Friday, November 22, 2024
31.7 C
Jayapura

Raup Ratusan Juta, Gelar Beragam Festival

Gua Tapak Raja Tarik Ribuan Pengunjung Lokal dan Mancanegara

Sejak dibuka, Objek Wisata Gua Tapak Raja, Desa Wonosari, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU) telah menarik ribuan kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara.

SEJAK Januari hingga April 2024 terjual tiket tanda masuk pada objek wisata di kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara itu sebanyak 7.589 tiket, dengan total pendapatan Rp 120.883.000.

“Berbagai kegiatan telah digelar pada objek wisata ini, mulai dari Festival Seribu Ketupat dan dirangkai dengan kegiatan gebyar usaha mikro, kecil, menengah (UMKM). Gelaran ini tak hanya menambah semarak objek wisata, tetapi terbukti menarik wisatawan berkunjung kemari,” kata Kasiyono, kepala Desa Wonosari, Kecamatan Sepaku, PPU, Minggu (14/7).

    Pengunjung, kata dia, banyak yang meminati pada jelajah gua, dan menyaksikan prosesi ritual budaya lokal, seperti kegiatan besoyong. Kata-kata ini, urai Kasiyono, berasal dari kata soyong yang berarti mantera atau doa, sehingga besoyong artinya adalah sedang mengucapkan atau melantunkan jampi.

Baca Juga :  Gara-gara Selingkuh, Karier Militer Hancur, Keluarga Berantakan

    Besoyong digunakan oleh orang suku Paser sebagai media berbicara kepada roh-roh leluhur dan kepada sanghyang melalui kehidupan sehari–hari.

    Tidak hanya itu, lanjut dia, pengunjung luar daerah banyak yang menyaksikan Ronggeng   Paser. Sebuah jenis tari tradisional asli yang ada di Kabupaten Paser. Tarian ini biasanya ditampilkan pada acara pesta pernikahan, penyambutan tamu, dan sebagai hiburan rakyat.

Objek Wisata Gua Tapak Raja ini menawarkan berbagai wahana, yaitu wahana perahu, wahana flying fox, jelajah gua, taman ekoriparian, glamping tapak raja, dan pusat jajan serba ada atau pujasera.

   Berdasarkan laporan pendapatan wisata Gua Tapak Raja kurun waktu empat bulan mulai Januari-April 2024 itu, urai Kasiyono, dapat diketahui jumlah wisatawan yang datang berfluktuasi diketahui dari jumlah tiket yang terjual.

   Dia mencontohkan, pada Januari 2024 terjual 1.914 tiket, kemudian turun pada Februari 2024 terjual 997 tiket, Maret 2024 turun tajam dengan terjual 604 tiket.

Baca Juga :  Sopir Angkot Naikkan Tarif Sendiri, Awalnya Banyak Pengaduan Masyarakat

“Namun, jumlah pengunjung kembali membeludak pada April 2024 dengan terjual 4.074 tiket. Total keseluruhannya hingga April 2024 itu terjual 7.589 tiket dengan total pendapatan Rp 120.883.000. Alhamdulillah,” jelas Kasiyono.

    Ketua DPC Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) PPU itu merinci, jumlah pendapatan yang terkumpul selama empat bulan itu total dipotong untuk biaya operasional 20 persen yaitu Rp 24.176.600, omset Rp 96.706.400, upah pekerja 50 persen sebesar Rp 48.353.200, badan usaha milik desa (bumdes) 30 persen sebesar Rp 14.505.960, desa 40 persen sebesar Rp 19.341.280, pemilik lahan Rp 5.399.160, dan untuk kearifan lokal Rp 9.106.800.

    Dia memperkirakan jumlah kunjungan ke Objek Wisata Gua Tapak Raja Wonosari ini bakal meningkat pada Agustus 2024, menyusul banyaknya tamu yang berdatangan sesuai jadwal upacara hari kemerdekaan ke-78 tahun 2024 di IKN. (far)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Gua Tapak Raja Tarik Ribuan Pengunjung Lokal dan Mancanegara

Sejak dibuka, Objek Wisata Gua Tapak Raja, Desa Wonosari, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU) telah menarik ribuan kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara.

SEJAK Januari hingga April 2024 terjual tiket tanda masuk pada objek wisata di kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara itu sebanyak 7.589 tiket, dengan total pendapatan Rp 120.883.000.

“Berbagai kegiatan telah digelar pada objek wisata ini, mulai dari Festival Seribu Ketupat dan dirangkai dengan kegiatan gebyar usaha mikro, kecil, menengah (UMKM). Gelaran ini tak hanya menambah semarak objek wisata, tetapi terbukti menarik wisatawan berkunjung kemari,” kata Kasiyono, kepala Desa Wonosari, Kecamatan Sepaku, PPU, Minggu (14/7).

    Pengunjung, kata dia, banyak yang meminati pada jelajah gua, dan menyaksikan prosesi ritual budaya lokal, seperti kegiatan besoyong. Kata-kata ini, urai Kasiyono, berasal dari kata soyong yang berarti mantera atau doa, sehingga besoyong artinya adalah sedang mengucapkan atau melantunkan jampi.

Baca Juga :  FDS, Jalan Alternatif Dipalang

    Besoyong digunakan oleh orang suku Paser sebagai media berbicara kepada roh-roh leluhur dan kepada sanghyang melalui kehidupan sehari–hari.

    Tidak hanya itu, lanjut dia, pengunjung luar daerah banyak yang menyaksikan Ronggeng   Paser. Sebuah jenis tari tradisional asli yang ada di Kabupaten Paser. Tarian ini biasanya ditampilkan pada acara pesta pernikahan, penyambutan tamu, dan sebagai hiburan rakyat.

Objek Wisata Gua Tapak Raja ini menawarkan berbagai wahana, yaitu wahana perahu, wahana flying fox, jelajah gua, taman ekoriparian, glamping tapak raja, dan pusat jajan serba ada atau pujasera.

   Berdasarkan laporan pendapatan wisata Gua Tapak Raja kurun waktu empat bulan mulai Januari-April 2024 itu, urai Kasiyono, dapat diketahui jumlah wisatawan yang datang berfluktuasi diketahui dari jumlah tiket yang terjual.

   Dia mencontohkan, pada Januari 2024 terjual 1.914 tiket, kemudian turun pada Februari 2024 terjual 997 tiket, Maret 2024 turun tajam dengan terjual 604 tiket.

Baca Juga :  Papua Reggae Festival Diharap Bangkitkan Kunjungan Wisatawan

“Namun, jumlah pengunjung kembali membeludak pada April 2024 dengan terjual 4.074 tiket. Total keseluruhannya hingga April 2024 itu terjual 7.589 tiket dengan total pendapatan Rp 120.883.000. Alhamdulillah,” jelas Kasiyono.

    Ketua DPC Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) PPU itu merinci, jumlah pendapatan yang terkumpul selama empat bulan itu total dipotong untuk biaya operasional 20 persen yaitu Rp 24.176.600, omset Rp 96.706.400, upah pekerja 50 persen sebesar Rp 48.353.200, badan usaha milik desa (bumdes) 30 persen sebesar Rp 14.505.960, desa 40 persen sebesar Rp 19.341.280, pemilik lahan Rp 5.399.160, dan untuk kearifan lokal Rp 9.106.800.

    Dia memperkirakan jumlah kunjungan ke Objek Wisata Gua Tapak Raja Wonosari ini bakal meningkat pada Agustus 2024, menyusul banyaknya tamu yang berdatangan sesuai jadwal upacara hari kemerdekaan ke-78 tahun 2024 di IKN. (far)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya