Site icon Cenderawasih Pos

Tarif Per Malam Naik, Keterisian Kamar Penuh Sebelum 17 Agustus

Banyaknya orang yang datang ke Sepaku, jadi peluang bagi Muntiono. Tentu orang-orang yang datang memerlukan tempat tinggal sementara. Terutama bagi yang ingin menetap untuk beberapa hari. Apalagi di Sepaku belum banyak penginapan. Tahun 2022, dia pun membangun guest house.

Pengusaha Guest House yang Menangguk Untung dari Pembangunan IKN

Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) mendatangkan berkah bagi banyak pihak di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU). Salah satunya bisnis penginapan.

SYAHRUL RAMADHAN – Sepaku

MUNTIONO tidak menyangka bila Presiden Joko Widodo (Jokowi) menetapkan Sepaku sebagai lokasi inti IKN. Seketika kecamatan itu berubah. Banyak orang datang ke sana. Tak hanya pekerja, tapi juga orang yang ingin melihat IKN.

Banyaknya orang yang datang ke Sepaku, jadi peluang bagi Muntiono. Tentu orang-orang yang datang memerlukan tempat tinggal sementara. Terutama bagi yang ingin menetap untuk beberapa hari. Apalagi di Sepaku belum banyak penginapan. Tahun 2022, dia pun membangun guest house.

Betul saja, ketika Wisma Green Parahyangan miliknya rampung. Guest house miliknya pun langsung dipesan oleh orang. Termasuk para pekerja proyek IKN. Bahkan sebelum momen upacara HUT Kemerdekaan RI ke-79 di IKN, penginapan miliknya sudah penuh.

Muntiono menyebut, penginapan miliknya sudah mengalami peningkatan okupansi sejak Juli. “Memasuki awal Agustus, orang yang mencari penginapan terus meningkat,” bebernya ditemui di guest house miliknya, Minggu (18/8).

Puncaknya, terjadi sejak 15 Agustus, kamar penginapannya sudah terisi penuh. Karena ada banyak tamu yang berdatangan untuk mengikuti pelaksanaan upacara di IKN. “Ya sebenarnya sebelum Agustus penginapan atau hunian saya sudah naik sekitar 75 persen. Jadi sebelum Agustus, banyak yang mencari penginapan,” tuturnya.

Kata Muntiono, apalagi saat memasuki Agustus meningkat drastis. Total 25 kamar, semuanya terisi. Menurutnya, sebelum pelaksanaan upacara di IKN, okupansi belum 100 persen. “Biasanya ada yang kosong 2-3 kamar setiap harinya,” ungkapnya. Setelah momen 17 Agustus, dia memperkirakan keterisian kamar kembali normal.

Dia menyebut, banyak orang yang mencari penginapan membuat harga sewa per harinya mengalami kenaikan sejak awal Agustus. Sebelumnya, harga normal per malam sekitar Rp 250 ribu hingga Rp 350 ribu. “Jadi saya menaikkan harga per malamnya Rp 100 ribu,” sebutnya.

Awal bulan depan, kata dia, diperkirakan harga penginapan di Sepaku akan kembali normal kembali. “Pastinya nanti turun lagi karena hukum pasar ya, ada permintaan dan penawaran,” jelasnya.

Di satu sisi, selama penginapannya berdiri sejak 2022, rata-rata huniannya didominasi oleh para pekerja proyek IKN. Sementara untuk pengujung, ada namun tidak sebanyak pekerja IKN.

“Pekerja proyek IKN mungkin sekitar 80 persen dan sisanya para pengunjung yang mau datang melihat IKN,” ungkapnya.

Selain itu, para pekerja yang sudah nyaman di penginapannya karena memiliki fasilitas lengkap seperti AC, kasur, dan lain-lainnya. Pekerja IKN juga ada yang menyewa langsung per bulan. Harga sewa per bulan mulai Rp 3 juta hingga Rp 4 juta. “Alhamdulillah kalau secara penghasilan oke lah,” ujarnya.

Sementara itu, Hasan, pengawas Guest House Mangkulio mengatakan, tren pencari penginapan terjadi peningkatan secara signifikan belakangan ini. Karena sebelum pelaksanaan upacara HUT Kemerdekaan RI di IKN memang banyak yang mencari tempat hunian. “Jadi tren kenaikan itu terjadi sejak 27 Juli 2024 sampai Agustus 2024,” ungkapnya.

Rata-rata, kata dia, keterisian kamar per hari di penginapannya sekitar 90 persen. “Dari 82 kamar yang disediakan, tiap harinya hampir penuh,” ujarnya. Karena memang lokasi penginapannya dekat dengan proyek pembangunan IKN.

Jadi rata-rata yang menginap dari pihak pemerintahan. “Tak hanya dari kalangan pemerintahan, tapi juga ada dari kepolisian,” ungkapnya. Sementara sisanya, ada juga dari pekerja proyek IKN, khususnya mandor dan pemborong.

Hasan menerangkan bila sebelum Juli, okupansi penginapannya sudah cukup tinggi. “Normalnya sebelum Agustus, keterisian guest house sekitar 70-80 persen,” tuturnya. Harga yang patok untuk huniannya bervariasi bergantung fasilitas yang diberikan.

Jadi untuk harga normal sebelum Agustus, termurah Rp 200 ribu dan tertinggi Rp 300 ribu per malam. “Jadi yang membedakannya yaitu fasilitas seperti kamar mandi luar atau dalam,” ungkapnya.

Awal Agustus, merespons dari tingginya permintaan, penginapannya menaikkan tarif. “Ya kenaikannya hanya Rp 50 ribu saja dari harga normalnya,” bebernya. (rom)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version