikuti anjuran sang mama dan memutuskan mendaftar di Partai Nasdem. Mat sendiri mengaku bahwa dirinya sama sekali tidak memiliki background politik sebelumnya.

“Karena perjalanan saya diridhoi oleh mama, alhamdulillah saya dapat satu kuris dari suara di Kampung Nangke dan Takar dan menjadi anggota DPRK priode 2019-2024 yang menjadi jejak pertama saya di dewan dan saat itu saya jadi anggota DPR termuda,” bebernya.

Namun usaha mat sedikit terganggu. Sang mama Pada tahun 2022 mengalami tumor ganas, saat itu Mat berencana untuk melakukan pengobatan di Malaysia dan Singapura, namun karena masih dalam kondisi puncak penyebaran Covid 19, Mat memutuskan untuk membawa mamanya ke Makassar.

Baca Juga :  Pasca 4 Bulan Proses Sasi, Pantai Ditaburi Ramuan, Ikan pun Melompat-lompat

“Saya panik karena mama ketika itu sudah stadium akhir sementara masih lock down, ” sambungnya.

“Setelah dua bulan di RS Siloam Makassar tepatnya hari Jumat, dengan menahan rasa sakit mama pegang saya punya tangan lalu dia bilang nak mama minta maaf saya tidak bisa ikut pelantikan kedua, ” kenangnya.

Padahal itu jauh sebelum pelantikan dirinya dilantik sebagai Ketua DPRK Sarmi pada tanggal 14 Februari 2025 lalu yang tepat pada hari yang sama,” ungkapnya.

Bagi Mat, semua itu jalan tuhan yang disampaikan lewat seorang ibu, karena ia sendiri merupakan sosok yang nurut dan juga tidak pernah membantah apa yang disampaikan sama orang tuanya.

Bagi Mat, pesan orang tua adalah jalan yang hijabah, karena cinta mereka terhadap anak-anak itu tidak bisa diukur dengan apapun, maka dari itu apa yang disampaikan oleh orang tentu untuk kebaikan anak-anaknya.

“Setelah kerja bangunan saya sempat nganggur juga satu tahun, dan akhirnya memutuskan untuk kuliah di USTJ. Tapi saya hanya sampai semester lima saja. Saya kembali ke kampung bantu bapa di perusahaan, setelah itu saya juga cari gaharu sejak 2013 -2017, selama itu banyak sekali kerja serabutan yang saya jalankan,” ungkapnya.

Ditengah jalani berbagai kerja serabutan ini ia pun merasa berada pada titik jenuh dan merasa kurang berhasil untuk menjadi seorang kakak dari 6 bersaudaranya.

“Saat itu saya merasa gagal, tidak bisa membanggakan orang tua, karena disatu sisi juga banyak teman-teman saya sudah menjadi orang sukses atau berkecukupan,” jelasnya.

Pada suatu hari tepatnya pkl 16:00 WIT, Mat memikul sagu dari hutan dan jual dipingir jalan, saat menunggu pembeli secara kebetulan mamanya lewat. Sang ibu lantas mengambil sagu jualannya dan menyuruh pulang ke rumah.

“Ayo pulang ke rumah,” tuturnya mengingat kalimat sang mama.

“Saat tiba di rumah, saya bilang ke mama, coba kemarin tes tentara, paling sudah tembus dan bekerja. Disitu saya sudah jadi tentara, pasti tidak seperti ini. Mendengar itu, mama langsung peluk saya dan menangis sambil bilang nak suatu saat kau akan jadi pemimpin di saya punya tanah lahir,” kata Mat dengan mata berkaca-kaca.

Baca Juga :  Kini Bingung Cari Dana untuk Berobat Ibu dan Kelahiran Anak

Dan titik baliknitupun terjadi. Dua tahun berlalu, tepatnya 2017 yang kebetulan saat itu ada kampanye kepala daerah di Kampung kelahiran Mat, sontak mamanya menyarankan agar ia ikut tes DPR.

Iapun mengikuti anjuran sang mama dan memutuskan mendaftar di Partai Nasdem. Mat sendiri mengaku bahwa dirinya sama sekali tidak memiliki background politik sebelumnya.

“Karena perjalanan saya diridhoi oleh mama, alhamdulillah saya dapat satu kuris dari suara di Kampung Nangke dan Takar dan menjadi anggota DPRK priode 2019-2024 yang menjadi jejak pertama saya di dewan dan saat itu saya jadi anggota DPR termuda,” bebernya.

Namun usaha mat sedikit terganggu. Sang mama Pada tahun 2022 mengalami tumor ganas, saat itu Mat berencana untuk melakukan pengobatan di Malaysia dan Singapura, namun karena masih dalam kondisi puncak penyebaran Covid 19, Mat memutuskan untuk membawa mamanya ke Makassar.

Baca Juga :  Bibit Diberikan  Secara Gratis, Yang Penting Tujuan dan Lokasi Tanam Jelas

“Saya panik karena mama ketika itu sudah stadium akhir sementara masih lock down, ” sambungnya.

“Setelah dua bulan di RS Siloam Makassar tepatnya hari Jumat, dengan menahan rasa sakit mama pegang saya punya tangan lalu dia bilang nak mama minta maaf saya tidak bisa ikut pelantikan kedua, ” kenangnya.

Padahal itu jauh sebelum pelantikan dirinya dilantik sebagai Ketua DPRK Sarmi pada tanggal 14 Februari 2025 lalu yang tepat pada hari yang sama,” ungkapnya.

Bagi Mat, semua itu jalan tuhan yang disampaikan lewat seorang ibu, karena ia sendiri merupakan sosok yang nurut dan juga tidak pernah membantah apa yang disampaikan sama orang tuanya.

Bagi Mat, pesan orang tua adalah jalan yang hijabah, karena cinta mereka terhadap anak-anak itu tidak bisa diukur dengan apapun, maka dari itu apa yang disampaikan oleh orang tentu untuk kebaikan anak-anaknya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/