Kisah Yorgen Ayomi dan Tujuh Anaknya Selama Lima Tahun Hidup di Bawah Gedung Tanpa Dinding
Di balik kemegahan gedung-gedung megah di jantung Kota Jayapura, tersimpan kisah pilu keluarga kecil yang menggantungkan hidup di bangunan tua yang kumuh di kawasan Entrop seperti apakah kisahnya.
Laporan: Karolus Daot_Jayapura
Bangunan yang digunakan untuk istirahat sehari-hari didesign untuk dibangun hotel. Hanya sayangnya bangunan dengan tiang pilar tinggi menjulang ini bukan milik mereka. Bahkan keberadaan satu keluarga Orang Asli Papua ini hanyalah numpang.
Jika pembangunan dilanjutkan maka mereka harus kembali mencari tempat untuk bersandar. Dan kisah tak mengenakkan ini datang dari seorang warga yang mendiami Jayapura, Yorgen Ayomi. Ia sudah lima tahun terakhir tinggal di sebuah bangunan kosong tak layak huni di kawasan Kali Hanyaan, Entrop, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Papua.
Lelaki paruh baya asal Serui ini hidup bersama tujuh anaknya, menantu, dan seorang cucu di bawah bangunan tua yang mangkrak di kawasan Entrop, Jayapura Selatan. Tempat itu dulunya adalah ruko milik seorang pengusaha Tionghoa. Kini, tanpa dinding, tanpa aliran listrik, tanpa dapur dan kamar mandi layak, bangunan itu menjadi rumah darurat bagi keluarga Yorgen.
Cenderawasih Pos berhasil menemui Yorgen setelah dihubungi seorang pemuda bernama Elias Gobay. Elias inilah yang membagikan cerita soal adanya keluarga yang hidupnya jauh dari layak. Cerita Elias membuat saya langsung bergegas menemui keluarga itu, Kamis (17/7).
Setibanya di lokasi, bau menyengat dari tumpukan sampah yang terbakar menyambut kedatangan saya. Di parkiran, saya melihat seorang pria berambut putih dengan tubuh renta, namun wajahnya tetap memancarkan senyum hangat. Ia adalah Yorgen Ayomi.