Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Keliling 6 Kali/Bulan di Setiap Kelurahan, Minat Baca Anak-anak Lebih Tinggi

Melihat Upaya  Meningkatkan Minat Baca Lewat  Perpus Keliling dan Pojok Baca Digital

Untuk menumbuhkan minat baca masyarakat,  Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPPAD) Provinsi Papua, melalui Bidang Perpustakaan dan Arsip Daerah melakukan pelayanan Perpustakaan Keliling dan Pojok Baca Digital. Lantas seperti apa respon masyarakat terkait pelayanan ini?

Laporan: Carolus Daot_Jayapura.

Perkembangan teknologi yang semakin canggih, membuat minat baca buku secara fisik memang semakin tergeser. Peran perpustakaan sebagai pusat buku bacaan pun makin terpinggirkan. Sebab, masyarakat saat ini sudah dimanjakan dengan bacaan dalam genggaman, alias handphone maupun gadget.

Apalagi dengan jaringan internet yang semakin menjangkau pelosok daerah, makin banyak yang bisa mengakses informasi atau bahan bacaan dari smartphone.  Selain lebih praktis, juga tidak merasakan jenuh, dibandingkan berlama-lama membaca buku di Perpustakaan.

Kondisi ini membuat keberadaan perpustakaan seakan makin terlupakan di tengah makin canggihnya tehnologi informasi. Tak terkecuali Perpustakaan Daerah Provinsi Papua. Buku yang terpajang rapi, di rak perpustakaan akhirnya semakin hari semakin jauh dari sentuhan tangan pembaca.

Sesungguhnya perkembangan teknologi yang cangih membawa manfaat yang besar untuk meningkatkan mutu SDM manusia. Tapi sayangnya terkadang perkembangan teknologi yang canggih ini tidak digunakan sesuai peruntukannya.

Kadang kala banyak persoalan yang terjadi disebabkan karena pengaruh teknologi yang disalahgunakan, apalagi di kalangan remaja. Menyikapi persoalan itu Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (PPAD) Papua mencoba mendorong minat baca masyarakat di Papua dengan membuka layanan perpustakaan keliling.

Perpustakaan keliling ini akan berkunjung ke setiap kelurahan. Sembari menyiapkan buku, tapi juga tim pustakawan hadir di tengah masyarakat bersama kendaraan perpustakaan keliling untuk memberikan bimbingan kepada masyarakat. Sehingga masyarakat tidak hanya membaca buku, tapi juga dibekali dengan bimbingan dari petugas pustakawan Papua.

Baca Juga :  607 Mahasiwa Uncen  Diwisuda

Kepala Bidang (Kabid) Perpustakaan dan Arsip Daerah (PPAD) Papua Achamad Djalali, menyampaikan sasaran utama layanan perpustakaan keliling ini kepada masyarakat terutama anak anak.

“Layanan keliling ini dibuka 1 (satu) kali dalam seminggu,”kata Kabid PPAD Papua, kepada Cendrawasih Pos, di Jayapura, Jumat (14/7)

Sementara sasarannya saat ini masih di beberapa kelurahan, di sekitar  Kota Jayapura, dan Kabupaten Jayapura. Kendaraan yang tersedia terdapat 3 unit armada. “Tapi yang dioperasikan 2 unit,” ujarnya.

Pada layanan perpustakaan keliling di dalamnya tersedia untuk semua jenis buku, anak-anak hingga dewasa. Namun yang menjasi entry poin mereka saat ini lebih kepada anak-anak. Sebab animo anak-anak membaca pada layanan perpustakan keliling cukup tinggi. Dibandingkan remaja dan dewasa, tapi walaupun begitu PPAD Papua tetap menyediakan buku untuk kalangan remaja dan dewasa.

“Kami saat ini fokusnya mendukung tumbuh kembang anak. Oleh karena itu, kehadiran Perpus keliling tidak hanya menyediakan buku, tapi kami juga mengirimkan tim pustakawan untuk belajar bersama mereka,” ujarnya.

Untuk pelayanan, setiap bulan PPAD Papua membuka layanan 6 kali di setiap kelurahan. Waktu pelayanan pun cukup lama, yakni mulai jam 09.00 WIT sampai jam 12.00 WIT. Selama kurun waktu yang ada, berbagai kegiatan diberikan kepada masyarakat, terutama kepada anak-anak, tujuannya menghilangkan rasa jenuh dari pembaca.

“Saya apresiasi animo masyarakat, apalagi anak-anak, setiap kali berkunjung semangat anak anak membaca buku cukup tinggi,” tuturnya.

Achamad Djalali menyatakan sebelum tim terjun ke lapangan untuk membuka pelayanan Perpustakaan Keliling, terlebih dahulu koordinasi dengan pihak lurah maupun RT/RW setempat. Sehingga dengam begitu masyarakat dengan mudah mengetahui jadwal kunjungan tim.

Baca Juga :  Kebutuhan Daerah Pemkab Jayawijaya MoU dengan Uncen

Karena dalam waktu selama satu bulan tim akan masif turun ke satu kelurahan yang sama.

“Kita fokus, jadi kalau misalnya bulan ini kami jadwalkan kunjungan ke kelurahan Vim Abepura, maka 6 kali di bulan itu kami fokus ke tempat itu,” terangnya.

Hal lain yang dilakukan oleh PPAD Papua untuk mendorong minat baca masyarakat adalah dengan membuka gerai pojok baca digital.

Di Papua sendiri telah dibuka di beberapa tempat, seperti di Bandara Sentani, Terminal Entrop, Lapas Abepura dan di beberapa kampus di Papua. Kehadiran pojok digital ini, kata Achamad Djalali bertujuan untuk mendorong minat baca masyarakat. Oleh karena itu, gerai pojok baca digital inipun dominan buka di tempat yang ramai.

Hal itu, lanjut dia, merupakan bentuk keseriusan Pemerintah Provinsi Papua meningkatkan mutu pendidikan di Papua. Yang tentunya selain masyarakat memperoleh pendidikan secara formal melalui pelayanan di sekolah, tetapi juga kehadiran pojok baca digital juga membantu masyarakakt untuk mendapatkan informasi dengan membaca buku pada gerai pojok baca digital tersebut.

“Di Bandara Sentani, pojok digital ada di lantai dua, jadi kalau tunggu pesawat bisa sambil baca buku di pojok digital,” imbuhnya.

Diapun mengharapkan dengan adanya pelayanan perpustakaan keliling ini, maka minat baca masyarakat di Papua akan semakin ditingkatkan. Sehingga dengan begitu mutu SDM masyarakat di Provinsi Papua semakin baik. “Kami tidak akan pernah lelah untuk mendorong minat baca masyarakat,” tutupnya. (*/tri)

Melihat Upaya  Meningkatkan Minat Baca Lewat  Perpus Keliling dan Pojok Baca Digital

Untuk menumbuhkan minat baca masyarakat,  Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPPAD) Provinsi Papua, melalui Bidang Perpustakaan dan Arsip Daerah melakukan pelayanan Perpustakaan Keliling dan Pojok Baca Digital. Lantas seperti apa respon masyarakat terkait pelayanan ini?

Laporan: Carolus Daot_Jayapura.

Perkembangan teknologi yang semakin canggih, membuat minat baca buku secara fisik memang semakin tergeser. Peran perpustakaan sebagai pusat buku bacaan pun makin terpinggirkan. Sebab, masyarakat saat ini sudah dimanjakan dengan bacaan dalam genggaman, alias handphone maupun gadget.

Apalagi dengan jaringan internet yang semakin menjangkau pelosok daerah, makin banyak yang bisa mengakses informasi atau bahan bacaan dari smartphone.  Selain lebih praktis, juga tidak merasakan jenuh, dibandingkan berlama-lama membaca buku di Perpustakaan.

Kondisi ini membuat keberadaan perpustakaan seakan makin terlupakan di tengah makin canggihnya tehnologi informasi. Tak terkecuali Perpustakaan Daerah Provinsi Papua. Buku yang terpajang rapi, di rak perpustakaan akhirnya semakin hari semakin jauh dari sentuhan tangan pembaca.

Sesungguhnya perkembangan teknologi yang cangih membawa manfaat yang besar untuk meningkatkan mutu SDM manusia. Tapi sayangnya terkadang perkembangan teknologi yang canggih ini tidak digunakan sesuai peruntukannya.

Kadang kala banyak persoalan yang terjadi disebabkan karena pengaruh teknologi yang disalahgunakan, apalagi di kalangan remaja. Menyikapi persoalan itu Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (PPAD) Papua mencoba mendorong minat baca masyarakat di Papua dengan membuka layanan perpustakaan keliling.

Perpustakaan keliling ini akan berkunjung ke setiap kelurahan. Sembari menyiapkan buku, tapi juga tim pustakawan hadir di tengah masyarakat bersama kendaraan perpustakaan keliling untuk memberikan bimbingan kepada masyarakat. Sehingga masyarakat tidak hanya membaca buku, tapi juga dibekali dengan bimbingan dari petugas pustakawan Papua.

Baca Juga :  Berikan Bantuan Pendidikan ke Pelajar dan Mahasiswa OAP

Kepala Bidang (Kabid) Perpustakaan dan Arsip Daerah (PPAD) Papua Achamad Djalali, menyampaikan sasaran utama layanan perpustakaan keliling ini kepada masyarakat terutama anak anak.

“Layanan keliling ini dibuka 1 (satu) kali dalam seminggu,”kata Kabid PPAD Papua, kepada Cendrawasih Pos, di Jayapura, Jumat (14/7)

Sementara sasarannya saat ini masih di beberapa kelurahan, di sekitar  Kota Jayapura, dan Kabupaten Jayapura. Kendaraan yang tersedia terdapat 3 unit armada. “Tapi yang dioperasikan 2 unit,” ujarnya.

Pada layanan perpustakaan keliling di dalamnya tersedia untuk semua jenis buku, anak-anak hingga dewasa. Namun yang menjasi entry poin mereka saat ini lebih kepada anak-anak. Sebab animo anak-anak membaca pada layanan perpustakan keliling cukup tinggi. Dibandingkan remaja dan dewasa, tapi walaupun begitu PPAD Papua tetap menyediakan buku untuk kalangan remaja dan dewasa.

“Kami saat ini fokusnya mendukung tumbuh kembang anak. Oleh karena itu, kehadiran Perpus keliling tidak hanya menyediakan buku, tapi kami juga mengirimkan tim pustakawan untuk belajar bersama mereka,” ujarnya.

Untuk pelayanan, setiap bulan PPAD Papua membuka layanan 6 kali di setiap kelurahan. Waktu pelayanan pun cukup lama, yakni mulai jam 09.00 WIT sampai jam 12.00 WIT. Selama kurun waktu yang ada, berbagai kegiatan diberikan kepada masyarakat, terutama kepada anak-anak, tujuannya menghilangkan rasa jenuh dari pembaca.

“Saya apresiasi animo masyarakat, apalagi anak-anak, setiap kali berkunjung semangat anak anak membaca buku cukup tinggi,” tuturnya.

Achamad Djalali menyatakan sebelum tim terjun ke lapangan untuk membuka pelayanan Perpustakaan Keliling, terlebih dahulu koordinasi dengan pihak lurah maupun RT/RW setempat. Sehingga dengam begitu masyarakat dengan mudah mengetahui jadwal kunjungan tim.

Baca Juga :  Banyak Dengar Keluhan, Janji Akan Segera Kembali Bersama Instansi Teknis

Karena dalam waktu selama satu bulan tim akan masif turun ke satu kelurahan yang sama.

“Kita fokus, jadi kalau misalnya bulan ini kami jadwalkan kunjungan ke kelurahan Vim Abepura, maka 6 kali di bulan itu kami fokus ke tempat itu,” terangnya.

Hal lain yang dilakukan oleh PPAD Papua untuk mendorong minat baca masyarakat adalah dengan membuka gerai pojok baca digital.

Di Papua sendiri telah dibuka di beberapa tempat, seperti di Bandara Sentani, Terminal Entrop, Lapas Abepura dan di beberapa kampus di Papua. Kehadiran pojok digital ini, kata Achamad Djalali bertujuan untuk mendorong minat baca masyarakat. Oleh karena itu, gerai pojok baca digital inipun dominan buka di tempat yang ramai.

Hal itu, lanjut dia, merupakan bentuk keseriusan Pemerintah Provinsi Papua meningkatkan mutu pendidikan di Papua. Yang tentunya selain masyarakat memperoleh pendidikan secara formal melalui pelayanan di sekolah, tetapi juga kehadiran pojok baca digital juga membantu masyarakakt untuk mendapatkan informasi dengan membaca buku pada gerai pojok baca digital tersebut.

“Di Bandara Sentani, pojok digital ada di lantai dua, jadi kalau tunggu pesawat bisa sambil baca buku di pojok digital,” imbuhnya.

Diapun mengharapkan dengan adanya pelayanan perpustakaan keliling ini, maka minat baca masyarakat di Papua akan semakin ditingkatkan. Sehingga dengan begitu mutu SDM masyarakat di Provinsi Papua semakin baik. “Kami tidak akan pernah lelah untuk mendorong minat baca masyarakat,” tutupnya. (*/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya