Monday, August 25, 2025
22.7 C
Jayapura

Surat Sidi, Surat Baptis dan Surat Nikah Dicetak Disini, Kini Sisa Tiga Mesin

Dikatakan, tujuan awal didirikan Percetakan ini adalah  untuk mencetak surat-surat Gerejawi milik GKI di Tanah Papua seperti: Surat Sidi, Surat Baptis dan Surat Nikah, ujian anak sekolah dilingkup yayasan GKI di Tanah Papua, namun seiring dengan berjalannya waktu karena mesin atau alat percetakan banyak yang rusak akhirnya aktifitas percetakan tak lagi maksimal.

Produk percetakan yang dihasilkan Percetakan GKI mulai berkurang, tidak bisa melayani semuanya termasuk hanya dilakukan di gereja wilayah Jayapura saja tidak seperti dulu di seluruh Tanah Papua.

Diakui, sejak berdiri Percetakan GKI  pengerjaan percetakan dikerjakan oleh beberapa orang karyawan pada saat itu. Mesin cetak digunakan berasal dari Jerman. Ketika itu didatangkan pada 1968 yaitu mesin cetak tinggi atau HEIDELBERG.

Baca Juga :  Aktivitas Warga Sipil di Daerah Konflik Harus Jadi Catatan

“Eksistensi percetakan masih tetap ada, namun hanya digunakan secara internal karena keterbatasan produksi akibat mesin yang sudah tua. Untuk meningkatkan kinerja, manajemen juga perlu dilakukan perbaikan,” kata  Gustav.

“Saat ini, kami telah menunjuk seorang kepala percetakan sementara untuk mengawasi pekerjaan dan memastikan kelancaran proses produksi,”bebernya.

Menurutnya, langkah kedepan untuk  Percetakan GKI direncanakan akan  dilaksanakan pembangunan atau dilakukan renovasi,  BP Sinode GKI bekerja secara bertahap, berkaitan dengan pengembangan ekonomi gereja, ini tetap ada dalam agenda besar Perencanaan GKI Tanah Papua yang nanti diusulkan di tahun berikutnya dalam aset dan ekonomi Gereja.

Lanjutnya, untuk lokasi percetakan GKI memang lahannya sangat terbatas, karena sebelahnya sudah ada banyak bangunan,  untuk rencana renovasi pembangunan tentu dipikirkan juga bagaimana baiknya renovasi yang tepat.  Kemudian jika bangunan sudah dibangun, tentu hal yang dipikirkan adalah untuk mesin percetakannya harus disesuaikan dengan perkembangan teknologi dan kemajuan harus ada kompetensi supaya dalam melakukan percetakan tidak membutuhkan waktu lama lebih hemat semuanya.

Baca Juga :  Pemrov Fasilitas Internet Gratis Bagi Warga Kampung Tobati dan Enggros

Dikatakan, tujuan awal didirikan Percetakan ini adalah  untuk mencetak surat-surat Gerejawi milik GKI di Tanah Papua seperti: Surat Sidi, Surat Baptis dan Surat Nikah, ujian anak sekolah dilingkup yayasan GKI di Tanah Papua, namun seiring dengan berjalannya waktu karena mesin atau alat percetakan banyak yang rusak akhirnya aktifitas percetakan tak lagi maksimal.

Produk percetakan yang dihasilkan Percetakan GKI mulai berkurang, tidak bisa melayani semuanya termasuk hanya dilakukan di gereja wilayah Jayapura saja tidak seperti dulu di seluruh Tanah Papua.

Diakui, sejak berdiri Percetakan GKI  pengerjaan percetakan dikerjakan oleh beberapa orang karyawan pada saat itu. Mesin cetak digunakan berasal dari Jerman. Ketika itu didatangkan pada 1968 yaitu mesin cetak tinggi atau HEIDELBERG.

Baca Juga :  KMD, KML Melalui Kegiatan Kepramukaan, Memenuhi Syarat Menjadi Kepala Sekolah

“Eksistensi percetakan masih tetap ada, namun hanya digunakan secara internal karena keterbatasan produksi akibat mesin yang sudah tua. Untuk meningkatkan kinerja, manajemen juga perlu dilakukan perbaikan,” kata  Gustav.

“Saat ini, kami telah menunjuk seorang kepala percetakan sementara untuk mengawasi pekerjaan dan memastikan kelancaran proses produksi,”bebernya.

Menurutnya, langkah kedepan untuk  Percetakan GKI direncanakan akan  dilaksanakan pembangunan atau dilakukan renovasi,  BP Sinode GKI bekerja secara bertahap, berkaitan dengan pengembangan ekonomi gereja, ini tetap ada dalam agenda besar Perencanaan GKI Tanah Papua yang nanti diusulkan di tahun berikutnya dalam aset dan ekonomi Gereja.

Lanjutnya, untuk lokasi percetakan GKI memang lahannya sangat terbatas, karena sebelahnya sudah ada banyak bangunan,  untuk rencana renovasi pembangunan tentu dipikirkan juga bagaimana baiknya renovasi yang tepat.  Kemudian jika bangunan sudah dibangun, tentu hal yang dipikirkan adalah untuk mesin percetakannya harus disesuaikan dengan perkembangan teknologi dan kemajuan harus ada kompetensi supaya dalam melakukan percetakan tidak membutuhkan waktu lama lebih hemat semuanya.

Baca Juga :  Pemeriksaan Terinci,  OPD Diminta Pro Aktif

Berita Terbaru

Artikel Lainnya