Di tempat yang sama Kabid Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga kota Jayapura, Rizal mengatakan bahwa GOR tersebut tidak digunakan lagi sejak PON XX Papua selesai, akibat atap dari bangunan itu ambruk akibat hujan dan angin.
Lanjut Rizal, dulu ketika PON XX Papua berlangsung GOR tersebut digunakan sebagai venue bulu tangkis. Pasca atap ambruk, praktis lapangan indoo dalam GOR Waringin ini pun tidak bisa digunakan. Pembangunannya juga sempat beberapa kali tertunda dan molor. Dampaknya, kondisi di dalam GOR yang terkena hujan ini menjadi kotor dan berlumut.
Pemerintah Kota Jayapura, kini terus berupaya untuk memperbaiki fasilitas GOR yang masih kurang. “Ini yang belum tinggal kursi, pagar keliling, skoring board, sama lantai dan masih banyak lagi,” ungkap Rizal kepada Cenderawasih Pos saat mengecek kondisi lantai dua dari GOR itu.
Diakui, dampak dari tidak beroperasinya GOR itu income dari Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Jayapura mengalami penurunan. Dulu kata Rizal saat GOR Waringin itu masih beroperasi pendapatan cukup besar, karena tak sedikit masyarakat memanfaatkan tempat itu di jadikan sebagai tempat resepsi pernikahan, acara resmi dari pemerintah, turnamen, kegiatan sosial dan masih banyak kegiatan lainnya.
Karena itu, ia berharap pembangunan GOR itu secepatnya rampung mengingat sekarang ada efisiensi anggaran. Dengan cepat selesainya pembangunan gedung itu, bisa menambah PAD. Untuk harga sewa GOR Waringain sendiri, Rizal mengaku biaya bervariasi, tidak semua sama, tergantung pengunaannya dan latar belakang. Untuk anak sekolah harga pasti relatif murah.
“Sayangnya terlalu lama, jadi ya income kita juga berkurang,” pungkasnya. (*/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos