Melihat Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang Tak Kunjung Serentak
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Jayapura sudah dilaunching satu bulan lebih. Meski begitu, program MBG ini belum serentak menjangkau semua anak-anak sekolah yang jadi sasaran. Bahkan ada yang sudah launching di sekolah, namun tersendat lagi.
Laporan: Jimianus Karlodi_Jayapura
Pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) di sejumlah sekolah di Distrik Heram, Kota Jayapura sedikit alami permasalahan. Salah satu Sekolah Dasar (SD) di Waena distrik Heram yang sempat jadi tempat launching program ini, kini mengalami kendala dalam penyaluran program MBG.
Hingga saat ini, sekolah yang menjadi tempat peluncuran kedua program MBG di Kota Jayapura pada Selasa (22/4) lalu tersebut mengalami permasalahan dalam penyalurannya.
Kepada Cenderawasih Pos Kepsek SD tersebut mengaku memasuki pertengahan Mei 2025 sekolah yang ia pimpin itu terhambat dengan penyaluran MBG. Menurutnyak, sekolahnya hanya rutin mendapatkan program MBG satu minggu pasca peluncuran program MBG di pada Selasa 22 April 2025 lalu. Namun setelah itu mulai tersendat karena banyaknya liburan sekolah dan ujian akhir siswa kelas VI.
“Paling yang aktif itu, Minggu pertama setelah peluncuran saat itu rutin, pihak pengelola MBG selalu datang bagikan makan gizi itu. Tetapi setelah itu sudah mulai tersendat hingga hari ini (Rabu, 14 Mei 2025) belum ada tanda-tanda dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) wilayah Heram,” jelas kepsek tersebut.
Kepsek itu mengaku tidak tahu pasti alasan apa? Penyaluran program MBG tersebut mengalami terhambat di sekolahnya itu, sementara penerimaan manfaat sangat membutuhkan program tersebut untuk rutin diterapkan, mengingat sekolah itu hampir keseluruhan siswanya Orang Asli Papua (OAP).
Tetapi dirinya menduga, alasan utama terhambatnya penyaluran program MBG tersebut dikarenakan banyak libur atau tanggal merah di akhir bulan April dan awal bulan Mei serta ditambah dengan jatwal ujian akhir semester dari Siswa kelas Vl sehingga siswa kelas l hingga kelas V belajar dari rumah.
Meski demikian, kata kepsek itu, siswa kelas VI yang melaksanakan ujian akhir semester sebanyak 50 orang di sekolah, juga tidak mendapatkan program MBG walaupun setiap hari masuk sekolah untuk melaksanakan ujian.
“Sempat saya ditanya oleh pihak SPPG wilayah Heram terkait dengan jumlah siswa kelas VI yang sementara ikut ujian. Mungkin karena sedikit makanya tidak diberikan MBG,” ungkapnya.