Menurutnya, melalui ACFFest “Layar Tumbuh Papua” dapat memberikan ruang bagi masyarakat Papua untuk menonton, berdiskusi, dan terinspirasi dari kisah nyata dampak korupsi.
“Kami yakin lewat sinema aksi ini adalah momentum bagi kita untuk memberantas korupsi di Papua mengingat tingginya angka kasus korupsi serta aksi ini menjadi momen penting untuk menyebarkan nilai-nilai antikorupsi,” Pungkasnya.
Di sisi lain, Medio Venda, Program Director ACFFEST 2025 dan Kepala Satgas Sosialisasi dan Kampanye KPK, menjelaskan bahwa seluruh karya dan kegiatan dalam ACFFEST tahun ini dibangun atas dasar 9 nilai antikorupsi yakni; Jujur, Mandiri, Tanggung Jawab, Berani, Sederhana, Peduli, Disiplin, Adil, dan Kerja Keras.
“Melalui filosofi ‘Jumat Bersepeda Kakak’, kita ingin membentuk kebiasaan baik sejak kecil. Kalau yang ditiru keliru, dan terus dilakukan, lama-lama itu dianggap benar. Itulah bahayanya. Karena itu, kami percaya pada kekuatan ruang komunitas seperti ini,” kata Medio.
Acara malam itu ditutup dengan hangat oleh Orideck Kori, seniman yang memandu jalannya kegiatan dengan gaya santai namun penuh kedalaman. Di bawah langit Jayapura yang bersahabat, layar ditutup perlahan, tapi percakapan tentang kejujuran baru saja dimulai.
Sebagai informasi titik berikut Layar Tumbuh Papua akan digelar pada Sabtu, 26 Juli 2025 mendatang, di Dusun Sagu Ebha Hekhe, Kampung Sereh, Sentani. Dengan semangat Antikorupsi Itu Keren, layar-layar kecil akan terus dibentangkan. Karena perubahan besar sering kali lahir dari tempat yang paling sederhana dari rumah, dari tikar, dari babi, dari tarian, dari cerita. (*)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos