Monday, May 19, 2025
29.7 C
Jayapura

Surat Sidi, Surat Baptis dan Surat Nikah Dicetak Disini, Kini Sisa Tiga Mesin

Menyambangi Gedung Percetakan GKI di Tanah Papua yang Beroperasi Sebelum Pepera

Percetakan GKI di Tanah Papua berdiri sudah puluhan tahun sejak berdirinya GKI. Dulunya menempati samping gedung kesenian di Jl Koti namun kini menempati gedung di Paldam. Bagaimana kondisinya saat ini?

Laporan: Priyadi-Jayapura

Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Tanah Papua telah mendirikan Yayasan Percetakan GKI, yang merupakan percetakan pertama di Papua dan masih eksis hingga saat ini. Bayangkan saja sejak tahun 1959 mesin percetakan ini sudah bunyi dan beroperasi. Kondisi Papua maupun Jayapura ketika itu masih sangat jauh dari teknologi seperti saat ini.

Meskipun bangunan dan peralatan percetakan telah berusia puluhan tahun dan banyak yang tidak dapat digunakan lagi, yayasan ini tetap berkomitmen untuk menjalankan misinya.

Baca Juga :  Nekat Berbohong Keracunan Demi Uang Natal dan Mudik

Pada hari Jumat (9/5) lalu, Wartawan Cenderawasih Pos mengunjungi Percetakan GKI yang terletak di samping Pomdam XVII/Cenderawasih, Paldam Jayapura. Kondisi bangunan percetakan terlihat sudah tidak layak. Membutuhkan renovasi karena cat tembok yang mengelupas dan kusam serta keramik yang memiliki warna tak menarik.

Begitu juga dengan plafon yang berlubang dan tempat penyimpanan mesin percetakan yang tidak terawat. Dari 7 mesin percetakan yang ada, hanya 3 yang masih bisa digunakan, sementara yang lainnya sudah rusak dan tidak berfungsi. Hanya saja meski banyak yang usang namun mesin ini masih ada yang beroperasi meski dengan jumlah cetakan terbatas.

Dan kunjungan kedua pada Rabu (14/5) kemarin akhirnya berhasil menemui salah satu pimpinan BP Sinode GKI Di Tanah Papua, Pdt Gustav Melkias Wutoy, M.Th di Kantor Sekretariat BP Sinode GKI di Kotaraja Dalam.

Baca Juga :  Lakukan Pemetaan Kawasan Bencana, Warga Diminta Tidak Buka Lahan Kebun

Pdt Gustav Melkias Wutoy, M.Th, mengaku, keberadaan Percetakan GKI sampai saat ini masih eksis walaupun di tengah peralatan mesin percetakan sudah banyak rusak. Selain itu karyawan yang kerja juga berkurang termasuk fasilitas bangunan juga sudah banyak yang rusak sehingga membutuhkan butuh perbaikan dan renovasi total.

Menyambangi Gedung Percetakan GKI di Tanah Papua yang Beroperasi Sebelum Pepera

Percetakan GKI di Tanah Papua berdiri sudah puluhan tahun sejak berdirinya GKI. Dulunya menempati samping gedung kesenian di Jl Koti namun kini menempati gedung di Paldam. Bagaimana kondisinya saat ini?

Laporan: Priyadi-Jayapura

Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Tanah Papua telah mendirikan Yayasan Percetakan GKI, yang merupakan percetakan pertama di Papua dan masih eksis hingga saat ini. Bayangkan saja sejak tahun 1959 mesin percetakan ini sudah bunyi dan beroperasi. Kondisi Papua maupun Jayapura ketika itu masih sangat jauh dari teknologi seperti saat ini.

Meskipun bangunan dan peralatan percetakan telah berusia puluhan tahun dan banyak yang tidak dapat digunakan lagi, yayasan ini tetap berkomitmen untuk menjalankan misinya.

Baca Juga :  Sempat Gugup, Akhirnya Bisa Kalahkan Pesaing dari  Sekolah Unggulan di Jakarta 

Pada hari Jumat (9/5) lalu, Wartawan Cenderawasih Pos mengunjungi Percetakan GKI yang terletak di samping Pomdam XVII/Cenderawasih, Paldam Jayapura. Kondisi bangunan percetakan terlihat sudah tidak layak. Membutuhkan renovasi karena cat tembok yang mengelupas dan kusam serta keramik yang memiliki warna tak menarik.

Begitu juga dengan plafon yang berlubang dan tempat penyimpanan mesin percetakan yang tidak terawat. Dari 7 mesin percetakan yang ada, hanya 3 yang masih bisa digunakan, sementara yang lainnya sudah rusak dan tidak berfungsi. Hanya saja meski banyak yang usang namun mesin ini masih ada yang beroperasi meski dengan jumlah cetakan terbatas.

Dan kunjungan kedua pada Rabu (14/5) kemarin akhirnya berhasil menemui salah satu pimpinan BP Sinode GKI Di Tanah Papua, Pdt Gustav Melkias Wutoy, M.Th di Kantor Sekretariat BP Sinode GKI di Kotaraja Dalam.

Baca Juga :  Akibat Pandemi Target PAD Tidak Tercapai, Pansus Diharap Beri Masukan

Pdt Gustav Melkias Wutoy, M.Th, mengaku, keberadaan Percetakan GKI sampai saat ini masih eksis walaupun di tengah peralatan mesin percetakan sudah banyak rusak. Selain itu karyawan yang kerja juga berkurang termasuk fasilitas bangunan juga sudah banyak yang rusak sehingga membutuhkan butuh perbaikan dan renovasi total.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya