Monday, April 29, 2024
25.7 C
Jayapura

Pendaftar Sekolah Negeri Favorit Membludak, Pendaftaran Siswa Gratis

Mengintip Persiapan Penerimaan Peserta Didik Baru di Kota Jayapura

Memasuki tahun ajaran baru  2023/2024 masyarakat di Kota Jayapura mulai sibuk mendaftarkan anak-anaknya untuk masuk ke sekolah, baik TK, PAUD, SD, SMP maupun SMA. Khusus tingkat SMA penerimaan peserta didik baru (PPDB) sekolah negeri mulai dibuka sejak (19/6) dan akan berakhir Jumat (23/6).

Kepala Sekolah SMAN 1 Jayapura. Musa Msiren (FOTO:Karel/Cepos)

Laporan:  Carolus Daot_Jayapura

Meski Pemerintah Kota Jayapura melalui Dinas Pendidikan  telah menetapkan system zonasi  untuk pemerataan peserta didik baru di setiap sekolah, namun tetap saja orang tua berharap bisa menyekolahkan anaknya di sekolah yang dianggap favorit.

  Hal ini, tentunya berdampak pada sekolah-sekolah negeri yang menjadi rujukan atau dianggap favorit akan banyak diserbut oleh para pendaftar atau calon peserta didik baru. Hal-hal seperti ini memang berpotensi terjadinya praktik yang tidak  baik, contohya seperti pungutan liar, atau lainnya.

Oleh karena itu, terkait dengan masa penermaan peserta didik baru ini, Kepala Dinas Pendidikan Kota Jayapura Abdul Majid  juga telah meminta kepada sekolah-sekolah, SMA dan SMK di kota Jayapura yang akan menerima siswa-siswi baru pada tahun pelajaran 2023-2024 ini, supaya tidak melakukan pungutan liar di sekolah-sekolah untuk calon peserta didik baru.

   Pengecualian diberlakukan, khususnya untuk pembelian seragam sekolah dan juga pakaian olahraga.  Namun begitu, penetapan harga seragam ini  diharapkan sesuai dengan standar di pasaran dan harus dikomunkasikan baik dengan para orang tua peserta didik baru.

Baca Juga :  Belum Seminggu Ditertibkan, Pedagang Kembali Jualan di Jalan

  Tak hanya itu, sudah ditegaskan oleh Penjabat Wali Kota Jayapura,  Dr. Frans Pekey yang melarang sekolah, terutama  SMA dan SMK untuk memungut uang pendaftaran bagi siswa-siswi baru. Lantas seperti apa kondisi pendaftaran di sekolah yang dianggap favorit.

   Dari pantauan Cenderawasih Pos, di SMAN 1 Jayapura, hari ketiga pasca pendaftran dibuka, lonjakan peserta yang mendaftar melewati kuota yang ditentukan. Dimana kuota penerimaan siswa baru di SMAN 1 Jayapura hanya 436. Sementara jumlah siswa yang terdaftar sampai Rabu (21/6) kemarin melebih kuota yakni 974 orang.

  “Jumlah yang ada ini hanya siswa yang sudah daftar lewat online, jadi sifatnya belum final karena ada yang belum kembalikan berkas pendaftaran  ke sekolah,” kata Kepala Sekolah SMAN 1 Jayapura Musa Msiren, di ruang kerjanya.

  Musa menyatakan walaupun animo peserta baru tahun ini meningkat, namun pihaknya tetap menerima sesuai kriteria yang telah ditentukan oleh pemerintah pusat., Meliputi kuota zonasi 50 persen, prestasi 30 persen, afirmasi OAP 15 persen, dan mutasi 5 persen.

  “Penerimaan siswa tidak dipungut biaya, semuanya gratis, setelah pendaftaran ditutup dilanjutkan dengan tahapan seleksi berkas, dan tanggal 3 Juli pengumuman hasil,” jelasnya.

  Musa menyatakan untuk biaya per bulan atau  semester belum ditentukan, karena penetapan biaya sekolah dilakukan secara fleksibel. “Nanti setelah penerimaan siswa selesai, kita akan lakukan rapat bersama komite sekolah dengan orang tua,” ujarnya.

Baca Juga :  Mudahkan Komunikasi, Putri dan Suami Belajar Bahasa Mek

  Melihat animo masyarakat yang melampaui batas, menurut dia hal ini bagian dari permasalahan yang terjadi. Sebab setiap tahunnya animo masyarakat mendaftar ke sekolah negeri sangat jauh dibandingkan dengan sekolah swasta. Padahal menurut Musa, mutu pendidikan di Kota Jayapura sangat merata. Ia pun meminta kepada masyarakat tidak memilih-milih sekolah.

  “Saya harap stigma masyarkaat tentang sekolah negeri dan swasta ini harus diubah, karena apabila stigma ini terus kita pakai, maka akan terjadi penumpukan jumlah siswa di sekolah sekolah tertentu, semua sekolah di Kota Jayapura mutunya sama,” harapnya.

  Sementara itu di tempat terpisah, Kepala SMA Muhammadiyah Kota Jayapura, Udin Ramazakir, S. Pd., M. Si., menyampaikan sampai Rabu (21/6) jumlah peserta yang terdaftar sebanyak 127 orang.  Pendaftran masih dibuka sesuai waktu yang ditentukan. Sementara itu kuota penerimaan di SMA Muhammadiyah tahun ajaran 2023/2024  sebanyak 144 orang.

  “Proses penerimaan peserta didik kami di SMA Muhammadiyah offline dan online, sementara penerimaan peserta didik tidak pungut biaya,” ujarnya. “Biaya sekolah kita di SMA Muhammadiyah seifatnya fleksibel atau tidak menentu,” sambungnya. (*/tri)

Mengintip Persiapan Penerimaan Peserta Didik Baru di Kota Jayapura

Memasuki tahun ajaran baru  2023/2024 masyarakat di Kota Jayapura mulai sibuk mendaftarkan anak-anaknya untuk masuk ke sekolah, baik TK, PAUD, SD, SMP maupun SMA. Khusus tingkat SMA penerimaan peserta didik baru (PPDB) sekolah negeri mulai dibuka sejak (19/6) dan akan berakhir Jumat (23/6).

Kepala Sekolah SMAN 1 Jayapura. Musa Msiren (FOTO:Karel/Cepos)

Laporan:  Carolus Daot_Jayapura

Meski Pemerintah Kota Jayapura melalui Dinas Pendidikan  telah menetapkan system zonasi  untuk pemerataan peserta didik baru di setiap sekolah, namun tetap saja orang tua berharap bisa menyekolahkan anaknya di sekolah yang dianggap favorit.

  Hal ini, tentunya berdampak pada sekolah-sekolah negeri yang menjadi rujukan atau dianggap favorit akan banyak diserbut oleh para pendaftar atau calon peserta didik baru. Hal-hal seperti ini memang berpotensi terjadinya praktik yang tidak  baik, contohya seperti pungutan liar, atau lainnya.

Oleh karena itu, terkait dengan masa penermaan peserta didik baru ini, Kepala Dinas Pendidikan Kota Jayapura Abdul Majid  juga telah meminta kepada sekolah-sekolah, SMA dan SMK di kota Jayapura yang akan menerima siswa-siswi baru pada tahun pelajaran 2023-2024 ini, supaya tidak melakukan pungutan liar di sekolah-sekolah untuk calon peserta didik baru.

   Pengecualian diberlakukan, khususnya untuk pembelian seragam sekolah dan juga pakaian olahraga.  Namun begitu, penetapan harga seragam ini  diharapkan sesuai dengan standar di pasaran dan harus dikomunkasikan baik dengan para orang tua peserta didik baru.

Baca Juga :  Khusus Ruang Publik, Tak Boleh Ada PKL yang Berjualan

  Tak hanya itu, sudah ditegaskan oleh Penjabat Wali Kota Jayapura,  Dr. Frans Pekey yang melarang sekolah, terutama  SMA dan SMK untuk memungut uang pendaftaran bagi siswa-siswi baru. Lantas seperti apa kondisi pendaftaran di sekolah yang dianggap favorit.

   Dari pantauan Cenderawasih Pos, di SMAN 1 Jayapura, hari ketiga pasca pendaftran dibuka, lonjakan peserta yang mendaftar melewati kuota yang ditentukan. Dimana kuota penerimaan siswa baru di SMAN 1 Jayapura hanya 436. Sementara jumlah siswa yang terdaftar sampai Rabu (21/6) kemarin melebih kuota yakni 974 orang.

  “Jumlah yang ada ini hanya siswa yang sudah daftar lewat online, jadi sifatnya belum final karena ada yang belum kembalikan berkas pendaftaran  ke sekolah,” kata Kepala Sekolah SMAN 1 Jayapura Musa Msiren, di ruang kerjanya.

  Musa menyatakan walaupun animo peserta baru tahun ini meningkat, namun pihaknya tetap menerima sesuai kriteria yang telah ditentukan oleh pemerintah pusat., Meliputi kuota zonasi 50 persen, prestasi 30 persen, afirmasi OAP 15 persen, dan mutasi 5 persen.

  “Penerimaan siswa tidak dipungut biaya, semuanya gratis, setelah pendaftaran ditutup dilanjutkan dengan tahapan seleksi berkas, dan tanggal 3 Juli pengumuman hasil,” jelasnya.

  Musa menyatakan untuk biaya per bulan atau  semester belum ditentukan, karena penetapan biaya sekolah dilakukan secara fleksibel. “Nanti setelah penerimaan siswa selesai, kita akan lakukan rapat bersama komite sekolah dengan orang tua,” ujarnya.

Baca Juga :  Tiap Cerita Punya Pesan Berbeda, Seni Teater di Papua Diharap Bisa Berkembang

  Melihat animo masyarakat yang melampaui batas, menurut dia hal ini bagian dari permasalahan yang terjadi. Sebab setiap tahunnya animo masyarakat mendaftar ke sekolah negeri sangat jauh dibandingkan dengan sekolah swasta. Padahal menurut Musa, mutu pendidikan di Kota Jayapura sangat merata. Ia pun meminta kepada masyarakat tidak memilih-milih sekolah.

  “Saya harap stigma masyarkaat tentang sekolah negeri dan swasta ini harus diubah, karena apabila stigma ini terus kita pakai, maka akan terjadi penumpukan jumlah siswa di sekolah sekolah tertentu, semua sekolah di Kota Jayapura mutunya sama,” harapnya.

  Sementara itu di tempat terpisah, Kepala SMA Muhammadiyah Kota Jayapura, Udin Ramazakir, S. Pd., M. Si., menyampaikan sampai Rabu (21/6) jumlah peserta yang terdaftar sebanyak 127 orang.  Pendaftran masih dibuka sesuai waktu yang ditentukan. Sementara itu kuota penerimaan di SMA Muhammadiyah tahun ajaran 2023/2024  sebanyak 144 orang.

  “Proses penerimaan peserta didik kami di SMA Muhammadiyah offline dan online, sementara penerimaan peserta didik tidak pungut biaya,” ujarnya. “Biaya sekolah kita di SMA Muhammadiyah seifatnya fleksibel atau tidak menentu,” sambungnya. (*/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya