Site icon Cenderawasih Pos

Jatuh Cinta dengan Profesi Hobi yang Dibayar

Maharani saat foto bersama motor yang digunakan saat atraksi, Rabu (10/7) lalu. (foto: Elfira/Cepos)

Maharani, Sang Joki Perempuan di Wahana Tong Setan Pasar Malam

Bagi yang pernah menonton pasar malam, terutama di wahana ekstrem Tong Setan merasa kagum dengan atraksi tong setan, dimana dengan mengendarai motor dengan berputar dengan sudut kemiringan yang hampir 90 derajat tapi tak jatuh, kok bisa?

Laporan – Elfira

Namun ada yang menarik di salah satu kelompok penyedia jasa pasar malam. Mereka memiliki joki wahana tong setan yang merupakan seorang wanita.

Pasar malam merupakan hiburan bagi masyarakat perkotaan ataupun perdesaan. Sebab, ragam wahana senantiasa berdiri kokoh guna menghibur para penikmat hiburan malam tersebut.

Dan Maharani, perempuan 24 tahun mematahkan stereotip bahwa joki tong setan hanya dilakoni kaum adam. Perempuan asal Medan ini membuktikan bisa melakukan atraksi berbahaya di tong setan.

Ia mulai melakoni profesi sebagai joki tong setan sejak tahun 2016 atau tepatnya 8 tahun silam termotivasi dari senior ceweknya yang tampil di arena balapan.

“Saya termotivasi dari senior saya cewek seorang pembalap, saya bergumam dalam hati kala itu kenapa dia bisa saya tidak bisa. Dan kenapa hanya cowok yang melakoni ini,” ucap Maharani yang ditemui Cenderawasih Pos pada 10 Juli lalu.

Sejak itulah, Maharani melakoni joki tong setan hingga saat ini. Dan dimana Pasar Malam digelar, di situ ia selalu tampil terkecuali saat sakit maka ia tidak akan tampil.

Maharani menyukai hobi yang dibayar, itulah yang membuat dia jatuh cinta sama profesi ini. “Aku suka hobi yang dibayar, aku menyalurkan hobi namun dibayar dan saya nyaman dengan ini,” kata dia.

Meski dibayar, namun aksinya itu bukan tanpa resiko. Perempuan 24 tahun itu pernah jatuh hingga mengakibatkan saraf kejepit dan lengan kirinya tergeser. “Namun saya tetap main, karena sudah terbiasa dan tidak mau kapok,” timpalnya.

Karenanya kata Maharani, pentingnya mengecek kondisi motor serta berdoa sebelum beraksi. Dan jika dalam kondisi tidak sehat maka jangan memaksakan kondisi untuk tampil di arena.

Saat Atraksi, Maharani menggunakan RX King mesin 135 cc. Namun saat mengendarai kendaraan di jalan raya, ia menggunakan motor biasa.

“Meski main yang beginian, namun saat berada di jalan raya membawa motor tetap normal. Seperti orang pada umumnya,” ucapnya.

Melakoni profesi sebagai joki tong setan, Maharani merasa ada sisi positif dan negatifnya. Ini tak terlepas dari dia seorang perempuan. Bahkan, sebagian orang kerap menganggapnya keren.  “Karena menantang, banyak yang menganggap saya keren,” kata dia.

Delapan tahun menjalaninya, Maharani mengaku awalnya sempat ditentang keluarga. Namun seiring dengan berjalannya waktu, orang tua pasrah akan hobi  dari anaknya ini.

“Dulu sempat dilarang sama orang tua, seiring berjalannya waktu orang tua pasrah dan tetap mendukung sebab ini pilihan saya,” ujarnya.

Melakoni joki tong setan, Maharani mengaku sudah menyambangi beberapa daerah di Indonesia seperti Ternate, Sorong, Manokwari, Raja Ampat, Pulau Jawa, Kendari dan  Makassar.

Dari situlah, Maharani memiliki banyak teman dan sering sharing. Dari yang awalnya sempat gugup berada di arena kini merasa santai.

Adapun tong setan, tong stand atau orang orang biasa menyebutnya roda gila adalah wahana di pasar malam, yang mana sang joki mengitari tembok vertikal yang terbuat dari papan kayu. (*/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version