Wednesday, July 16, 2025
22.6 C
Jayapura

Persaudaraan Lahir Batin, Buka Tirai Hati Nurani Dimana “Sang Mutiara Bertahta”

Mengenal Tradisi “Syuran” Warga Persaudaraan Setia Hatia Terate (PSHT) di Jayapura

Bulan Muharam atau bulan Suro dalam kalender jawa menjadi bulan yang dianggap sakral dan memiliki makna spiritual mendalam bagi masyarakat Jawa. Banyak tradisi dan ritual dilakukan pada bulan Suro, seperti tirakat, ziarah kubur, dan doa bersama. Termasuk bagi Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), bulan ini menjadi momen untuk mengesahkan warga baru.

Laporan: Agung Tri H_Jayapura

Bakda Isya halaman Makorem 172/PWY di Waena, Sabtu (12/7) kemarin terlihat sudah banyak orang berkumpul. Mereka dengan pakaian serba hitam, laki-laki dengan rambut cepak dan beberapa diantaranya bahkan kepalanya terlihat licin mengkilat, tak ada sehelai rambut pun, alias botak.

Mereka ini merupakan siswa-siswi Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Jayapura yang bersiap disahkan sebagai warga baru PSHT, setelah sekian lama menjalani berbagai materi latihan, baik fisik maupun kerohanian.

Baca Juga :  Tidak Ada Kata Terlambat, Diyakini Mengalami Perubahan Positif
Ketua PSHT Cabang Jayapura Suprapto, Ketua Dewan PSHT Cabang Jayapura Mayor (Purn) Suprat foto bersama sejumlah pimpinan peruguran pencak silat dan tamu undangan lainnya di sela acara syukuran di aula Makorem 172/PWY, Sabtu (12/7). (foto:Agung/Cepos)

Sesaat setelah gladi bersih, sejumlah tamu undangan, pimpinan berbagai perguruan pencak silat yang tergabung dalam IPSI Kota Jayapura mulai merapat masuk ke aula, termasuk sejumlah pejabat militer di lingkungan Korem 172/PWY, yang menjadi tempat pelaksanaan kegiatan.

Di dalam aula, di bagian depan tersaji sejumlah tumpeng ditata dalam meja panjang, diterangi lampu dan lilin. Berbagai masakan khas Jawa, jajan pasar hingga ingkung ayam utuh tersaji. Ubo rampe ini disiapkan khusus untuk acara syukuran wisuda atau pengesahan warga baru PSHT di mana pun, termasuk di Kota Jayapura.

Aroma dupa yang dibakar, asapnya menyeruak di ruang aula yang sudah dipadati tamu undangan maupun para warga PSHT yang hadir lebih dari 100-an orang. Tahun ini, PSHT Cabang Jayapura Raya mengesahkan 55 orang warga baru, Mereka ini berasal dari sejumlah ranting atau tempat latihan di Kota Jayapura, Keerom, Kabupaten Jayapura. Bahkan ada dua calon warga baru dari Dabra Kabupaten Mamberamo Raya yang ikut disahkan di Jayapura.

Baca Juga :  DPA Tahun 2025  Diserahkan Sebelum Libur Natal

Dalam kesempatan ini Ketua Umum PSHT Ketua Umum Persaudaraan Setia Hati (PSHT) Dr. Ir. Muhammad Taufiq, SH., M.Sc yang diwakili Ketua Dewan Cabang PSHT (Persaudaraan Setia Hati Terate) Jayapura adalah Mayor (Purn) Suprat menjelaskan terkait tradisi syuran ini.

Mengenal Tradisi “Syuran” Warga Persaudaraan Setia Hatia Terate (PSHT) di Jayapura

Bulan Muharam atau bulan Suro dalam kalender jawa menjadi bulan yang dianggap sakral dan memiliki makna spiritual mendalam bagi masyarakat Jawa. Banyak tradisi dan ritual dilakukan pada bulan Suro, seperti tirakat, ziarah kubur, dan doa bersama. Termasuk bagi Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), bulan ini menjadi momen untuk mengesahkan warga baru.

Laporan: Agung Tri H_Jayapura

Bakda Isya halaman Makorem 172/PWY di Waena, Sabtu (12/7) kemarin terlihat sudah banyak orang berkumpul. Mereka dengan pakaian serba hitam, laki-laki dengan rambut cepak dan beberapa diantaranya bahkan kepalanya terlihat licin mengkilat, tak ada sehelai rambut pun, alias botak.

Mereka ini merupakan siswa-siswi Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Jayapura yang bersiap disahkan sebagai warga baru PSHT, setelah sekian lama menjalani berbagai materi latihan, baik fisik maupun kerohanian.

Baca Juga :  Pemkot Tetap Berikan Kemudahan dan Keringanan bagi Wajib Pajak
Ketua PSHT Cabang Jayapura Suprapto, Ketua Dewan PSHT Cabang Jayapura Mayor (Purn) Suprat foto bersama sejumlah pimpinan peruguran pencak silat dan tamu undangan lainnya di sela acara syukuran di aula Makorem 172/PWY, Sabtu (12/7). (foto:Agung/Cepos)

Sesaat setelah gladi bersih, sejumlah tamu undangan, pimpinan berbagai perguruan pencak silat yang tergabung dalam IPSI Kota Jayapura mulai merapat masuk ke aula, termasuk sejumlah pejabat militer di lingkungan Korem 172/PWY, yang menjadi tempat pelaksanaan kegiatan.

Di dalam aula, di bagian depan tersaji sejumlah tumpeng ditata dalam meja panjang, diterangi lampu dan lilin. Berbagai masakan khas Jawa, jajan pasar hingga ingkung ayam utuh tersaji. Ubo rampe ini disiapkan khusus untuk acara syukuran wisuda atau pengesahan warga baru PSHT di mana pun, termasuk di Kota Jayapura.

Aroma dupa yang dibakar, asapnya menyeruak di ruang aula yang sudah dipadati tamu undangan maupun para warga PSHT yang hadir lebih dari 100-an orang. Tahun ini, PSHT Cabang Jayapura Raya mengesahkan 55 orang warga baru, Mereka ini berasal dari sejumlah ranting atau tempat latihan di Kota Jayapura, Keerom, Kabupaten Jayapura. Bahkan ada dua calon warga baru dari Dabra Kabupaten Mamberamo Raya yang ikut disahkan di Jayapura.

Baca Juga :  DPA Tahun 2025  Diserahkan Sebelum Libur Natal

Dalam kesempatan ini Ketua Umum PSHT Ketua Umum Persaudaraan Setia Hati (PSHT) Dr. Ir. Muhammad Taufiq, SH., M.Sc yang diwakili Ketua Dewan Cabang PSHT (Persaudaraan Setia Hati Terate) Jayapura adalah Mayor (Purn) Suprat menjelaskan terkait tradisi syuran ini.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya